trustnews.id

Geliat Ekspor Komoditas Pertanian  Di Kota Industri Batam
istimewa

Gratieks atau Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor digagas oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL- red) merupakan strategi yang mampu menggairahkan potensi agribisnis untuk untuk mempercepat laju ekspor sehingga nilai ekspor komoditas pertanian meningkat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa hingga bulan Agustus lalu, ekspor pertanian tahun ini sudah capai US$ 3,05 miliar. bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor pertanian Januari - Agustus tahun ini naik 17,14 persen. Secara kontribusi, sector pertanian berada pada posisi ketiga, setelah sektor industri dan tambang.

Khusus bulan Agustus, sektor pertanian juga disebut mengalami peningkatan. Ekspor pertanian membukukan transaksi senilai US$ 450 juta. Apabila dihitung secara bulanan (M-to-M) Agustus 2022 terhadap Juli 2022, ekspor pertanian meningkat 16,99 persen. Sementara secara tahunan atau (yoy) juga mengalami kenaikan 31,17 persen.

Iyus Hidayat, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, mengatakan, secara nasional meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian tersebut merupakan prestasi yang harus dipertahankan dan ini tidak terlepas dari gencarnya gratieks yang selama ini disosialisasikan, dimana Badan Karantina Pertanian yang ditugaskan selaku coordinator Tim Peningkatan Ekspor atau mengawal gratieks dan bekerjasama dengan instansi terkait.

"Khusus untuk Batam berdasarkan data IQFAST, total nilai ekspor yang melalui BKP I Batam bulan Januari sampai bulan Desember 2022 sebesar Rp.8.868.478.511.157,56. Nilai ini naik sebesar 17,75 % jika dibanding periode yang sama tahun 2021 yang mencapai nilai Rp. 7.531.550.669.368,73. Dengan jumlah volume dari bulan Januari sampai Desember 2022 sebesar 341.531,31 ton. Nilai ini naik sebesar 7,83 % jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yang mencapai nilai 316.745,70 ton. (IQFAST, Barantan)," ujar Iyus Hidayat menjawab TrustNews.

Dalam pencapaian gratieks supaya nilai ekspor komoditas pertanian meningkat, menurutnya, pihaknya beserta instansi terkait lainnya mempunyai 5 langkah strategis yang harus dilaksanakan yakni pertama, mendorong pertumbuhan eksportir baru.

Kedua, menambah ragam komoditas ekspor. Ketiga, meningkatkan frekuensi pengiriman.

Keempat, menambah negara mitra dagang. Kelima. Meningkatkan volume ekspor. "Dalam rangka mendorong komoditas baru untuk ekspor, Balai Karantina Perta- nian Kelas I Batam senantiasa memberikan bimbingan kepada eksportir untuk selalu mencari komoditas baru maupun turunan dari komoditas yang sudah diekspor sehingga komoditas yang diekspor semakin beragam," jelasnya.

Dibukanya Kembali jalur pelayaran ke Singapura dan Malaysia pasca pandemic Covid 19, membuka peluang ekspor ke dua negara tersebut. Beberapa komoditas baru yang di ekspor tahun 2022 adalah tomat, sayuran sawi, sayuran labu, sayuran buncis, daun pakis, okra, dan daun genjer. "Hobi aquascape di beberapa negara juga menjadi peluang ekspor. Termasuk beberapa komoditas antara lain jangkah kepuh, batok kelapa dan daun Ketapang kering," ucapnya.

Baginya, dampak optimalisasi ekspor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Batam dapat dilihat dari laporan Badan Pusat Statistik Kota Batam tentang Perkembangan Ekspor dan Impor Kota Batam, Bulan Agustus tahun 2022.

Pada Laporan BPS tersebut, komoditas pertanian Januari 2022 - Agustus 2022 memberikan peran migas. Jika dilihat dari jenis barang, minyak dan lemak hewan/nabati menempati urutan ke 3 dengan komoditas ekspor non migas dengan kontribusi sebesar 6,82 persen dan Coklat (Kakao) menempati urutan 9 dengan kontribusi sebesar 2.23 persen.

"Dari data ini menunjukkan kontribusi yang besar dari sektor yang diekspor melalui BKP I Batam dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Batam," ujarnya.

Hal yang membanggakan, Batam merupakan daerah kepulauan yang sejak awal di desain menjadi kawasan industri. Dalam perkembangannya, Kota Batam juga termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (KSN BBK) yang berfungsi sebagai Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas.

Pengembangan KSN BBK dilakukan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan mendukung peran BBK dalam peluang kerjasama regional IMS-GT (Indonesia, Malaysia, Singapura-growth triangle). "Batam bukan sebagai daerah pertanian tetapi sebagai daerah industri. Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk pengembangan ekspor pertanian melalui BKP Batam," pungkasnya. (TN)