TRUSTNEWS.ID,. - Jangan kecele. Ini bukan urusan agama, tapi urusan filter kelas wahid yang bikin mesin-mesin di seluruh penjuru negeri tetap bekerja optimal. Siapa sangka, di balik nama yang penuh kesan spiritual, ada perusahaan yang justru "mengatur" dunia industri Indonesia? Berdiri sejak 1976, Mangatur Dharma memulai perjalanan bisnisnya dari perdagangan filter GTS (Gas Turbine System) dengan merek Donaldson.
Sebuah langkah kecil yang kemudian menjadi besar pada tahun 1988, saat mereka bergabung dengan ADR Group of Companies - keluarga besar perusahaan yang terkenal tangguh di sektor otomotif dan industri.
Mangatur Dharma membuktikan kalau filter itu dunia yang luas. Bukan cuma jago di filter GTS, tapi juga filter untuk alat berat pertambangan, jasa konstruksi, kapal, pembangkit listrik, transportasi hingga kebutuhan industri lainnya. Dengan basis operasional di Jakarta dan Tangerang, perusahaan ini melayani segmen yang bikin terheran-heran saking luasnya, mulai dari perusahaan tambang raksasa sampai BUMN migas.
Soal inovasi, Mangatur Dharma juga nggak main-main. Rudy Soerjanto, Direktur Utama, dengan penuh semangat menjelaskan kepada TrustNews. "Kami yakin, tahun 2025 nanti, Mangatur Dharma bisa makin optimal mendukung proyek pemerintah dan kebutuhan pelanggan. Apalagi, kami sedang gencar mengembangkan produk yang mendukung TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri). Filter yang biasanya impor, sekarang kami buat di Indonesia. Lebih murah, cepat, dan pastinya cinta lokal!"
Ini mengingat, sebagai perusahaan yang mendukung produk dalam negeri, Mangatur Dharma juga nggak asal bikin. Perusahaan memiliki laboratorium canggih untuk memastikan kualitas filtrasi terbaik. Selain itu, juga bekerjasama dengan supplier kelas dunia, memiliki rantai pasok kuat, dan warehouse besar. Jadi, pelanggan tidak perlu khawatir barang akan kosong atau ngadat.
"Kami berupaya mengurangi ketergantungan pada sistem filtrasi impor dengan mengembangkan alternatif berkualitas tinggi yang diproduksi secara lokal," tambahnya. Fokus strategis pada produk lokal ini bukan hanya soal efisiensi biaya. Dengan membangun laboratorium canggih dan menjalin kemitraan dengan pemasok global, Mangatur Dharma memastikan produknya memenuhi standar kualitas internasional.
Sementara itu, rantai pasok yang luas dan fasilitas gudang besar memungkinkan perusahaan memberikan solusi dengan cepat dan andal—sebuah keunggulan penting di sektor industri yang tidak mentoleransi keterlambatan.
"Impor mahal, lama pula. Kami bikin solusi lebih baik. Lagian, kenapa nggak pakai produk lokal kalau kualitasnya sama bahkan lebih unggul?" ujarnya.
Rudy juga mengatakan, saat Indonesia semakin gencar mendorong industrialisasi, perusahaan seperti Mangatur Dharma akan memainkan peran yang semakin krusial.
"Dengan memadukan standar global dan kecerdasan lokal, perusahaan ini menjadi contoh nyata bagaimana industri nasional dapat berkembang dalam ekonomi global," ujarnya.
Namun, di balik kontribusinya terhadap pasar lokal, industri filtrasi menghadapi tantangan yang tidak kecil. Salah satunya adalah keberadaan produk impor yang mendominasi pasar. “Masih banyak filter-filter impor yang masuk ke Indonesia karena pelanggan merasa lebih nyaman menggunakan produk tersebut,” ungkapnya.
Rudy tak memungkiri perusahaan yang dipimpinnya menghadapi tantangan yang cukup signifikan dalam menjaga daya saing produk dalam negeri. Salah satu tantangan terbesar adalah tingginya volume barang impor, terutama filter-filter yang berasal dari luar negeri. Meskipun kualitas produk impor sering kali menjadi pilihan banyak pelanggan, hal ini menjadi hambatan bagi produsen dalam negeri, seperti PT Mangatur Dharma, untuk berkembang.
“Masih banyak filter-filter impor yang masuk ke Indonesia, dan pelanggan merasa lebih nyaman dengan produk luar. Ini merupakan tantangan besar bagi kami,” ujarnya.
Tak hanya itu, perusahaan juga menghadapi permasalahan terkait praktik paralel impor, di mana produk-produk dari negara lain, seperti China, masuk tanpa melalui prosedur yang jelas.
“Kami berharap regulasi terkait TKDN bisa lebih tegas, serta ada kepastian mengenai SNI untuk memastikan produk dalam negeri mendapat perlindungan yang layak,” pungkasnya.