trustnews.id

Semen Baturaja Tak Gentar Hadapi Semen Asing
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Mengingat industri semen nasional di tahun 2022 masih belum menunjukkan perbaikan. Terlihat dari demand semen nasional di tahun 2022 yang justru mengalami penurunan sebesar 3,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan demand juga terjadi di wilayah Sumbagsel sebesar 6,8% terhadap tahun lalu. Ditambah dengan kondisi over supply yang masih berlangsung hingga saat ini serta ketatnya persaingan di industri semen nasional, khususnya wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) masih menjadi tantangan utama Perusahaan, belum lagi faktor tingginya energi khususnya batubara yang menjadi salah satu komponen utama dalam harga pokok penjualan semen.

Daconi Khotob, Direktur Utama (Dirut) PT Semen Baturaja Tbk, mengatakan kinerja perusahaan di tahun 2022 berhasil menunjukkan pertumbuhan positif, di mana penjualan semen mencapai angka 2 Juta ton atau tumbuh 4% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya.

"Pencapaian tersebut berdampak terhadap meningkatnya pendapatan usaha yang mencapai 7% dari periode tahun lalu atau mencapai Rp1,88 triliun dan perolehan laba bersih Perusahaan positif di angka Rp94,83 miliar," ujar Daconi menjawab TrustNews.

"Sepanjang tahun 2022, Perusahaan telah membuktikan kinerja dengan mencatatkan pendapatan yang tumbuh dan laba bersih yang tercatat melonjak naik. Pertumbuhan positif ini tak luput dari inisiatif strategis yang diterapkan Manajemen mulai dari inisiatif Cost Leadership through SMBRGO45 Program, Strengthen Market Positioning, dan Competency Improvement of Employee," paparnya.

"Selain itu, Perusahaan juga terus mendorong peningkatan pola operasional dan upaya-upaya pengembangan agar semakin sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan terutama dalam menghadapi tantangan di industri semen pada masa mendatang," tambahnya.

Daconi menerangkan, SMBRGO45 merupakan inisiatif strategis perusahaan dengan tujuan mencapai break event poin pada utilisasi 45% untuk menjawab tantangan persaingan di industri semen nasional melalui pelaksanaan program efisiensi di berbagai bidang, antara lain optimalisasi pola distribusi, pengendalian dan penurunan faktor terak, mengoptimalkan pemanfaatan alternative material dan alternative fuel, serta menjalankan program plant automation berbasis industry 4.0 dengan menerapkan Intelligence Process Control System untuk mendorong perbaikan di sisi operasi.

"Dalam meningkatkan produktivitas karyawan, Perseroan menerapkan strategis SMBRGO3T melalui program restrukturisasi organisasi. Dengan adanya perubahan organisasi akan mengoptimalkan kinerja karyawan sesuai dengan bidangnya," jelasnya.

Peristiwa demi peristiwa yang terjadi sejak merebaknya pandemi Covid-19 dan diperburuk konflik di kawasan Eropa dan Rusia hingga over supply produksi semen nasional, dalam pandangan Daconi, secara tidak langsung telah menempa SMBR untuk siap dalam menghadapi kondisi apapun, termasuk gempuran semen asing.

"Semen Baturaja tidak takut dengan gempuran semen asing," tegas Daconi. Bukan tanpa alasan. "Semen baturaja memiliki tiga keunggulan yaitu Keunggulan Pertama Semen Baturaja berada dekat dengan tambang batubara sehingga biaya energi menjadi lebih baik dibandingkan pabrik semen pesaing lainnya.

Keunggulan yang kedua, lanjutnya, Semen Baturaja memiliki kemampuan delivery yang tinggi di wilayah Sumbagsel karena kedekatan unit produksi dengan pasar. "Keunggulan yang ketiga dari sisi Sumber Daya Manusia, Semen Baturaja memiliki komposisi karyawan yang mayoritas diisi para milenial dengan angka mencapai 87%," ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan penjualan dan market share, lanjutnya, manajemen mengambil langkah inisiatif strategis untuk memperkuat pasar yang mengarah pada penguatan customer relation dengan melakukan peningkatan layanan dan respons cepat terhadap keluhan pelanggan, menjaga kontinuitas supply, peningkatan brand advocacy melalui komunitas, serta penataan dan perkuatan channel penjualan.

“Tidak hanya itu saja, Perusahaan juga memperluas coverage penjualan secara digital melalui e-commerce dan melakukan optimalisasi penjualan produk derivatif,” pungkasnya.