PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk serius menggarap jalur logistik, mulai dari menggandeng Gojek hingga membangun cargo village dan 30 logistic center di seluruh Indonesia.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, kian agresif mengembangkan sayapnya di lini usaha pengiriman logistik. Ragam terobosan dilakukan sebagai jawaban atas terus meningkatnya permintaan pengiriman barang lewat udara, baik itu e-commerce maupun ekspor ikan dari sentra-sentra perikanan di wilayah Indonesia bagian timur.
Ragam terobosan itu mulai dari penambahan 6 armada pesawat khusus cargo (frighter), termasuk, rencana pembangunan cargo village di lahan seluas 16 hektar. Cargo village digadang-gadang sebagai gudang cargo raksasa dengan kemampuan menampung total volume sampai 2 juta ton.
Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Garuda Indonesia, Mohammad Iqbal mengatakan, tuntutan masyarakat yang ingin cepat membuat pertumbuhan logistik udara dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Apalagi dengan boomingnya e-commerce membutuhkan pengantaran barang antar wilayah yang cepat hanya bisa dipenuhi oleh angkutan udara.
“Penjual di Jakarta pembelinya di Papua atau ikannya di Papua sedangkan pembelinya di Malaysia, transportasi yang paling cepat dan efisien sudah pasti udara. Begitu juga pesan pagi, siang atau sore barangnya sudah sampai, transportasi mana yang memungkinkan pengantaran barang antar wilayah yang cepat. Tentu ada moda transportasi lain, namun apakah bisa memenuhi tuntutan akan kecepatan selain udara,” ujarnya kepada TrustNews.
Dalam menjawab tuntutan zaman yang serba cepat itulah, lanjut Iqbal, Garuda telah memesan 6 buah pesawat, khusus untuk kargo. Adapun pesawat-pesawat tersebut antara lain, 2 pesawat Airbus A330 dan 2 pesawat Boeing 737-800. Airbus A330 kargo yang dioperasikan Garuda Indonesia memiliki daya angkut 60 ton. Sementara Boeing 737-800 memiliki kapasitas angkut 32 ton.Sedangkan 2 pesawat hasil konversi pesawat penumpang menjadi pesawat kargo, yakni tipe Boeing 737-300 dan Boeing 737-400, masing-masing berkapasitas angkut 15 dan 18 ton.
Tak hanya penambahan armada, Iqbal memaparkan, dalam 5 tahun ke depan, Garuda Indonesia akan membangun 30 logistik center di seluruh Indonesia. Untuk mewujudkan rencana tersebut, manajemen akan menggandeng PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II untuk memuluskan rencana tersebut.
Pembangunan logistic cargo menjadi penting, menurut Iqbal, disebabkan logis-tic center kargo udara sangat tertinggal ketimbang logistic center kargo laut. Oleh karena itu, manajemen berkeinginan untuk membangun logistic center yang modern ke depannya.
"Di Bandara saat ini logistic center masih sangat terbelakang, bersama dengan AP I dan II kami akan bangun pusat logistik di Cengkareng, Makassar dan Denpasar," ujarnya.
Selain itu, dirinya juga menyatakan masih ada beberapa Bandara lainnya yang akan dibangun. Upaya ini dilakukan untuk membuat biaya kargo udara lebih murah dan cepat. Selain itu manajemen juga menyiapkan aplikasi kargo untuk pelanggan memantau pergerakan paket kiriman.
Namanya Tau Beres
"Kami juga lakukan digitalisasi di pengiriman paket dengan luncurkan aplikasi Tau Beres, aplikasi ini akan menghubungkan marketplace, logistik dan pelanggan," lanjutnya.
Tau Beres, diterangkan Iqbal, merupakan platform e-commerce yang menyediakan jasa pemesanan logistik, baik itu untuk kurir, air cargo gateway dan payment.
“Mirip platform e-commerce yang me-nyediakan jasa pemesanan tiket pesawat, tapi untuk logistik. Dengan Tau Beres, masyarakat bisa memilih kurir, lama pengiriman dan besaran biayanya. Pokoknya lu Tau Beres aja deh,” ujarnya.
Tak berhenti sampai disitu, Iqbal mengatakan, Garuda Indonesia tengah mengembangkan teknologi baru terkait e-commerce dan logistik. Namanya Go-Express. Hasil kerja sama Garuda dan Go-Jek, perusahaan Decacorn Indonesia, dimana barang diambil di rumah atau kantor dan dikirimkan langsung.
"Namanya Go-Express. Nanti bisa dikirim dengan cara seperti ini, dijemput dan diantar sampai ke rumah," terangnya.
Dikatakannya, para pengguna Go-Express tidak perlu pusing dan ragu mengenai kesiapan pesawat yang akan mengirim makanan atau barang ke tujuan yang dipilih. Pesawat-pesawat milik Garuda dengan berbagai jenis selalu siap terbang mengantas paket kurir tersebut."Itu jaminan pesawatnya ada. Kalau sekarang ini, Go-Jek cuma bisa pesan antar dalam kota, belum bisa antar antarkota. Karena pesawatnya enggak ada. Ini belum di-publish, kalau sudah jadi akan lanching, itu bakal heboh," tambahnya.
Alur pengiriman Go-Express adalah makanan atau barang yang dipesan melalui aplikasi Gojek akan dibawa oleh mitra driver ke bandara. Setelah sampai ke Bandara, makanan atau barang tersebut akan diambil alih oleh Go-Express hingga sampai ke kota tujuan.
“Barang dari customer atau dari pengirim, lalu mengirimkannya dari airport ke penerima, sistim door to door. Kita sudah punya beberapa produk untuk Go-Express, salah satunya kita jamin barang yang dikirimkan dalam waktu 4 jam akan diterima oleh pelanggan,” pungkasnya.(TN)