TRUSTNEWS.ID – PC Terminal Petikemas/IPC TPK sepanjang tahun 2022 telah mengambil langkahlangkah strategis dalam upaya menjaga pertumbuhan tahunan (pendapatan dan laba bersih) sepanjang 2022 berkat beberapa inisiatif penciptaan nilai dan langkah efisiensi biaya yang telah diambil.
Dalam laporan tahunannya yang dirilis pada pertemuan media di bulan Januari, IPC TPK mencatatkan bahwa throughput di tahun 2022 tumbuh 6% menjadi 2.879.118TEUs, dari 2.720.810 TEUs yang ditangani pada tahun 2021. Angka ini melampaui target (RKAP) sebesar 3% sebesar 2.802.441 TEUs yang ditentukan di awal tahun.
Sejalan dengan kinerja operasional yang positif tersebut, IPC TPK menikmati pertumbuhan keuangan yang memuaskan sepanjang tahun. Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,85 triliun, meningkat 14% yoy dari Rp 2,51 triliun pada 2021. Pendapatan ini juga melampaui target sebesar 10%, dimana target dikontrak menjadi 2,60 triliun.
Guna Mulyana, Direktur Utama IPC TPK memaparkan strategi Costumer Value Creation yang menjadi kunci peningkatan performa perusahaan di tahun 2022. Pertama, dukungan 2.000 boxes empty container untuk ekspor. Ini dalam rangka mendukung program pemerintah mengatasi kelangkaan petikemas dalam negeri.
Kedua, mengembangkan services baru dalam rangka menekan biaya logistik nasional dari IPC TPK Tanjung Priok ke beberapa kawasan seperti Inter-Asia, Timur Tengah dan Mediterania.
Ketiga, menyediakan all-around transhipment services dengan menyediakan layanan transhipment inter-terminal dan intra-transhipment termasuk domestikdomestik, internasional-internasional dan domestik-internasional.
“Dalam meningkatkan daya saing perusahaan, IPC TPK berkomitmen untuk terus berinovasi guna memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa melalui inovasi dan digitalisasi di berbagai sisi baik operasi, back office maupun layanan pelanggan,”
Sebagai upaya digitalisasi layanan, IPC TPK menjadi pionir dalam penerapan TOS Nusantara dan Single Billing sehingga seluruh kegiatan layanan operasional dapat terekam dan terpantau melalui sistem yang terintegrasi dengan biaya implementasi yang rendah.
“Layanan TOS Nusantara dan Single Billing merupakan solusi untuk menciptakan terminal yang terintegrasi dan terpadu. Nantinya sistem ini akan diterapkan diseluruh terminal petikemas yang ada di indonesia.” ungkapnya.
Implementasi TOS Nusantara, menurutnya, akan memberikan berbagai keuntungan. Dari sisi terminal, waktu persiapan perencanaan operasi menjadi lebih optimal dengan perencanaan kapal yang advance serta core fungsionalitas yang mendukung layanan operasional pelabuhan.
“IPC TPK berkomitmen untuk terus melakukan inovasi bisnis sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan bagi perusaan dalam menghadapi tantangan bisnis kedepan. Pada tahun 2022, Manajemen IPC TPK menerima lebih dari 200 ide inovasi dari seluruh pekerja IPC TPK yang kemudian diseleksi oleh manajemen. Ide-ide terbaik akan diimplementasikan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan,” paparnya.
Guna Mulyana menegaskan, berdasarkan rencana jangka panjang perusahaan tahun 2023 menjadi tahun ekspansi pasar. Meski diakuinya tantangan di tahun ini semakin meningkat bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan pada produktivitas, namun juga memberikan nilai lebih kepada pengguna jasa.
“Dilihat manfaat dari sisi efisiensi waktu, pelayanan dan biaya logistik, digitalisasi layanan akan tetap menjadi fokus utama dalam menjawab kebutuhan para pengguna jasa,” pungkasnya.