TRUSTNEWS.ID,. - Menjelang akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, tercatat 190 Proyek Strategis Nasional (PSN) rampung diselesaikan sepanjang 2016-2023 dengan total nilai proyek mencapai Rp1.515,4 triliun.
Adapun 190 PSN tersebut terdiri atas 20 PSN selesai di 2020, 10 PSN di 2017, 32 proyek di 2018, 30 PSN di 2019, 12 PSN di 2020, 24 PSN di 2021, 25 PSN di 2022, dan 37 PSN di 2023. Adapun 37 PSN yang selesai tahun lalu yakni 7 bendungan, 3 pelabuhan, 5 jalan tol, 4 kawasan, 5 kereta, 3 bandara, 1 energi, 1 pendidikan, 1 teknologi, 5 pos lintas batas negara (PLBN), dan 2 ketenagalistrikan. Sementara itu, sebanyak 42 proyek ditargetkan selesai tahun ini.
Rinciannya sebanyak 32 PSN selesai dari awal tahun hingga Oktober 2024. Terdapat 15 proyek yang direncanakan diselesaikan tahun 2024 atau usai masa jabatan Presiden Jokowi berakhir.
Di lain sisi, terdapat 12 PSN yang dikeluarkan. Keputusan itu tertuang dalam Permenko Nomor 8 Tahun 2023 tentang Perubahan Keempat atas Permenko Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar PSN. Proyek itu di antaranya Pelabuhan Ambon Baru, Kereta Semi Cepat JakartaSurabaya, kawasan industri, dan pembangunan jalan tol. Sejumlah proyek tersebut dikeluarkan karena dilihat belum memiliki progres.
Pemerintah mencanangkan sejumlah proyek strategis nasional atau PSN yang tidak selesai pada tahun depan dapat dilanjutkan setelah 2024. Dari 58 PSN yang pembangunannya belum dimulai, beberapa di antaranya akan berlanjut dengan skema normal atau menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022, total PSN yang diselesaikan sejak tahun 2016 hingga 2023 menjadi 190 PSN, dengan nilai investasi sebesar Rp1.515,4 triliun, dan diperkirakan telah menyerap tenaga kerja sebanyak 2,71 juta. Hingga akhir tahun 2023, pemerintah metargetkan penyelesaian 25 proyek PSN, baik yang dikeluarkan maupun proyek yang tidak selesai di 2024, dapat dilanjutkan pembangunannya, namun tidak mendapatkan fasilitas PSN atau menjadi program reguler.
Perbedaan kedua proyek (PSN dan non-PSN) tersebut, dijelaskan Sumedi Andono Mulyo, Direktur Perencanaan & Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional (P3IPN), terletak pada urgensi pengadaan proyek tersebut oleh Pemerintah.
“Perbedaan yang paling mecolok itu, PSN akan mendapat perhatian lebih dari Pemerintah melalui pemberian fasilitas khusus dari Pemerintah agar proyek tersebut dapat segera diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat,” ujar Sumedi Andono Mulyo kepada TrustNews.
Begitu juga dalam pembiayaan PSN, terdapat empat skema pembiayaan, yakni skema APBN, skema kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), skema penugasan melalui perusahaan BUMN, dan skema pembiayaan swasta. “PSN tidak bisa ditanggung APBN dan APBD secara penuh, namun dimungkinkan ada keterlibatan pihak swasta. Sehingga tidak membebankan APBN,” ungkapnya.
Adapun dampak dari keberadaan PSN, menurutnya, dapat dilihat berdasarkan 5 indikator. Pertama, penunjang konektivitas merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk memperkuat hubungan antar wilayah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu dengan beroperasinya 24 pelabuhan baru dan peningkatan pelayanan 60 pelabuhan penyeberangan diharapkan mampu menguatkan infrastruktur poros maritim. Begitu juga dengan keberadaan 19 bandar udara baru, dan 6 lokasi fasilitas kargo udara yang akan mempermudah arus logistik.
Kedua, meningkatkan efisiensi angkutan jalan dengan penambahan 2.864,4 km jalan tol baru dan 2.650 km jalan baru. Ketiga, aspek kedaulatan pangan dan mitigasi bencana.
Penyelesaian konstruksi 42 bendungan PSN telah menambah persediaan air baku sebesar 27,78 m3/ dtk, dan memberikan suplai kepada irigasi seluas 283,752 ha. Pembangunan bendungan tersebut juga dapat mereduksi banjir hingga sebesar 710.905 m3/dtk dan memberi potensi pengembangan tenaga listrik sebesar 149 MW.
Keempat, PSN mampu mendukung akselerasi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Industri Strategis dengan mendorong pengembangan 20 KEK dengan realisasi investasi sebesar Rp117 triliun, serta penambahan 8 Kawasan Industri Strategis yang telah beroperasi dengan realisasi investasi senilai Rp299,7 triliun dan kontribusi penyerapan tenaga kerja sebanyak 149.282 orang.
Kelima, PSN memberikan dampak berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. “
Kesemua dampak tersebut tujuan akhirnya menurunnya kemiskinan, meningkatnya kesempatan kerja, menguatnya daya saing dan meningkatnya kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.