TRUSTNEWS.ID,. - Seiring dengan perjalanan waktu, Asuransi Candi Utama terus menunjukkan komitmen untuk tumbuh dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Menyambut tahun 2025, perusahaan ini merencanakan langkah strategi yang signifikan dengan menganggarkan kenaikan ekuitas sekitar 40%.
Langkah ini bukan sekadar target angka, melainkan bagian dari upaya mereka untuk memperluas kemitraan strategis dan memperkuat posisi di pasar asuransi Indonesia yang semakin kompetitif. Budi Herawan, Direktur Utama Asuransi Candi Utama, mengatakan selama bertahun-tahun, Asuransi Candi Utama telah membuktikan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar, memberikan solusi asuransi yang relevan, dan memperkuat hubungan dengan mitra bisnis.
”Untuk tahun depan, perusahaan ini berfokus pada peningkatan kapasitas operasional dan perluasan jaringan kemitraan guna memanfaatkan peluang yang ada di pasar yang semakin berkembang,” ujar Budi Herawan menjawab TrustNews. ”Basis kami cukup kuat, dan dari segi kekuatan finansial, kami berada dalam posisi yang baik. Ini adalah modal utama kami untuk menghadapi tahun 2025,” ujar Budi Herawan, yang memimpin perusahaan dalam masa-masa krusial menjelang perubahan regulasi.
Budi Herawan dengan tegas menyoroti dua faktor utama yang akan membentuk lanskap industri asuransi pada tahun 2025. Pertama, implementasi regulasi baru seperti PSAK 117 atau IFRS 17 diproyeksikan membawa dampak signifikan terhadap cara operasional perusahaan asuransi di Indonesia. Kedua, meskipun terdapat tekanan dari penurunan suku bunga dan risiko pada instrumen surat berharga, Asuransi Candi Utama tetap fokus pada strategi mitigasi risiko yang cermat.
Menurut Budi Herawan, pendekatan ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk mempertahankan stabilitas keuangan meski dihadapkan pada tantangan makroekonomi. ”Standar ini mengubah pendekatan akuntansi terhadap kontrak asuransi, menuntut transparansi yang lebih besar serta penilaian yang lebih presisi terhadap kewajiban dan aset perusahaan,” tegasnya.
Diungkapkannya, menjelang akhir tahun 2024, Asuransi Candi Utama diperkirakan akan mencatatkan ekuitas sebesar 250 miliar rupiah sesuai dengan PSAK 104. Dengan dasar yang solid ini, perusahaan memasuki tahun 2025 dengan optimisme tinggi meskipun menghadapi ketidakpastian yang ada di pasar. “Penerapan standar akuntansi baru bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga peluang untuk mengadopsi praktik terbaik yang memungkinkan kami membangun fondasi yang lebih kuat,” ujarnya.
Dalam pandangannya, keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya tidak hanya diukur melalui pencapaian angka, tetapi juga melalui pengakuan eksternal. Ada dua indikator utama yang menentukan kesuksesan perusahaan. Pertama, pencapaian target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), menurutnya, setiap perusahaan menetapkan target, tetapi tidak semua berhasil mencapainya. Asuransi Candi Utama menempatkan RKAP sebagai tolok ukur utama keberhasilan.
”Dengan operasional yang solid dan strategi yang matang, kami secara konsisten mencapai target keuangan dan operasional perusahaan,” ungkapnya.
Kedua, pengakuan dari eksternal, dijelaskannya, pada tahun 2024, Asuransi Candi Utama menerima penghargaan ”The Best Insurance” untuk kategori ekuitas Rp200-500 miliar—sebuah pencapaian yang menempatkan mereka dalam jajaran pemain terkemuka di industri. Tidak hanya satu, tetapi lima penghargaan serupa berhasil diraih sepanjang tahun.
“Pengakuan ini mencerminkan kinerja luar biasa perusahaan dan meningkatkan kredibilitas kami di mata publik dan investor,” ujarnya. Hanya saja diakuinya, keberhasilan ini tidak datang tanpa tantangan. Tantangan terbesar adalah kompetisi pada biaya akuisisi dan komisi. “Industri ini sangat kompetitif, terutama pada biaya akuisisi atau komisi,” katanya.
Meski begitu, ditegaskannya, Asuransi Candi Utama tetap memegang teguh prinsip kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Pendekatan ini tidak hanya menjaga integritas perusahaan tetapi juga memperkuat kepercayaan klien dan mitra bisnis. ”Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Asuransi Candi Utama tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan menjadi contoh bagaimana strategi yang tepat dapat menghasilkan keberhasilan yang berkelanjutan,” pungkasnya.