TRUSTNEWS.ID,. - Keberlanjutan pembangunan di Kalimantan Timur pasca momentum politik, baik di tingkat nasional maupun daerah, menjadi isu yang krusial. Dengan hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, provinsi ini kini berada di pusat perhatian, menghadapi tantangan besar dalam menjaga kesinambungan pembangunan.
Momentum politik, yang kerap membawa perubahan kebijakan dan prioritas, memerlukan perhatian lebih agar tidak mengguncang fondasi pembangunan yang telah direncanakan. Pembangunan di Kalimantan Timur harus berlandaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kaltim 2025-2045 yang telah diselaraskan dengan Undang Undang 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2025-2045.
Akmal Malik, Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, mengatakan dalam tahap awal pelaksanaan RPJPD ini, visi dan misi kepala daerah harus mengacu pada arahan kebijakan pembangunan untuk periode 2025-2029 yang mencakup tiga pilar utama, yakni transformasi ekonomi, sosial dan tata kelola.
"Ada beberapa langkah strategis yang perlu diambil agar pembangunan di Kalimantan Timur tetap berkelanjutan, terlepas dari dinamika politik," ujar Akmal Malik menjawab TrustNews.
Pertama, menjaga visi jangka panjang yang telah disusun dengan matang. Perubahan kepemimpinan tidak boleh mengubah arah kebijakan yang telah ditetapkan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan IKN dan proyek proyek besar lainnya.
"Pemerintah daerah, bersama seluruh pemangku kepentingan, harus memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan pendekatan berbasis data dan tetap mengutamakan keberlanjutan," ujarnya.
Kedua, penguatan partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci utama. Agar pembangunan tidak hanya dirasakan oleh segelintir pihak, masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan.
"Ini memastikan bahwa pembangunan tidak hanya inklusif, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan lokal," ucapnya. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) lokal harus menjadi prioritas utama. Dengan kualitas SDM yang meningkat, masyarakat Kaltim dapat berperan aktif dalam pembangunan, bahkan dalam proyek-proyek besar seperti IKN.
Kalimantan Timur, menurutnya, juga dikenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa. Oleh karena itu, pembangunan yang dilakukan harus tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya alam. Kebijakan yang mendukung kelestarian lingkungan harus diterapkan secara tegas, mengingat ekosistem yang ada adalah aset berharga yang tidak bisa digantikan.
Ketiga, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, swasta, dan masyarakat perlu diperkuat. Sinergi yang solid antara berbagai pihak ini akan memastikan bahwa program pembangunan berjalan secara efektif dan efisien.
"Dengan langkah-langkah ini, Kalimantan Timur dapat menjaga momentum pembangunan, menjadikan wilayah ini tidak hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru," ujarnya.
"Tetapi juga sebagai simbol keberhasilan kolaborasi dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Keberlanjutan pembangunan harus menjadi warisan lintas generasi, melampaui kepentingan politik jangka pendek," paparnya.
Bagi Akmal, Kalimantan Timur menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan transformasi ekonomi yang berfokus pada sektor industri pengolahan, jasa, dan perdagangan.
Proses ini membutuhkan dukungan kebijakan nasional, terutama dalam pengaturan ekspor batu bara dan pengembangan kawasan industri prioritas nasional. Dengan adanya kebijakan yang tepat, transformasi ekonomi dapat menjadi solusi bagi permasalahan pembangunan di wilayah ini, seperti kemiskinan dan pengangguran.
"Jika sukses dijalankan, transformasi ekonomi di Kalimantan Timur diharapkan dapat menciptakan perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya.
Hal ini akan mendorong daerah ini menjadi penggerak ekonomi kawasan timur Indonesia, serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan menciptakan keadilan sosial, kemajuan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan.
"Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur dan seluruh Indonesia," pungkasnya.