trustnews.id

PDAM Kota Salatiga Optimis Target Sambungan Baru Tercapai
Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino

PDAM Kota Salatiga, sebagai perusahaan BUMD yang bertujuan untuk memberikan layanan akses air bersih kepada masyarakat, PDAM Salatiga memiliki visi untuk Menjadi perusahaan yang maju, mandiri dan profesional.

Direktur PDAM Kota Salatiga, Samino, mengatakan, seusai rencana bisnis (Renbis) yang telah ditetapkan pada 2024, cakupan-cakupan Pelayanan PDAM akan bertambah sampai 68,4% sehingga dalam lima tahun ke depan jumlah Pelanggan PDAM menjadi 38.000 Sambungan Rumah (SR).

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 5.000 SR dari jumlah pelanggan pada tahun 2020 yang berjumlah 33.347 SR.

"Kami masih optimis target Renbis akan tercapai," ujar Samino menjawab TrustNews.

"Ini disebabkan PDAM Kota Salatiga kurang lebih 92 persen pelanggan rumah tangga, sehingga pengaruhnya terhadap konsumsi pemakaian air tidak terlalu signifikan dibanding pelanggan industri. Sehingga untuk Salatiga boleh dibilang masih optimis mencapai target," tambahnya.

Dia pun memaparkan target Renbis yang dimaksud, yakni dari tahun 2020 hingga 2024 terjadi penambahan 1.200 SR tiap tahunnya. Data menunjukkan, hingga akhir 2020, tercatat 1.500 SR.

Adapun secara keseluruhan jumlah pelanggan di PDAM kota Salatiga mencapai 33.593 pelanggan atau mencapai 51.79% cakupan layanan teknis dan 89,13 (%) cakupan layanan administrasi.

"Alhamdulillah tahun 2020 itu over dari 12.00 SR tercapai 1.500 SR. Kalau tahun ini alhamdulillah tercapai 50 persen, 50 persennya nanti sampai Desember," ungkapnya.

Untuk mencapai target yang telah ditetapkan PDAM Kota Salatiga adalah investasi PDAM selama lima tahun sebesar Rp77 miliar. Nilai investasi sebesar ini PDAM Salatiga merogoh kocek sebesar 62,27 persen, APBD 25,26 persen dan 12,47 persen dari APBN.

Ini supaya mencapai target yang kita harapkan dengan lebih total pelanggan kita tembus di angka 40 ribu SR," tegasnya.

Meningkatnya jumlah pelanggan juga berdampak pada kenaikan laba perusahaan. Tercatat pada tahun 2020 PDAM Kota Salatiga berhasil meraih laba bersih sebesar Rp5.215 Miliar meningkat dari tahun 2019 yakni di angka Rp4,58 miliar. Dari laba yang diraih PDAM Kota Salatiga juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Kota Salatiga dengan menyetorkan deviden berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp2.868.417.000.

Tantangan PDAM yang dihadapi terkait sambungan baru tidaklah mudah. Di 2030 nanti telah ditetapkan target cakupan layanan air bersih mencapai 100 persen. Hal ini diakui Samino dikarenakan berubahnya tata cara perhitungan.

"Sebelum 2020 tata cara perhitungannya adalah jumlah SR lalu dihitung rasionya berdasarkan rasio Badan Pusat Statistik (BPS) dengan hitungan setiap rumah tangga 6 jiwa," ungkapnya.

"Dengan perhitungan lama itu hasilnya 90 persen, namun dengan perhitungan baru jadi turun ke 76 persen. Ini bukan turun pelanggannya, tapi turun tata cara penghitungan rasio jumlah pelanggan," jelasnya

Sebagai PDAM Sehat dari BPPSPAM se Indonesia 2020 dengan nilai kinerja mencapai 4,09, Samino optimis target 100 persen akan di capai PDAM Kota Salatiga, baik dengan pola hitungan lama maupun hitungan baru.

Hanya saja yang dikhawatirkan Samino yakni masalah proyeksi penyesuaian tarif sebesar 8 persen di 2021. "Ini menjadi kendala bagi kami," tegasnya.

Dirinya memahami kondisi psikologis masyarakat yang terdampak ekonominya akibat pandemi, sehingga ini menjadi pertimbangan stakeholder dan PDAM terkait penyesuaian tarif.

"Namun untuk target yang lain seperti capaian laba kami masih optimis. Walaupun secara pentarifan masih terkendala karena pandemi," jelasnya.

Samino mengungkap, pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap konsumsi air bersih PDAM Kota Salatiga dari golongan industri dan niaga.

"Pendapatan dari pelanggan sektor industri dan niaga turun sejak April 2020 dikarenakan konsumsi air bersih pelanggan industri dan niaga turun 50%. Anjloknya konsumsi dari sektor tersebut mengakibatkan turunnya pendapatan," ujarnya memberikan gambaran.

Meski demikian, penurunan konsumsi pelanggan tidak terlalu berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis PDAM. Sebab jumlah pelanggan justru mengalami peningkatan di masa pandemi.

“Bisnis tetap bisa jalan dan PDAM Salatiga dalam kondisi sehat,” pungkasnya. (TN)