TRUSTNEWS.ID – Guna mendukung aktifitas konservasi selama ini, PT Tirta Investama (Danone - AQUA) saat ini juga melakukan validasi pemanfaatan air. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1973 tersebut, bekerjasama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menghituung air yang telah dimanfaatkan dibandingkan dengan yang dikembalikan kepada alam melalui konservasi dan masyarakat melalui penyediaan air bersih. Sesuai peta jalan, validasi ini dilakukan bertahap.
Aktivitas ini mengedepankan pengukuran neraca air yang ada di setiap pabrik DANONE-AQUA, menggunakan metode Volumetric Water Benefit Analysis (VWBA). “Kami menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan aktivitas konservasi dan memvalidasinya. Karena untuk aktivitas ini banyak yang berhenti pada saat di perencanaan dan pelaksanaan, tidak sampai ke perawatan,” ungkap Arif Mujahidin, Communication Director Danone Indonesia kepada Trustnews dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya berharap di tahun 2030 di setiap daerah aliran sungai di mana sumber air yang dimanfaatkan perusahaan produsen air minum dalam kemasan tersebut berlokasi, bisa tercapai. “Melalui Dampak positif air atau Positive Water Impact akan menghitung seluruh volume air yang telah dieksploitasi dan membandingkannya dengan yang dikembalikan ke alam ataupun masyarakat melalui program konservasi maupun penyediaan akses air bersih,” kata Arif.
Upaya yang dilakukan dimulai dari inisiatif di hulu yang bertujuan meningkatkan infiltrasi air hujan ke dalam tanah melalui upaya konservasi teknis maupun alami. Melibatkan kajian hidrologis sampai menyediakan akses air bersih untuk masyarakat sekitar. Ada pula upaya mengurangi konsumsi air tanah dengan menampung air hujan atau Rain Water Harvesting (Panen Air Hujan). Sampai saat ini sudah tertanam sebanyak 2,5 juta pohon oleh Danone-AQUA yang disertai digital monitoring untuk lokasi dan pertumbuhannya. Selain juga 18 taman hati sudah dibangun, menghadirkan lebih dari 2 ribu sumur resapan, 90 ribu biopori, 74 penampung air hujan dan 438 ribu penerima manfaat air bersih.
Danone-AQUA berkomitmen untuk menjalankan kegiatan bisnis dan melakukan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan secara beriringan. Mereka meyakini bahwa dengan turut menjaga keberlanjutan lingkungan, dapat membantu perusahaan menghadirkan kesehatan melalui makanan dan minuman kepada sebanyak mungkin konsumen.
Sampai saat ini DANONE- AQUA telah mengembangkan 22 pabrik dari Sumatera hingga Sulawesi. Pabrik-pabrik tersebut menerapkan pilar-pilar keberlanjutan dengan implementasi inisiatif Sirkular Air, Sirkular Karbon dan Sirkular Kemasan. Ketiga inisiatif tersebut memastikan pabrik tetap berjalan optimal.
Ditambahkan Arif, pihaknya juga menerapkan pendekatan Pentahelix untuk penerapan semua program dan inisiatif lingkungan di pabrik. Pendekatan ini melibatkan 5 elemen yang ada untuk membangun sinergi yaitu Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Media dan Swasta. Pelibatan pemangku kepentingan ini bisa saling mengisi dan melengkapi guna tercipta lingkungan yang lestari.
“Kami juga berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pemerintah, di samping itu masyarakat sebagai penerima manfaat juga kita dorong lebih berdaya. Akademisi membantu implementasi program dengan metode keilmuan sebagai dasar acuan dan monitoring. Kolaborasi bersama sesama pihak swasta juga akan saling menguatkan, didukung Media yang bisa memberikan pandangan independen dan mengkomunikasikan capaian program untuk menginspirasi semua pihak,” tandasnya.
Inovasi juga tidak luput dari bagian yang dikedepankan dan menjadi titik acuan bagi bagi DANONE-AQUA. Titik tolak inovasi ini berpijak pada pengelolaan lingkungan untuk terus mendorong perusahaan tetap melakukan inovasi sosial dan memberi manfaat kepada masyarakat. “Melalui program lingkungan, konservasi, pemberdayaan Masyarakat dan penghematan energi, kami didorong untuk bisa memberikan inovasi baru setiap tahun,” tambah Arif.
Saat ini inovasi yang tengah dikembangkan terkait penerapan Pilar Sirkular Karbon. Penerapan ini merupakan bagian dari program untuk mengurangi jejak karbon dengan mendorong penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Hal itu dilakukan melalui penggunaan PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Atap. Danone melalui PT Tirta Investama berkomitmen untuk memitigasi perubahan iklim melalui penggunaan energi listrik terbarukan hingga 100% pada tahun 2030 dan diharapkan mencapai karbon netral pada tahun 2050.
Danone-AQUA merupakan juga pelopor pemanfaatan PLTS Atap di industri dalam negeri sejak 2017. Peresmian PLTS Atap Pabrik Mambal merupakan rangkaian perwujudan komitmen penerapan PLTS Atap di seluruh pabrik Danone-AQUA di Indonesia.
Sebelumnya pemasangan sudah dilakukan di fasilitas pabrik DanoneAQUA di Ciherang, Banyuwangi, Klaten, dan Mekarsari. Inisiatif ini merupakan komitmen berkelanjutan Danone-AQUA terhadap lingkungan dan juga pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Semua itu untuk mendukung program pemerintah untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.