TRUSTNEWS.ID,. - Lima bulan sudah tahun 2023 berlalu, roda perekonomian negeri bergerak di antara optimistis dan waspada. Optimis karena pandemi Covid-19 mulai berangsur pulih dengan ditandai pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
Adapun waspada disebabkan adanya peringatan akan resesi global di 2023. Ini ditandai dengan kenaikan suku bunga bank-bank sentral secara bersamaan menjadi penyebab. Suku bunga dinaikkan untuk memerangi inflasi yang terus-menerus melonjak.
Khusus Kabupaten Pemalang, keyakinan tersebut didasarkan pada data turunnya angka kemiskinan ekstrem sebesar 1,5 persen. Angka itu turun dari tahun 2021 yang sebesar 16,56 persen. Secara peringkat di Jawa Tengah. Semula dari peringkat 2 dari bawah, atau ke-34, sekarang ada di peringkat 31 dari 35 kabuapten.
Pun dengan UMKM di Pemalang yang kembali menggeliat, sebab peran UMKM sangatlah penting dalam Perekonomian suatu daerah dalam menghadirkan pendapatan, serta menciptakan lapangan kerja.
Tri Hary, Direktur Utama PT BPR Bank Pemalang (Perseroda), mengaku optimistis ekspansi kredit 2023 akan meningkat meskipun tantangan ekonomi global cukup berat dan aroma Covid-19. "BPR Bank Pemalang sudah menetapkan strategi untuk membidik sejumlah segmen telah dibidik dan diproyeksi akan jadi penopang utama pertumbuhan kredit tersebut" ujar Tri Hary kepada TrustNews.
"Kita memperkirakan kredit 2023 masih bisa tumbuh 4 persen-5 persen dengan motor penggerak ekspansi kredit yang utama diharapkan berasal dari segmen konsumer yakni Sertifikasi Guru, P3K dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)," tambahnya.
Secara khusus dirinya menyoroti upaya yang telah diambil BPR Bank Pemalang dalam mendorong UMKM bisa naik kelas melalui pembiayaan, termasuk UMKM Pemalang go digital.
"Kita berupaya meningkatkan porsi kredit UMKM minimal 40 persen pada tahun 2024. Untuk mencapai target ini, pemerintah memerlukan dukungan dari semua pihak agar dapat terlaksana dengan baik dan BPR Bank Pemalang konsisten untuk itu," tegasnya.
Hal ini menurutnya, sejalan dengan didirikannya BPR Bank Pemalang untuk membantu dan mendorong pertumbuhan Perekonomian dan Pembangunan Daerah disegala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
Sebagai informasi data menunjukkan di tahun 2022, BPR Bank Pemalang mengelola dana tabungan masyarakat sebesar Rp35.529.004 dari total 4.381 penabung. Kemudian Deposito sebesar Rp19.807.000 milik 272 pendeposito. Adapun jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp64.180.371 untuk 394 debitur dan total aset Rp78.264.293.
"Dukungan BPR Bank Pemalang terhadap UMKM yaitu dengan membuka kredit modal kerja dengan nama KREDIT AMANAH bunga ringan tanpa potongan dan jaminan yang telah digagas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)," pungkasnya.