TRUSTNEWS.ID,. - Penilaian sehat itu datang dari lembaga resmi negara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau pun KAP (kantor akuntan publik) terkait kemampuan BPR Berkah (Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten) dalam menjaga rasio keuangan (sesuai indikator yang telah ditetapkan).
Ini dapat dilihat dari CAR di tahun 2022 di 19,96%; di 2021 di 22,03%. Untuk NPL net di tahun 2022 ada di 0,90%; pada tahun 2021, angka itu di 0,72%.
LDR tahun 2022 di 88,90%; tahun 2021, angka itu di 90,29%. Selanjutnya, Cash ratio 2022 di 27,76% sedangkan 2021 di 34,27%. Dan, BOPO di tahun 2022 di 79,38%. Di tahun 2021, angka BOPO tersebut di 77,93%.
Adapun, kredit disalurkan di tahun 2022 senilai Rp208,52 miliar. Sementara, pada tahun 2021, nilai tersebut di Rp169,67 miliar.
Jaenudin, Direktur Utama BPR Berkah, mengatakan BPR Berkah terus berupaya meningkatkan kinerja dan melakukan terobosan melalui program perkreditan rakyat.
"Kita bekerja sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) guna tercapainya angka pertumbuhan," ujar Jaenudin.
"sesuai rencana perusahan, BPR akan melakukan strategi-strategi diantaranya meningkatkan penghimpunan dana masyarakat sehingga dapat mendukung fungsi intermediasi Bank. Kemudian melakukan pembenahan infrastruktur, terutama kecukupan SDM yang berkualitas, peningkatan layanan dengan digitalisasi serta penambahan dan atau peningkatan jaringan kantor," paparnya.
Dirinya tak memungkiri dalam perjalanannya RBB yang disusun akan berbeda begitu diperaktekkan di lapangan. Namun baginya, perbedaan ini menjadi tantangan bagi segenap karyawan BPR Berkah untuk menghadapinya dan memberikan keuntungan sebagai hasil akhirnya.
Adapun tantangan terberat yang dihadapi BPR Berkah, dipaparkannya yakni adanya perubahan kebutuhan terhadap layanan perbankan, yaitu layanan digital seperti mobile apps, internet bangking dan mobile banking, yang dapat memudahkan akses maupun transaksi yang dilakukan nasabah.
Kedua, persaingan dengan kompetitor, terutama dengan bank umum dan lembaga fintech yang memiliki beberapa kesamaan pangsa pasar juga dianggap lebih unggul dari BPR.
Ketiga, menurunkan, menekan atau jika memungkinkan dapat mengganti porsi dana mahal seperti dana pinjaman antar bank dengan Dana pihak ketiga (DPK), kususnya dana murah tentu harus dengan peningkatan signifikan.
"Untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan masyarakat, BPR Berkah sesuai rencana bisnis bank tahunan, bpr berencana membuat layanan mobile apps serta mempertimbangkan layanan mobile banking untuk kelanjutannya," ungkpnya.
Adapun dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor, menurutnya, BPR Berkah menerapkan layanan jemput bola terhadap penabung-penabung tertentu yang memungkinkan dan potensial. Seperti nasabah di sekolah-sekolah, Kantor - kantor dan nasabah pasar.
"Untuk nasabah pedagang pasar baik pedagang reguler dalam hal waktu ataupun pedagang subuh atau lebih dikenal dengan pedagang baluk yang didatangi oleh petugas pick-up (bagian dana) lebih awal sekitar jam 06.00 pagi sesuai jadwal yang telah dibuatnya terlebih dahulu," pungkasnya.