TRUSTNEWS.ID,. – Gara-gara layangan sejumlah wilayah di Bandar Lampung byarpet. Pemadaman ini tentu saja bikin warga Bandar Lampung heran. Kejadian yang terjadi di awal November 2023 itu, membuat seorang warga masyarakat, Hartoyo (35) merasa heran. Sebab listrik di tempatnya mati hidup dan berakhir padam dimulai pukul 14.05 wib hingga pukul 16.00 WIB.
Sugeng Widodo, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, mengatakan, pemadam sementara diakibatkan oleh sebuah layang-layang yang tersangkut di jaringan kabel, sehingga membuat konsleting arus listrik.
"Untuk wilayah Bandar Lampung pemadaman akibat layang-layang kerap terjadi, apalagi di saat musim layang-layang. sebelumnya juga terjadi pemadaman sementara di Desa Simbarwaringin pada Agustus lalu," ujar Sugeng Widodo menjawab TrustNews.
"Ini yang kerap kota sosialisasikan ke masyarakat untuk tidak bermain di lokasi yang berpotensi menyebabkan tersangkutnya layang-layang di instalasi jaringan listrik seperti pada kabel (Dreket dan TM)," tambahnya.
Dijelaskannya, ada dua jenis pema-daman yakni pemadaman terencana dan pemadaman tak terencana. Untuk pemadaman terencana, hanya dilaksanakan ketika ada pelaksanaan pemeliharaan jaringan.
Pemeliharaan jaringan tentu wajib dilaksanakan, karena jaringan harus selalu dalam kondisi prima untuk dapat mengalirkan listrik dengan aman dan optimal," ujarnya. "Kemudian pemadaman sementara ketika pelaksanaan pemeliharaan jaringan harus dilakukan demi keselamatan masyarakat dan juga petugas yang bekerja," tambahnya.
Sementara pemadaman tak terencana, menurutnya, bisa terjadi akibat beberapa faktor, antara lain bencana alam (force majeur) seperti banjir dan gempa bumi yang menyebabkan robohnya jaringan, kemudian ada gangguan hewan dan tanaman.
"Untuk gangguan hewan dan tanaman, masyarakat dapat ikut proaktif untuk mencegah hal ini. Ketika petugas PLN meminta izin kepada masyarakat untuk menebang dahan-dahan pohon yang sudah mendekati jaringan, kami mohon kepada masyarakat untuk dapat mengizinkan petugas kami untuk mengeksekusi," ujarnya.
"Mungkin terdengar sederhana, namun dengan mengizinkan petugas kami untuk membersihkan dahan-dahan pohon tersebut, dapat meminimalisir terjadinya pemadaman akibat gangguan hewan dan tanaman, sehingga listrik akan tetap mengalir dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat," paparnya.
Diakuinya, PLN sebagai perusahaan kelistrikan yang berperan sebagai penyedia listrik untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik, tentu mengalami banyak sekali tantangan berat di berbagai lini.
"Di Lampung, dengan kondisi geografis yang tidak rata, menjadi tantangan berat dalam melayani kebutuhan kelistrikan masyarakat. Kondisi geografis dan infrastruktur jalan yang masih sangat terbatas di beberapa daerah tak jarang menyebabkan kesulitan mobilisasi material," ungkapnya.
Selain memanfaatkan kendaraan seperti mobil hardtop, menurutnya, petugas PLN juga memanfaatkan transportasi konvensional seperti pedati dengan 2 roda. Bahkan di beberapa lokasi yang memang tidak bisa sama sekali dilewati oleh kendaraan, petugas PLN hanya bisa memanfaatkan tenaga manusia.
"Namun pada akhirnya, setelah me-lewati segala halang rintang dengan mengerahkan segala daya dan upaya, PLN dapat mewujudkan listrik berkeadilan. Masyarakat yang berada di pelosok desa terpencil memiliki hak yang sama untuk menikmati energi listrik. Untuk itu, PLN akan terus berupaya mewujudkannya apapun kesulitan yang akan dihadapi," pungkasnya.