
TRUSTNEWS.ID,. - Proyek pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara (IKN)
telah memasuki fase kritis setelah pencapaian tahap pertama pembangunan. Dipandu oleh Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2022, rencana ini mencakup lima tahap pembangunan yang akan berlangsung hingga 2045. Hingga Desember 2024, infrastruktur dasar dan beberapa fasilitas pemerintahan telah rampung.
Danis Hidayat Sumadilaga, Ketua Satuan Tugas Pembangunan IKN, mengungkapkan bahwa tahap pertama telah mencakup pembangunan bendungan utama, jalan akses, dan dermaga logistik. "Infrastruktur dasar seperti persampahan dan sistem air kotor telah selesai. Istana Presiden dan beberapa kantor kementerian juga telah dibangun, meskipun belum sepenuhnya rampung," jelas Danis.
Tahap kedua yang berlangsung dari 2025 hingga 2029 akan berfokus pada pengembangan lembaga legislatif dan yudikatif, serta perluasan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di zona 1B dan 1C. Pemerintah menargetkan partisipasi swasta yang lebih besar, terutama dalam pembangunan fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.
Sejumlah pemain swasta telah masuk ke dalam proyek ini, termasuk investasi dari Mayapada Healthcare dan Abdi Waluyo Hospital. Perbankan juga menunjukkan minat dalam mendukung pertumbuhan kawasan inti IKN. Untuk mendukung investasi ini, pemerintah menjamin ketersediaan akses jalan, jaringan telekomunikasi, air bersih, dan gas.
Salah satu tantangan besar adalah pembiayaan. Pemerintah hanya menargetkan kontribusi APBN sebesar 20% dari total kebutuhan investasi, dengan 80% sisanya berasal dari sumber non-APBN, termasuk kemitraan pemerintah-swasta (PPP).
"Untuk infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan, APBN tetap menjadi andalan. Namun setelah selesai, aset-aset seperti jalan tol dapat dikelola bersama
swasta," tambah Danis.
Sebagai salah satu proyek urbanisasi terbesar di Asia, IKN dipandang sebagai peluang besar untuk menciptakan kota masa depan yang berkelanjutan. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah untuk menjaga momentum pembangunan dan menarik investasi swasta yang signifikan.
Dengan infrastruktur dasar yang terus berkembang dan kerangka pembiayaan yang berfokus pada kolaborasi, Nusantara dapat menjadi simbol transformasi ekonomi dan tata kelola modern di Indonesia.
Danis mengungkapkan bahwa alokasi anggaran pembangunan tahap kedua IKN tidak sebesar tahap awal. Hal ini disebabkan karena beberapa infrastruktur dasar seperti bendungan dan jalan tol sudah selesai dibangun.
"Tahap pertama memang anggaran besar karena kita baru memulai. Untuk tahap kedua ini, lebih banyak melanjutkan pembangunan yang sudah ada. Fokusnya kini pada investasi non-APBN. APBN hanya digunakan untuk melengkapi kantor yudikatif, legislatif, serta infrastruktur pendukung investasi," ujarnya.
Menurutnya, hingga akhir 2024, rencana investasi diproyeksikan terus berjalan dengan komitmen besar. "Sampai tahap delapan ground breaking, nilai investasi sudah mencapai lebih dari Rp56 triliun. InsyaAllah di Januari ini, kami usulkan ke Presiden untuk ground breaking tahap kesembilan dengan nilai sekitar Rp6 triliun," jelasnya.
Terkait mutu, Danis menjelaskan bahwa standar manajemen konstruksi yang diterapkan di IKN bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah kebutuhan mendesak. "Kita merujuk pada aturan yang sudah disetup baik secara nasional maupun internasional. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE) telah menjadi pegangan kami," tegasnya.
Tidak hanya berhenti pada regulasi dalam negeri, pemerintah juga menggandeng para ahli Jepang untuk memastikan kualitas proses konstruksi terjaga dengan baik. Kolaborasi ini mencakup pengawasan ketat melalui sistem quality process security assurance.
"Kerja sama ini penting untuk memastikan bahwa setiap aspek pembangunan memenuhi standar kualitas terbaik," tambahnya.
Pendekatan berbasis teknologi dan kolaborasi internasional diharapkan menjadi fondasi kuat bagi IKN yang tidak hanya menjadi ibu kota baru, tetapi juga simbol dari kemajuan infrastruktur yang berkualitas tinggi.
"Dengan penerapan standar yang ketat dan kerja sama lintas negara, IKN diharapkan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu bersaing di kancah global dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan," pungkasnya. (TN)