trustnews.id

Perkuat Pengawasan dan Literasi Keuangan Demi Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Bali
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan melalui pengawasan ketat terhadap industri jasa keuangan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.

Menurut Kepala OJK Provinsi Bali, Kistrianti Puji Rahayu, sinergi dengan pemerintah daerah, Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pelaku usaha jasa keuangan, dan sektor riil menjadi kunci menjaga stabilitas sistem keuangan di Pulau Dewata.

Dalam pengawasan, OJK Bali pun terus memonitor lembaga jasa keuangan yang berkantor pusat di Bali maupun di luar daerah melalui mekanisme onsite dan offsite. Tujuannya memastikan praktik bisnis tetap etis, transparan, dan adil kepada nasabah.

Selain itu, OJK Bali gencar mendorong literasi dan inklusi keuangan, termasuk bagi penyandang disabilitas. Sepanjang Januari–Juni 2025, OJK Bali telah menggelar 85 kegiatan edukasi di seluruh kabupaten/kota dengan lebih dari 9.850 peserta, serta menjangkau 126.977 orang melalui media sosial. Program ini dikemas dalam berbagai bentuk, mulai dari tatap muka, Training of Trainers, edukasi daerah 3T, hingga kolaborasi dengan universitas melalui KKN Literasi dan Inklusi Keuangan.

Dalam layanan perlindungan konsumen, OJK Bali telah menerima 295 pengaduan, mayoritas terkait sektor perbankan dan fintech. Sebanyak 251 pengaduan telah terselesaikan, sementara sisanya masih dalam proses.

OJK juga melayani penarikan data iDeb melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang telah diakses ribuan masyarakat, baik secara daring maupun langsung. “Dengan pengawasan yang efektif, literasi yang merata, dan perlindungan konsumen yang optimal, kami yakin industri jasa keuangan di Bali akan tumbuh sehat dan menjadi penggerak utama ekonomi daerah,” tegas Kistrianti. (TN)