TRUSTNEWS.ID,. - Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Vokasi di bawah Kemenperin, Politeknik ATI Padang fokus dengan menyiapkan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing dengan spesialisasi kompetensi di bidang industri agro.
Saat ini Politeknik ATI Padang memiliki 5 program studi dengan kekhasan dibidang agro, yaitu Teknik Industri Agro (D3), Teknik Kimia Bahan Nabati (D3), Analisis Kimia (D3),Manajemen Logistik Industri Agro (D3) dan Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan (D4).
Ester Edwar, Direktur Politeknik ATI Padang, mengatakan, penyusunan kurikulum oleh setiap program studi dilakukan bersama-sama dengan industri dan selalu dimonitoring dan dievaluasi secara berkala, juga bersama-sama dengan industri.
Setiap tahun ada kegiatan temu industri yang diselenggarakan untuk memfasilitasi kebutuhan monev tersebut. Untuk mendapatkan masukan yang lebih baik, Politeknik ATI Padang sudah bekerja sama dengan lebih dari seratus industri yang sudah menandatangani MoU, termasuk dengan beberapa asosiasi industri.
"Dengan kurikulum sistem ganda, dimana waktu kuliah kerja praktek di industri lebih lama, yaitu selama dua semester, mahasiswa Politeknik ATI Padang akan lebih siap menghadapi dunia kerja/industri," ujar Ester Edwar menjawab TrustNews.
"Selanjutnya untuk mengikuti kuliah kerja praktek selama 2 semester di industri tersebut, Politeknik ATI Padang telah menyiapkan 8 skema kompetensi (per-prodi) yang harus didapatkan oleh mahasiswa selama di industri, dan selalu komunikasi dengan pembimbing dari industri," tambahnya.
Dia melanjutkan, untuk setiap calon lulusannya, Politeknik ATI Padang juga mewajibkan ikut Uji Kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 sebagai salah satu syarat bisa mengikuti ujian akhir.
"Setiap lulusan akan membawa dua sertifikat penting, pertama ijazah sesuai bidang/program studi dan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Dengan demikian, SDM industri yang dihasilkan memang merupakan SDM yang kompeten dibidangnya," ucapnya.
Ester juga menyampaikan progres kegiatan pengembangan pendidikan dual system dengan STEM learning model berstandar global di Politeknik ATI Padang pada 2022 ini. Diantaranya telah melaksanakan peningkatan dan penguatan kerja sama dengan Kadin, 6 asosiasi, 160 industri.
"Politeknik ATI Padang memakai Metode pembelajaran berbasis STEM Learning, dimana pada setiap mata kuliah aka nada pembahasan proyek atau studi kasus, yang membiasakan mahasiswa untuk berpikir kritis dan menganalisa situasi dan kondisi dengan lebih baik berdasarkan kebutuhan," jelasnya.
Selain itu, pihaknya mengembangkan dan menyelaraskan kurikulum program studi berbasis teknis dan spesifik menyesuaikan dengan kebutuhan industri. Hal itu telah didesain dalam kurikulum yang baru.
”Ini proses pembelajaran berbasis project dan problem solving dan pembelajaran berbasis industri 4.0, penyusunan SKKNI dengan sub sektor bioproses energi terbarukan, meningkatkan kualitas dosen dengan mengirim 25 dosen yang mengikuti program magang di industri pada 2022 lalu.,” paparnya.
Pelaksanaan dual system selama 2 semester di industri untuk 450 orang mahasiswa ke 160 industri penempatan KKP di daerah Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
Di samping itu meningkatkan serapan lulusan bekerja di industri dengan melaksanakan job fair dengan industri baik online maupun offline, role playing interview dan psikotes simulation, mengembangkan kerja sama dengan perguruan tinggi internasional.
Ester menambahkan, Politeknik ATI Padang berkomitmen mengoptimalkan pengembangan vokasi industri bertaraf global menuju Corporate University BPSDMI Kementerian Perindustrian.
”Keberhasilan Corporate University BPSDM Kementerian Perindustrian ini tentu tidak terlepas dari adanya komitmen yang kuat dari semua pihak baik dari civitas akademika Politeknik ATI Padang, Kementerian Perindustrian, masyarakat dan dunia industri,” ujarnya.
"Kerjasama yang harus dilakukan adalah kerjasama yang memberikan manfaat maksimal bagi kedua belah pihak sehingga prioritas Politeknik ATI Padang ke depan adalah menjalin sebanyak-banyaknya kerjasama yang berkualitas dengan industri, sehingga kurikulum selalu link and match dan ketersediaan lulusan yang kompeten menjadi rebutan industri," pungkasnya.