TRUSTNEWS.ID,. - PT Industri Kapal Indonesia (Persero) atau IKI Shipyard merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal. Saat ini, perusahaan yang berdiri sejak 27 Oktober 1977 tersebut, tengah berupaya meningkatkan performa bisnisnya secara maksimal.
Bahkan di tahun 2024, IKI Shipyard tengah memprioritaskan pencapaian profit perusahaan. Upaya tersebut dilakukan, mengingat target perusahaan di tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Seluruh sumber daya perusahaan akan dioptimalkan, khususnya fasilitas produksi dan sumber daya manusia. Keduanya merupakan keyword untuk mengeksekusi berbagai inisiatif strategis perusahaan yang sudah ditetapkan,” tegas Direktur Utama IKI Shipyard Diana Rosa dalam keterangan khususnya kepada Trustnews.
Transformasi perusahaan terus dilakukan secara bertahap. Maka dari itu, penyempurnaan sistem dan mekanisme terus digalakkan. Misalnya saja dari sisi manajemen risiko. Proses manajemen risiko di dalam perusahaan sudah dipadukan dengan proses manajamen secara keseluruhan. Khususnya perencanaan strategis, manajemen kinerja, penganggaran dan sistem pengendalian internal. “
Upaya Ini kami harapkan dapat menyatu dalam budaya dan proses bisnis perusahaan untuk meminimalkan risiko pendapatan perusahaan,” tambahnya. Upaya peningkatan eksistensi dan strategi bisnis juga dikedepankan, mengingat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) berencana mengelompokkan BUMN sejenis, sehingga ada potensi untuk pembentukan BUMN Galangan Kapal Nasional. “Ini juga kami sambut baik. Maka dari itu kajian yang dibutuhkan sedang kami persiapkan, baik itu kajian hukum, keuangan dan bisnisnya,” terang Diana Rosa meyakinkan.
Sejumlah inisiatif strategis juga sudah dicanangkan untuk memastikan keberlanjutan perusahaan, misalnya dalam upaya memperluas pangsa pasar, pihaknya juga tengah melakukan market study di Kalimantan Timur, Sulawesi, Jayapura, hingga wilayah Asia, yakni Philipina, karena kawasan-kawasan tersebut masih berada dalam jangkauan IKI. “Bahkan tahun lalu saya berkesempatan bertemu dengan Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Dubai. Di hadapan beliau, saya memperkenalkan IKI sebagai galangan kapal BUMN dari Wilayah Timur Indonesia, serta mendiskusikan kemungkinan kerja sama antara IKI dengan galangan kapal Dubai dan ship owner yang memiliki kapal-kapal yang beroperasi di Kawasan Timur Indonesia,” tambahnya.
Tidak hanya itu, agar fasilitas produksi dapat full capacity dan menyerap semua kapal-kapal yang ada, IKI juga melakukan revitalisasi. Langkah ini dilakukan guna menjamin pekerjaan yang dipercayakan dapat diselsaikan secara on schedule dan tepat mutu. “Berbagai kemitraan juga kami galakkan melalui Kerja Sama Operasi dengan pihak-pihak lain,” terang Diana Rosa bangga.
IKI tidak lupa untuk menaruh perhatian pada pengembangan teknologi. IKI mengupayakan investasi teknologi secara bertahap, sesuai dengan kemampuan anggaran perusahaan. Bagaimanapun, investasi di bidang ini dibutuhkan guna menopang dan mengembangkan proses bisnis.
“Dua tahun sebelumnya, kami menjalin kerja sama dengan Pusat Riset Teknnologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTH BRIN) guna mendukung program riset dan inovasi pemerintah dalam bidang pembuatan kapal” kata Srikandi BUMN itu.
Kerja sama itu berfokus pada kajian teknologi produksi Kapal Mini Liquid Natural Gas (LNG) dengan metode produksi yang berbasis Product-Oriented Work Breakdown Structure (PWBS). Kajian ini akan menjadi acuan dalam mempersiapkan dokumen rencana mutu dan produksi engineering Kapal Mini LNG, sehingga dapat memacu peningkatan daya saing galangan kapal nasional. “Dan hasil dari kajian itu berupa dokumen building strategy telah dibawa dalam FGD yang digelar PRTH BRIN Mei lalu, untuk disempurnakan”, tutup Rosa.