Menjawab tantangan bisnis di era digital saat ini, memang bukan perkara mudah. Akan tetapi, Bank Mandiri, Badan Usaha milik negara (BUMN) dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal aset, pinjaman, serta deposit dapat memantapkan langkah bisnisnya dengan melakukan digitalisasi layanan perbankan yang mencakup keseluruhan proses, produk dan layanan.
Hal itu tercermin dengan di launching-nya Super App Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel dan Super Platform Kopra by Mandiri untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah wholesale Bank Mandiri. Dengan livin’ by mandiri, semua kebutuhan transaksi finansial nasabah sudah diintegrasikan dalam satu aplikasi seperti pembukaan rekening online, pembayaran bahkan juga terhubung dengan berbagai marketplace dan produk investasi.
Sedangkan dengan Kopra, kebutuhan untuk segmen wholesale diintegrasikan ke dalam satu platform secara single sign on dengan fitur andalan seperti Forex Transaction, Trade Finance, Cash Management, Online Custoday dan Smart Account. Dengan kemudahan dan kelengkapan fitur yang dimiliki oleh Livin dan Kopra dapat mendorong pelaku bisnis untuk melakukan digitalisasi.
“Sampai dengan Desember 2021, jumlah nasabah yang telah melakukan register aplikasi livin di Bank Mandiri Region VI sebanyak 1 juta nasabah atau tumbuh sebesar 53.4% dari tahun 2020. Sedangkan untuk Kopra sendiri, sampai dengan Desember 2021 terdapat 1.997 nasabah yang sudah melakukan registrasi,” ungkap Regional CEO Bank Mandiri Region VI/ Jawa 1, M. Wisnu Trihanggodo.
Selain itu, untuk mendorong digitalisasi pelaku bisnis, Bank Mandiri Region VI/ Jawa 1 juga membangun ekosistem e-commerce dan QRIS dimana tahun 2021 total merchant e-commerce yang sudah bekerjasama sebanyak 105 merchant dan QRIS seba-nyak 36.382 merchant.
“Selaras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut, Mandiri pun memproyeksikan pertumbuhan kredit dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 6-8%. Sedangkan pertumbuhan dana pihak ketiga akan sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya di kisaran 5-7%,” ujar Wisnu meyakinkan.
Untuk tahun 2022, Mandiri mengembangkan optimisme besar, sejalan dengan proyeksi pemerintah yang optimis perekonomian akan semakin membaik dimana Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 5,0-5,5%, sedangkan BI juga memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,6-5,4%. Bank Mandiri juga secara nasional memproyeksikan pertumbuhan Indonesia di tahun 2022 akan berkisar 5,2% (Office of Chief Economist Mandiri).
Namun demikian Bank Mandiri Region VI/Jawa 1 terus meningkatkan sinergi dengan berbagai stakeholder mulai pemerintah daerah, kementerian atau lembaga terkait. Seperti pada program penyaluran Bantuan Sosial melakukan sinergi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian Pertanian.
Pada Tahun 2021, Bank Mandiri Region VI telah menyalurkan bantuan sosial dengan membukakan rekening tabungan kepada lebih dari 726 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Selain itu Bank Mandiri juga bersinergi dengan Kementerian Tenaga Kerja dalam hal pembukaan rekening untuk penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Selain itu Bank Mandiri Region VI juga melakukan sinergi dengan Pemerintah Daerah guna menyalurkan Kredit Usaha Rakyat yang tepat sasaran. Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Bank Mandiri Region VI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tahun 2021 sebesar Rp3,1 Triliun tumbuh sebesar 55% secara YoY.
Bank Mandiri Region VI/Jawa 1 memiliki wilayah kerja di Jawa Barat ex. Bekasi, Bogor dan Depok. Per Desember 2020 mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan fokus menyalurkan kredit kepada sektor produktif sebesar Rp3,13 Triliun untuk 24.372 debitur, dimana sekitar 93% debitur tersebut merupakan debitur UMKM.
“Bank Mandiri berharap dapat menjadi bank pilihan utama masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di provinsi yang menjadi bagian dari Mandiri Region VI/Jawa 1,” tambah Wisnu. (TN)