TRUSTNEWS.ID,. – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Banten, memprediksi pertumbuhan ekonomi di Banten pada tahun 2024 bakal lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana termuat dalam Laporan Bank Indonesia terkait Perekonomian Provinsi Banten Februari 2024. Dijabarkan ekonomi Banten pada triwulan IV 2023 tercatat tumbuh 4,85% (yoy), atau tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,97%.
Pertumbuhan ekonomi Banten tersebut juga tercatat relatif rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional (5,04% yoy) dan ekonomi Jawa (4,85% yoy). Dari sisi keuangan daerah, hingga triwulan IV 2023, realisasi Pendapatan APBD di wilayah Banten tercatat sebesar Rp44,28 triliun atau sebesar 109,27%, lebih tinggi dibandingkan tingkat realisasi Pendapatan APBD triwulan IV 2022 yang tercatat sebesar 98,51%.
Seiring hal tersebut, presentase realisasi Belanja APBD wilayah Banten telah tercapai sebesar Rp43,19 triliun atau sebesar 99,35%, lebih tinggi dari pencapaian triwulan IV 2022 sebesar 91,07%. Membaiknya perekonomian Provinsi Banten turut meningkatkan preferensi masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai.
Transaksi pembayaran nontunai melalui BI-RTGS di Banten pada triwulan IV 2023 secara nominal mencatatkan nilai Rp245,59 triliun. Sedangkan dari sisi volume, jumlah transaksi BI-RTGS pada periode yang sama sebanyak 55.607 transaksi. Sementara itu, transaksi pembayaran melalui SKNBI tercatat sebesar Rp9,92 triliun atau sebanyak 214.592 transaksi.
Pada triwulan IV 2023, total perputaran uang tunai melalui KPw Bank Indonesia Provinsi Banten tercatat mengalami net outflow sebesar Rp4,60 triliun atau meningkat dibandingkan dengan posisi triwulan III 2023 yang tercatat sebesar Rp2,10 triliun. Melihat dinamika perekonomian sampai sejauh ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tahun 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 sejalan dengan membaiknya Konsumsi Rumah Tangga.
Dari sisi penawaran, mayoritas sektor ekonomi utama Banten diprakirakan tetap tumbuh lebih tinggi pada tahun 2024 seiring dengan peningkatan kapasitas utilisasi industri pengolahan dan optimisme peningkatan penjualan sektor perdagangan. Pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2024 diprakirakan akan berada pada kisaran 4,8% - 5,6%. Sementara itu dari sisi pergerakan harga, inflasi Provinsi Banten 2024 diperkirakan akan tetap berada di target pemerintah di kisaran 2,5±1% (yoy).
Kondisi ini dipengaruhi melandainya tekanan inflasi pada Kelompok Bahan Makanan, dan Minuman seiring terjaganya ekspektasi inflasi. Hal ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Pusat dan Daerah melalui sinergi implementasi program dalam TPID. Ameriza M Moesa, Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, menjelaskan sebagai bank sentral, Bank Indonesia diberikan tugas untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah melalui pengelolaan bidang Moneter, Sistem Pembayaran, dan Stabilitas Sistem Keuangan.
Dalam konteks daerah, tugas pokok yang diemban KPwBI terbagi menjadi dua aspek. Pertama, menjaga stablitas harga melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan khususnya pemerintah daerah dalam upaya pengendalian inflasi daerah,“ ujar Ameriza M Moesa kepada TrustNews.
Kedua dari sisi pertumbuhan ekonomi, kita juga diharapkan untuk dapat berkontribusi dalam mendukung laju pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesenambungan di daerah,“ tambahnya.
Adapun fungsi lain BI di daerah, lanjutnya, terkait dengan pengelolaan uang Rupiah. Ini terkait dengan fungsi utama BI sebagai institusi yang diberikan kewenangan dalam melakukan kebijakan sistem pembayaran. “Kita contohkan, kita ada program SERAMBI yakni Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024. Program ini merupakan bentuk sinergi bersama antara Bank Indonesia (BI) dengan Perbankan dan stakeholders dalam rangka memenuhi kebutuhan uang masyarakat khususnya pada periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI),” ujarnya.
SERAMBI 2024 memasuki tahun pelaksanaan ketiga yang dilaksanakan secara nasional dan serentak di seluruh KPwBI Dalam Negeri, mulai dari 15 Maret sampai dengan 5 April 2024.
“Wujud perhatian BI untuk memenuhi kebutuhan uang Rupiah di masyarakat, sekaligus mengajak masyarakat berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan, belanja hasil produksi dalam negeri, serta membiasakan untuk menabung dan berinvestasi untuk mendukung pembangunan ekonomi,” pungkasnya.