trustnews.id

Lewat Study Tour, Kementan Genjot Semangat Petani Dan Penyuluh Program Andalan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. –  Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di 4 UPT Pelatihan BPPSDMP yaitu di Polbangtan Malang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan dan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan jika Kementan terus mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya usaha tani. "Pemerintah berkomitmen menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan," ujarnya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa untuk mengembangkan usaha tani perlu ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Kegiatan hulu sampai hilir di sepanjang rantai nilai usaha tani perlu terintegrasi melalui konsolidasi usaha produktif berbasis komoditas potensial dalam satu kesatuan klaster usaha berskala ekonomi," ujar Santi.

Sementara, Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah saat menutup kegiatan Study Tour Petani dan Penyuluh Pertanian Program READSI, Jumat (05/09/2024) dari BBPP Batu, menyampaikan bahwa kegiatan ini agar dapat dilaksanakan setiap tahunnya dan dapat diinisiasi oleh proyek-proyek lainnya. Namun aturan mainnya kegiatan ini harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari IFAD sebagai negara pemberi donor program READSI.

"Program READSI adalah amanah dengan mekanismenya on granting dimana dalam
perjanjiannya jika tidak ditandatangani oleh Pemerintah Daerah, maka kegiatan tersebut
tidak bisa dilaksanakan," ujar Munifah.

Munifah berharap agar para petani dan penyuluh pendamping program READSI dapat mengambil manfaat dan hikmahnya dari kegiatan study tour ini. Apalagi setelah
melihat success story para pengusaha dan P4S yang dikunjungi.

"Untuk penyuluh motivasi yang bisa saya berikan adalah bahwasanya penyuluh harus mulai membuka wawasan. Karena semenjak penyuluh ditarik oleh Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah, maka sejak saat itu penyuluh mulai tidak percaya diri. Sehingga
kinerja penyuluh menjadi sangat menurun karena fungsi penyuluh di daerah tidak diinlinekan dengan kegiatan-kegiatan lainnya," ujar Munifah.

Munifah juga berharap penyuluh harus memahami calon petani dan calon lokasi alias CPCL agar tepat sasaran. Dari kondisi inilah, akhirnya Mentan Amran akan mengambil
langkah-langkah tegas, yaitu fungsi dan kewenangannya penyuluh ditarik ke pusat.
Dan untuk BOP nantinya akan seperti Babinsa yaitu langsung ditransfer dari Mabes.

Munifah menekankan jika mulai saat ini penyuluh harus mulai memperbaiki data karena ketika dana BOP diberikan atau ditransfer kepada penyuluh, namun jika ada satu orang yang datanya salah maka satu provinsi tidak akan menerima semuanya. Sedangkan untuk petani, karena sudah mendapatkan materi pelatihan literasi keuangan, sehingga harus berhati-hati dengan data pribadi, apalagi di era digital ini.

Munifah pun menyebutkan jika semua lokasi study tour memberikan pelajaran yang baik. Karenanya, ia meminta para petani dan penyuluh yang mengikuti kegiatan ini menyebarluaskan ilmu dan pengalamannya. Mulai dari bagaimana membangun tim,
membangun kerjasama, menghubungi dan membangun kemitraan.

"Karena makna dari sebuah pelatihan adalah membangkitkan semangat, jangan takut menghadapi masalah, jangan takut membangun sinergi dan berkolaborasi dengan pihak manapun," katanya.

"Semoga ada keberlanjutan untuk program READSI, karena kegiatan ini sangat bermanfaat dan kerja keras para petani dan penyuluh merupakan eviden kinerja
bagi Kementan," kata Munifah.

Sementara Manajer READSI, Andi Amal Hayat Makmur dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan study tour telah selesai dilaksanakan dengan lancar. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM pertanian khususnya para petani dan penyuluh pendamping program READSI.

"Kegiatan study tour diinisiasi oleh penyuluh pendamping dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dan menambah wawasan petani dan penyuluh di kawasan READSI," ujar Amal.

Di sisi lain, salah satu penyuluh pendamping dari Kabupaten Luwu Timur Yohan menyampaikan pesan dan kesannya selama mengikuti kegiatan study tour.

"Atas nama penyuluh dan petani merasa bangga dengan adanya program READSI ini. Ada banyak ilmu dan pengalaman yang didapatkan. Seandainya bisa program READSI
ini tidak berakhir," ujar Yohan.

Melalui NPMO READSI, BPPSDMP Kementan menggelar Kegiatan Study Tour bagi Petani dan Penyuluh Pendamping Program READSI 2024. (Foto Humas BPPSDMP)

"Karena penyuluh adalah garda terdepan, kami meminta kepada Ibu Sesban agar ada
program lagi setelah READSI ini. Melalui kegiatan program READSI ini, kami banyak menimba ilmu yang bisa dipetik khususnya kegiatan study tour. Ini adalah ilmu yg dapat kami bawa pulang untuk menyebarkan ilmu kepada para petani kami," ucapnya.

Sebagai informasi, tema kebutuhan study tour disesuaikan dengan kebutuhan petani. Untuk pemetaan tema studi tur dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu kelompok padi,
jagung, hortikultura, peternakan, perkebunan, perkebunan lainnya, pekarangan dan kakao, dengan 16 lokasi kunjungan. Adapun jumlah peserta yang hadir sebanyak 488 orang petani dan penyuluh.