BPR Mitra Gema Mandiri Utamakan Pelayanan Terbaik
TrustNews.Id - Berawal dari sebuah plakat. Kejutan itu menjadi cerita manis hasil dari kerja keras dalam meningkatkan pencapaian perusahaan. Terlebih disaat amukan pandemi meluluhlantakkan hampir semua sektor kehidupan hingga tercatat ada enam Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dicabut izin usahanya selama periode Januari sampai dengan Oktober 2020.
Tentunya tercatat sebagai 100 besar BPR Nasional terbaik 2020, dalam kondisi yang sangat tidak biasa itu, merupakan prestasi tersendiri bagi BPR Mitra Gema Mandiri Purwokerto. Penghargaan setelah melalui penilaian dalam tiga tahun terakhir. Yakni mulai dari tahun 2017, 2018, hingga akhir 2019, dengan melihat perkembangan BPR dari segala aspek.
Asep Riprip Direktur Utama PT BPR Mitra Gema Mandiri Purwokerto, mengatakan kunci keberhasilan ini berkat kerja keras dan kerjasama seluruh elemen yang ada di BPR Mitra Gema Mandiri Purwokerto dalam membangun kepercayaan kepada masyarakat dan secara khusus nasabahnya.
"Sejak 2016 manajemen mengambil kebijakan untuk lebih agresif dalam upaya menggenjot pertumbuhan bank dengan menyasar semua sektor. Dengan tetap mengutamakan pelayanan terbaik kepada para nasabah. Kemudian, perbaikan juga dilakukan dengan peningkatan SDM dan kesejahteraan karyawan," ujar Asep kepada TrustNews.
Berkat menjaga kepercayaan nasabah itulah, lanjutnya, jika pada awalnya BPR Mitra Gema Mandiri hanya aset sebesar Rp 9 miliar, dari tahun ke tahun selalu naik. Pada tahun berikutnya naik menjadi Rp 16 miliar, kemudian naik hingga Rp 34 miliar pada 2019.
Sama halnya dengan laba yang didapat juga terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Mulanya BPR yang beralamat kantor pusat di Jalan Yos Sudarso Ruko A-5 Karanglewas Purwokerto hanya mampu mendapat laba sebesar Rp 21 juta, pada tahun berikunya mampu naik secara signifikan menjadi Rp 370 juta dan naik lagi menjadi Rp 914 juta. Aspek lain yang menjadi penilaian diantaranya ialah rasio kredit macet. Semakin sedikit rasio yang didapat maka semakin baik BPR tersebut.
“Untuk kredit macet, rasio awal kita diangka 11, kemudian turun menjadi 9 dan menurun lagi menjadi 3 persen,” ujarnya.
“Melalui produk-produk yang kami tawarkan, kami ingin antara BPR dan nasabah sama-sama mendapat keuntungan. Selain itu kami juga mengoptimalkan pelayanan dan apresiasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Produk-produk yang ditawarkan seperti diantaranya Tabungan Aman, simpanan hari raya (SHR), kredit usaha, kredit konsumsi, dan pinjaman lunak bagi para guru. Pun dengan keberadaan digitalisasi, menurutnya, BPR Mitra Gema Mandiri telah melakukan transformasi digital untuk meningkatkan daya saing, mendorong inovasi produk, dan meningkatkan kolaborasi dengan institusi lainnya.
"Inovasi layanan ditujukan untuk menambah kemampuan perusahaan dalam menjangkau, menyediakan, mengelola, dan menyalurkan pembiayaan bagi UMKM," ujarnya.
"Kami juga kolaborasi dengan pihak lain untuk melakukan transformasi digital melalui skema channelling dan skema referral dalam meningkat akses pembiayaan," pungkasnya.
(tn/san)