trustnews.id

Ini Langkah PalmCo Perkuat Peran Strategis Jaga Ketahanan Pangan Nasional
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID - Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menjelaskan bahwa PalmCo telah mewujudkan berbagai langkah konkret yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

“Selain fokus pada stabilitas pasokan minyak makan, PalmCo juga memperkuat peran dalam rantai pangan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir, demi ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ujarnya.

Sejak awal 2025, tren harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami penurunan akibat perlambatan permintaan global dan eskalasi konflik geopolitik. Kementerian Perdagangan RI mencatat bahwa harga referensi CPO untuk periode Juni 2025 turun sebesar 7,36% menjadi USD 856,38 per metrik ton.

Penurunan ini turut tercermin di pasar domestik. Harga lelang CPO KPBN Inacom per 5 Juni 2025 tercatat sebesar Rp13.343 per kilogram, lebih rendah dibandingkan Rp13.385 per kilogram pada hari sebelumnya.

Meski menghadapi situasi tersebut, PalmCo justru menunjukkan ketangguhan operasional di sektor hulu. Hingga April 2025, produktivitas CPO PalmCo tercatat sebesar 1,34 ton per hektare, naik 103,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi hilir, PalmCo melalui anak usahanya, PT Industri Nabati Lestari (INL), telah menyalurkan lebih dari 987 ribu liter minyak goreng kemasan hingga kuartal pertama 2025. Penyaluran ini dilakukan melalui program pemerintah maupun distribusi ritel di berbagai daerah seperti Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Produk yang dipasarkan antara lain Nusa Kita, INL, dan Salvaco, yang menyasar konsumen dengan harga terjangkau.

“Alhamdulillah, produksi CPO kita meningkat. Sejalan dengan arahan pemerintah untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga minyak makan, pada momen Lebaran lalu kami juga menjalankan Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar, baik secara mandiri maupun berkolaborasi dengan BUMN lain, di lebih dari 4.500 titik di Indonesia,” jelas Jatmiko.

Dorong Peremajaan Sawit Rakyat

Dalam sektor kemitraan, PalmCo juga mendorong akselerasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yang menjadi salah satu fokus utama transformasi industri sawit nasional. Berdasarkan data terbaru, total luasan areal petani binaan PalmCo yang berhasil mendapatkan rekomendasi teknis (rekomtek) PSR mencapai lebih dari 13.000 hektare dalam setahun terakhir.

Kepercayaan petani terhadap kemitraan dengan PTPN IV semakin meningkat. Di Aceh, sepuluh koperasi unit desa (KUD) memutuskan untuk mengajukan PSR melalui skema kemitraan bersama PTPN IV Regional VI tahun ini. KUD tersebut terinspirasi dari keberhasilan dua KUD lainnya yang sebelumnya gagal mengajukan PSR secara mandiri, namun berhasil memperoleh dana BPDPKS setelah bermitra dengan PalmCo sejak awal 2024. Dari sepuluh KUD tersebut, diperkirakan akan diajukan areal sekitar 1.500 hektare.

“Keberhasilan ini tentu menjadi cerminan dari sistem dan tata kelola kemitraan yang lebih rapi, terarah, dan didampingi penuh oleh perusahaan,” tambah Jatmiko.

Kembangkan Program Pangan Strategis

PalmCo juga aktif memperkuat ketahanan pangan melalui pengelolaan lahan produktif bersama masyarakat. Melalui Program Tanam Padi PTPN (TAMPAN) dan program Tanam Jagung di areal peremajaan sawit rakyat, PalmCo mampu mengoptimalkan lahan-lahan sawit agar lebih produktif dan bernilai tambah.

Salah satu wujud kolaborasi ini terlihat dalam kegiatan panen padi di Jambi yang dilakukan bersama mitra petani dan mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pertanian RI.

Upaya serupa juga tengah berlangsung di Aceh, melalui program perluasan tanam padi di lahan sawit dengan sistem tumpangsari. Program ini merupakan bagian dari inisiatif strategis bertajuk TAMPAN yang diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kami melihat pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik dengan petani, pemerintah, maupun aparat, dalam mendukung swasembada pangan. PalmCo ingin menjadi bagian dari solusi bagi ketahanan pangan nasional,” pungkas Jatmiko.