TRUSTNEWS.ID - Cakupan wilayah kerjanya meluas mulai hulu hingga hilir. Dari EBT sampai pertambangan mineral. BUMD Pelat merah ini berubah menjadi holding company. Nama baru ditambah penugasan baru sama dengan optimisme yang meledak. Begitulah kondisi PT Migas Utama Jabar (MUJ) saat ini.
Perluasan bidang usaha yang semula hulu migas kini merambah ke bidang usaha hilir, seperti bisnis non-migas energi terbarukan (panas bumi, energi angin, solar cell, dan memanfaatkan energi air sebagai pembangkit listrik dan lainnya) dan pertambangan mineral. Tak cukup sampai situ, perusahaan yang 100 persen sahamnya milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini pun menjelma jadi holding company dalam pengembangan bisnis lainnya yang kini memiliki tiga anak usaha yakni PT Migas Hulu Jabar ONWJ, PT Energi Negeri Mandiri dan PT MUJ Energi Indonesia (MUJI).
"Kita pasti optimis untuk mengoptimalkan kinerja bisnis pada tahun 2023 ini," ujar Direktur Utama MUJ Begin Troys dengan yakin membawa MUJ di era baru.
Optimisme Perseroan terlihat dari cakupan bidang usaha yang meluas membuat MUJ dapat mengoptimalkan potensi energi di Jawa Barat baik itu bisnis migas maupun non migas. Keyakinannya, menurut Begin didasari tiga alasan. Pertama, perluasan cakupan kerja dari hanya mengurus migas di sektor hulu kini juga merambah hilir, termasuk EBT dan pertambangan mineral.
"Dengan cakupan kerja yang luas tentu penetrasi bisnis bisa lebih banyak, sehingga MUJ juga bisa meningkatkan keuntungan kepada pemegang saham dalam hal ini Pemprov Jabar," ujarnya.
Alasan kedua, kemampuan Perseroan secara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terus ditingkatkan. Dari segi jumlah, skill, dan kompetensi diikutsertakannya karyawan MUJ Group pelatihan sesuai bidang.
Adapun alasan ketiga, dukungan dari pemangku kepentingan juga terus meningkat kepada MUJ baik dari eksekutif maupun legislatif yang tercermin dari disahkannya Perda No 3 Tahun 2022 ihwal perubahan nama dan perluasan bidang usaha serta persetujuan peningkatan modal dasar sebesar Rp104 miliar pada 2023 ini.
"Dengan tiga alasan inilah kita bisa lebih optimis, jadi ada recovery perekonomian dan program yang tertahan saat Covid-19 semoga bisa muncul lagi,” imbuh Begin.
Begin pun memaparkan rencana kerja MUJ ke depannya. Pengembangan sektor non Participating Interest (PI) yang menjadi bisnis hulu migas terus diakselerasi. Aksi korporasi disiapkan melalui Rencana Bisnis (Renbis) jangka menengah dan panjang. Kolaborasi, sinergi dan inovasi dilakukan, yang menjadi trah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dimana semangatnya diturunkan kepada BUMD di Jawa Barat.
Perjalanan MUJ pada mulanya bergerak dalam pengelolaan PI 10% WK ONWJ untuk mengimplementasikan Permen ESDM No 37 Tahun 2016 melalui anak usaha PT MUJ ONWJ. Kini MUJ lanjut Begin telah semakin berkembang dengan menjamahnya sektor usaha jasa penunjang energi melalui anak usahanya, PT ENM. Menghadapi tantangan bisnis energi ke depan inovasi bisnis tentu harus disesuaikan zaman. PT MUJ Energi Indonesia (MUJI) dibentuk untuk memperkuat lini bisnis di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan sumber daya mineral serta pertambangan.
“Inovasi bisnis model MUJ dengan semangat kolaborasi telah senantiasa berhasil melakukan pengembangan usaha dalam bidang energi dan hulu migas melalui pengembangan usaha di sektor non PI,” ungkap Begin.
Sejak berhasil meraih PI 10 % di Wilayah Kerja ONWJ pada 2019 lalu MUJ mencatatkan sejumlah portofolio bisnis yang dikembangkan untuk memaksimalkan potensi energi yang ada. Jasa penunjang energi melalui anak usaha PT ENM menjalankan usaha dalam bidang ketenagalistrikan untuk operasional industri sektor hulu migas dan bisnis jasa penunjang minyak dan gas bumi untuk membangun rig pengeboran untuk kepentingan operator blok migas.
Begitu juga halnya MUJ yang ingin memaksimalkan potensi energi di daerah khususnya melalui energi baru terbarukan (EBT) sesuai arahan dari Ridwan Kamil yang juga merupakan Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET).
Anak usaha MUJI tengah menjalankan bisnis energi bersih dengan penyediaan mobil listrik dan perangkatnya SPKLU untuk operasional perangkat daerah di Jawa Barat yang dijalankan dengan skema pertama di Indonesia. Lainnya penyediaan Compressed Natural Gas (CNG) untuk operasional hotel di Kota Bandung.
“Selaras dengan Perda tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat yang merupakan tindak lanjut dari implementasi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN),” tandas Begin.
Dalam mendukung penyediaan energi, MUJ terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholder strategis. MUJ juga meningkatkan sinergi antar BUMD dan sinergi dengan BUMN. Sejumlah lini bisnis MUJ tidak lepas dari kolaborasi. Mulai dari bisnis sampai dengan pembiayaan untuk proyek-proyek strategis daerah.
Begin menyebut delapan tahun berdiri sesuai dengan konsep BUMD Juara dalam RPJMD Jawa Barat, indikator keberhasilan BUMD sudah nyata terlihat. Tingkat kesehatan Perseroan Sangat Sehat, Kontribusi terhadap pembangunan daerah , melalui kegiatan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL), Kontribusi terhadap pendapatan asli daerah yang disetorkan melalui dividennya setiap tahun.
“Dari keseluruhan indikator tersebut MUJ merupakan BUMD yang sehat, melaksanakan program TJSL secara baik dan berkelanjutan dan secara terus menerus memberikan dividien setiap tahun kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” tandas Begin.
Pria jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut berharap MUJ terus berkontribusi dalam pengelolaan energi di Jawa Barat, baik migas maupun energi terbarukan dan pertambangan mineral sebagai tantangan pemenuhan energi di Jawa Barat ke depannya.