TRUSTNEWS.ID,. - Di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang di tahun 2023, PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan) tetap berhasil tetap mencatatkan pertumbuhan jumlah nasabah retail (individu) pasar modal sebesar 20% menjadi total hampir 280.000. Tahun 2024 ini, secara rata-rata Perusahaan tetap menargetkan rata-rata transaksi brokerage sebesar Rp1 triliun per hari untuk bisnis Retail dan Capital Market/Institusi.
Mandiri Sekuritas optimis bahwa 2024 pasar modal Indonesia akan tetap tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya. Tim Research Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2024 adalah sekitar 5,1% yang didukung oleh faktor-faktor, seperti konsumsi rumah tangga dan inflasi.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mencapai 7,640 di akhir 2024 dengan dukungan berbagai sektor potensial, seperti: perbankan, consumer cyclicals, dan telekomunikasi.
Pemilu juga telah berjalan baik, sehingga diharapkan iklim investasi ke depan juga akan lebih baik. Theodora Manik, Direktur Retail Mandiri Sekuritas mengatakan,”Dengan berfokus kepada pengembangan layanan nasabah yang sesuai kebutuhan keuangan mereka dan teknologi digital, kami yakin tahun 2024 pertumbuhan nasabah retail pasar modal akan terus berlanjut.
Untuk layanan nasabah retail kami berfokus kepada pengembangan platform digital Mandiri Online Securities Trading (MOST) untuk memudahkan para nasabah dalam bertransaksi, mengembangkan investasi dalam jangka panjang,”
“Selain MOST, kami juga mengembangkan layanan untuk nasabah prioritas dengan aset minimal Rp1 miliar melalui MOST Priority. Melalui MOST Priority, ini, para nasabah prioritas jauh lebih mudah bertransaksi sehari-hari karena kami menyediakan layanan exclusive relationship manager serta market research update berkala agar mereka dapat lebih mudah menavigasi investasi sesuai dengan tujuan keuangan masa depan,” tambah Theodora.
Sementara itu, Mandiri Sekuritas secara keseluruhan perusahaan di tahun 2023 berhasil mencapai target finansial sesuai rencana bisnis, yaitu laba bersih konsolidasi sebesar Rp288 miliar atau 101% dari target 2023 dengan return on equity (ROE) sebesar 14,8% di tahun 2023.
Selain itu, Perusahaan juga membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp1,65 triliun. Pendapatan usaha berasal dari layanan Brokerage 34%, Underwriting dan Advisory 39%, Investment Management 19%, dan lainlain sebesar 9%. Theodora mengatakan, Mandiri Sekuritas akan terus mengembangkan lini bisnis Retail melalui peningkatan layanan nasabah individu, terutama melalui platform digital. Mandiri Sekuritas adalah perusahaan efek lokal yang menyediakan layanan lengkap investment banking dan brokerage, termasuk advisory (M&A, preIPO, restructuring), equity, fixed income, dan research untuk pasar Indonesia dan regional Asia melalui Mandiri Securities Singapore.”
Di tahun 2023, Mandiri Sekuritas berada di posisi 3 besar dalam League Table untuk Equity, Bond Underwriting, dan Advisory. Mandiri Sekuritas juga terus menempati posisi: #1 Equity IPO & Related #1 Global Bond Underwriting #2 Equity Trading, #2 IDR Bond Underwriting, #2 Global Liability Management, #3 Merger & Acquisition.
Theodora tak memungkiri Mandiri Sekuritas menghadapi tantangan bisnis secara eksternal yakni kondisi pertumbuhan ekonomi terutama global yang masih bergejolak, seperti suku bunga dan meningkatnya tensi geopolitik, serta kondisi likuiditas baik di pasar global maupun lokal, dan kompetisi bisnis yang semakin tinggi.
Sementara secara internal adalah bagaimana membangun tim yang kuat dari talent-talent terpilih sambil mengejar target yang tinggi. "Kami melihat semua tantangan tersebut sebagai semangat yang harus dihadapi dengan meningkatkan fokus kepada layanan nasabah dan pertumbuhan bisnis melalui strategi yang selalu dirancang sebelumnya," ujarnya.
Dikatakannya, Mandiri Sekuritas akan terus melakukan inovasi dan layanan yang lengkap (end-to-end process) dengan visi menjadi financing powerhouse yang memberikan solusi investasi pasar modal dan financing yang lengkap dan terbaik bagi para klien/nasabah.
"Seiring dengan pertumbuhan digital teknologi yang pesat di industri pasar modal, Perusahaan juga akan terus melakukan transformasi digital dalam rangka menghadapi persaingan bisnis dan menjadikan investasi pasar modal sebagai gaya hidup yang mendukung pembangunan masa depan yang mapan bagi nasabah/ masyarakat," pungkasnya.