TRUSTNEWS.ID - Industri penerbangan dianggap sebagai salah satu industri yang memiliki ketahanan pasar yang cukup baik. Hal ini dikarenakan lalu lintas penerbangan yang terus meningkat dua kali lipat setiap 15 tahun. Walaupun adanya gangguan resesi global, krisis finansial, guncangan minyak, pandemik, dan lain sebagainya. Salah satu kunci industri penerbangan dapat bertahan dari berbagai gangguan adalah adanya bengkel pesawat terbang.
Pesawat tidak selamanya terbang begitu saja tanpa adanya perawatan (maintenance) dan perbaikan (repair). Tingkat keselamatan dan keamanan yang menjadi prioritas utama dalam dunia penerbangan, mendorong adanya bengkel pesawat. Setiap jenis pesawat yang dimiliki oleh maskapai (Airline) atau sebuah perusahaan diwajibkan untuk mempunyai jadwal rutin perawatan.
Organisasi atau perusahaan yang ingin mendirikan bengkel pesawat atau MRO harus memenuhi berbagai persyaratan operasional. Salah satu syarat wajib yang harus dimiliki oleh perusahaan MRO adalah sertifikat organisasi pesawat udara (Approved Maintenance Organization). Ketika sudah memiliki sertifikat tersebut maka perusahaan bengkel pesawat dapat beroperasi untuk melakukan perawatan dan perbaikan.
Tentu untuk memaksimalkan kegiatan operasi harus ditunjang oleh sumber daya manusia yang andal dan teknologi mumpuni sesuai dengan zaman dan kebutuhannya. “Kami memiliki sertifikat dari otoritas dan sumber daya manusia yang mumpuni dengan didukung kompetensi tinggi untuk menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik. Hal ini tak luput disokong dengan kapabilitas andal dalam bidang perawatan pesawat,” terang Direktur Utama PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), Andi Fahrurrozi kepada Trustnews.
GMF, yang merupakan anak usaha Garuda Indonesia, menyediakan jasa perawatan pesawat-pesawat udara dengan customer yang tersebar di lebih dari 70 negara. Selain itu, GMF juga mengantongi sertifikasi dari 26 otoritas penerbangan dunia termasuk FAA dan EASA.
Selain menjadikan perawatan pesawat komersial sebagai core business, GMF juga melakukan diversifikasi bisnis pada sektor lain seperti Industrial Services yang berfokus pada perawatan mesin industri yang memiliki karakter serupa dengan mesin pesawat. GMF juga kini mulai merambah industri pertahanan dengan melakukan perawatan pada pesawat militer Indonesia.
Hingga saat ini, GMF telah mengantongi kapabilitas untuk berbagai tipe pesawat, di antaranya airframe Boeing 737 NG, Boeing 747, Boeing 777, Airbus A320, Airbus A330, dan ATR72-600. Selain itu, GMF juga memiliki kapabilitas lain yang menjadi layanan unggulan, seperti perawatan landing gear narrow body, engine CFM56 series, APU GTCP series, painting, cabin services, serta component repair. “Terus berinovasi dan jeli melihat potensi pasar adalah kunci bagi GMF dapat bertahan di tengah kompetisi global. Kami menggerakkan karyawan untuk dapat menggali kreativitas demi menciptakan inovasi-inovasi yang dapat membantu efisiensi dalam operasional pekerjaan,” tutup Andi.