TRUSTNEWS.ID,. - Kiprah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dalam menjaga keberlangsungan bisnis, patut diacungi jempol. Member of ID Food ini dalam menjalankan bisnis perusahaan punya segudang strategi yang dikedepankan, satu di antaranya, berpijak pada kegiatan ekspor dan impor khususnya untuk kebutuhan pangan, baik dalam rangka penugasan pemerintah maupun aktivitas komersial, strategi pemasaran, penjualan dan pengembangan produk-produk pangan dan non pangan antara lain bisnis importir bahan kimia.
Dukungannya terhadap pemerintah juga sangat besar, terutama dalam kaitannya mewujudkan kedaulatan pangan melalui pelaksanaan kegiatan supply chain end to end dari hulu ke hilir agar menjadi lebih efisien. “PPI memiliki peran sebagai sales agent dan off-taker pangan, export gateway dan key account holder untuk kegiatan perdagangan dan logistik anggota BUMN Holding Pangan,” ujar S. Hernowo, Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) kepada Trustnews.
Komitmennya sangat kuat, terutama dalam mendukung program inklusivitas UMKM, petani, nelayan dan peternak. Hal ini terlihat melalui kontribusi PPI dalam keikutsertaannya sebagai penyedia paket sembako program pangan murah BUMN, pendistribusian minyak goreng curah, dan offtake kopi melalui petani serta livebird dan peternak di wilayah Pulau Jawa.
Dalam proses bisnisnya, PPI memiliki platform Warung Pangan sebagai solusi digital untuk berbelanja kebutuhan pangan harian yang bermitra dengan UMKM berupa warung-warung masyarakat yang berafiliasi dengan Warung Pangan sebagai supplier.
Atas langkah dan upaya briliant tersebut PPI sepanjang tahun 2022 mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Pada tahun 2022, PPI berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,37 triliun, laba usaha sebesar Rp81,07 miliar, laba bersih sebesar Rp49,09 miliar dan margin ebitda pada tahun 2022 sebesar Rp130,13 miliar (5,17%).
Berdasarkan kinerja tahun 2022, maka pada tahun 2023 PPI menargetkan pendapatan sebesar Rp2,88 triliun, laba bersih sebesar Rp41,43 miliar dan ebitda sebesar Rp28,9 miliar.
“Hingga Juli 2023 PPI baru mencapai pendapatan sebesar Rp1,36 triliun. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bisnis banyak dilakukan pada semester 2 dengan rata-rata marjin yang relatif besar. Target yang ditetapkan optimis dapat dicapai,” ujar S. Hernowo meyakinkan.