
Tiga dekade bukan waktu singkat. Mulai berdiri pada 1 Oktober 1995, KSPPS BMT Bahtera konsisten melayani sektor usaha mikro dan kecil yang rentan terjerat praktik rentenir.
Kini, memasuki usianya ke-30 tahun pada Oktober 2025, koperasi yang lahir dari inisiatif para Pendiri BMT bukan hanya Ulama’, tapi ada tokoh-tokoh masyarakat di Kota Pekalongan, Pengurus ICMI, dan PINBUK, tumbuh menjadi institusi keuangan syariah terpercaya dengan aset mencapai Rp300 miliar.
Menurut Ketua KSPPS BMT Bahtera, Moh. Isro’i, yang biasa disapa Pak Roy, koperasi yang dikomandaninya ini bermula dari KSU Bina Sejahtera dengan modal awal hanya Rp26,5 juta. “Saat itu, banyak pelaku UMKM yang kesulitan akses keuangan dan terjerat bunga tinggi. Kami hadir jadi solusi dengan sistem syariah, margin ringan, dan pelayanan yang adil,” ujarnya.
Kini, BMT Bahtera eksis dengan 5–6 cabang di Jawa Tengah dan mengantongi izin nasional, memungkinkan melayani anggota dari seluruh Indonesia tanpa kendala perizinan wilayah. “Siapa pun, dari Jakarta, Bekasi hingga Palembang, bisa menjadi anggota kami,” tegas Pak Roy meyakinkan.
Sekalipun kondisi ekonomi nasional belum stabil, Pak Roy optimis BMT Bahtera tetap tumbuh dan melaju. Kunci utamanya adalah manajerial berbasis ISO Manajemen Mutu 9001:2015. Ini merupakan standar yang diakui secara internasional. Predikat ini melekat di BMT Bahtera selama 10 tahun berturut-turut dengan audit ketat setiap tahunnya. Ini menjadi bukti bahwa manajerial di BMT Bahtera berjalan dengan baik dan profesional. Karena itu, anggota tidak perlu ragu untuk menyimpan dananya dan bermitra bersama BMT Bahtera.
Lebih dari itu, BMT Bahtera juga dikenal sebagai pelopor koperasi syariah digital. “Kami sudah menggunakan sistem mobile banking sendiri sejak delapan tahun lalu. Anggota bisa transaksi dari rumah, termasuk menggunakan QRIS dari aplikasi mobile kami, baik Android maupun iOS,” terang Pak Roy.
Di sisi lain, BMT Bahtera juga bergerak di bidang sosial. Baitul Maal Bahtera adalah wujud tanggung jawab sosial BMT Bahtera yang fokus pada visi dan misi sosial lembaga. Melalui program seperti bantuan dhuafa, beasiswa, pemberdayaan ekonomi, dan respons bencana, Baitul Maal menjalankan peran corporate social responsibility dengan nyata dan berkelanjutan. Ini menegaskan bahwa BMT Bahtera tidak hanya bergerak di bidang keuangan, tetapi juga hadir untuk memberdayakan dan melayani umat.
Dengan SDM yang sebagian besar dari generasi milenial, digitalisasi bukan hanya strategi, tapi sudah menjadi budaya kerja di BMT Bahtera. Visi ke depan pun jelas: membangun koperasi syariah kelas dunia yang tangguh secara teknologi dan tetap berpijak pada nilai-nilai keumatan.
Selama lautan terbentang luas, bahtera akan terus melaju, menuju tatanan ekonomi syariah yang terus maju. (TN)