TRUSTNEWS.ID - Menghemat pemakaian air berarti menghemat biaya yang dikeluarkan masyarakat. Dengan Rp75.000 per bulan, maka bisa digunakan untuk keperluan lain guna meningkatkan IPM di kemudian hari.
Setelah melalui proses pengerjaan selama empat tahun, akhirnya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cikalong yang menjadi sumber air untuk SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Gedebage akhirnya selesai.
SPAM yang dihadirkan untuk memecah kebutuhan air masyarakat di wilayah Gedebage, ini akan melayani kurang lebih 50.000 Sambungan Langganan, berkapasitas 700 lt/detik dengan layanan air minum 24 jam.
Sonny Salimi, Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung, mengatakan, untuk distribusi ke Gedebage air akan disalurkan melalui pipa sejauh 27 km dari pusat hingga ke batas akhir wilayah Blok Gedebage.
"Ini diharapkan dapat meningkatkan layanan dasar air bersih di Kota Bandung, yang pada RPJMD Kota Bandung ditargetkan sebanyak 25.000 rumah, " ujar Sonny Salimi kepada TrustNews.
"SPAM akan mengairi wilayah Gedebage seluas 16.000 hektar lebih dengan penduduk 65.000 jiwa. Batasnya barat ada jalan terusan Buah Batu, timurnya jalan Gedebage, utaranya Soekarno-Hatta, selatannya tol Padaleunyi," paparnya. "Kami fokus bisa melayani air minum perpipaan 100%, targetnya masyarakat bisa menghemat uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan air," tambahnya.
Tak hanya sekedar mengaliri, Sonny mengungkap, air bersih yang dialirkan untuk pelanggan baru SPAM Gedebage sudah siap minum. “Kami sudah melakukan peningkatan kualitas air yang kami produksi sehingga sesuai dengan standar untuk air siap minum,” ujarnya.
Peningkatan kualitas air bersih ini, ditunjang dengan sistem perpipaan baru. Sehingga dijamin air lebih steril dan higienis.
“Jadi pelanggan tidak perlu mendidihkan air. Sehingga tentu saja lebih hemat,” jelasnya.
Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung juga menyediakan layanan air minum dalam kemasan yang harganya lebih murah dan kualitas yang sama dengan merk dengan harga yang lebih tinggi.
Maka dari itu, dengan segala fasilitas yang diberikan, Sonny berharap warga Blok Gedebage bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk segera mendaftarkan diri. “Semakin banyak warga yang mendaftarkan diri, akan semakin cepat instalasi dipasang kepada pelanggan,” tambahnya.
Menurut Sonny, bagi pelanggan di satu wilayah yang sudah mendaftar sebanyak 75 persen, dan sudah membayar minimal uang muka, maka akan segera dipasang.
“Kalau peminatnya sedikit, kami agak sulit memasangkan instalasi, karena biaya pemasangan yang tidak murah,” tegasnya.
Saat ini, menurutnya, Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung Tirtawening baru melayani 38 persen dari total populasi Kota Bandung. Angka itu sekitar 170 ribu pelanggan dari 2,5 juta jiwa penduduk Kota Kembang. Dengan keberadaan SPAM Gedebage akan meningkatkan jumlah sambungan yang dilayani.
Dalam pandangannya, air (Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung) tidak hanya sekedar untuk keperluan minum, mandi dan mencuci. Dari setetes air juga dapat meningkatkan pendapatan hidup manusia. Dengan meningkatnya pendapatan, maka pendapatan tersebut bisa digunakan untuk keperluan lain yang pada gilirannya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kemudian hari.
"Kami di Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung itu memberi dukungan pada Pemkot Bandung untuk mengembalikan kemampuan ekonomi. Karena yang tidak disadari masyarakat saat mengakses air selain air perpipaan akan mengeluarkan biaya lebih banyak, dibandingkan membayar pemakaian air ke Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung," ujarnya.
"Hitunganya untuk 1 kubik air Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung itu dikenakan biaya Rp5.000. Kalau masyarakat bisa berhemat pemakaian air, maka masyarakat bisa menghemat dan digunakan untuk keperluan lain. Contoh saja, pemakaian air tangki itu Rp50.000 per kubik. Penggunaan perharinya itu 500 liter atau setara Rp 25 ribu per hari lalu dikalikan per bulan Sedangkan Perusahaan Umum Daerah Tirtawening Kota Bandung hanya Rp75 ribu/bulan. Artinya ada uang yang bisa dihemat dan ditabungkan," paparnya.
Sebab itulah, dirinya menyambut optimis dengan pencabutan PPKM, karena tidak ada lagi batasan pergerakan manusia dalam beraktivitas. Kondisi ini akan membuat roda perekonomian kembali berjalan dan pada gilirannya pendapatan masyarakat akan kembali membaik.
"Kalau sudah pendapatan masyarakat sudah kembali membaik, tentunya dari sisi kami sebagai perusahaan yang saat pandemi banyak pelanggan yang menunggak pembayaran diharapkan kembali lancar pembayarannya," ujarnya.
"Kalau semuanya sudah kembali normal, sehingga antara hak dan kewajiban antara pelanggan dan kami sudah bisa berjalan. Kemampuan finansial menjadi poin penting untuk pelayanan lebih baik dalam eksisting," pungkasnya.