Trustnews.Id - Hadir dengan menawarkan Kredit Melati guna mengikis habis rentenir. Serta menerapkan KPI. Kredit Melati diberikan khusus kepada pelaku usaha mikro di Kota Surakarta yaitu para pedagang di pasar tradisional dan pelaku usaha mikro perdagangan/ jasa/industri perumahan.
Terlahir dalam upaya mendukung pemerintah Kota Surakarta memerangi kemiskinan serta mendorong perkembangan ekonomi masyarakat, Perumda BPR Bank Solo, berkomitmen dan berperan aktif dalam pembangunan sosial ekonomi khususnya masyarakat Surakarta.
Agung Riawan, Direktur Utama Perumda BPR Bank Solo, mengatakan sebagai bank milik Pemerintah Kota Surakarta, Perumda BPR Bank Solo turut berperan dalam meningkatkan pendapatan perkapita daerah, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat.
"Sasarannya masyarakat ekonomi kecil dan menengah serta kelompok-kelompok usaha yang ada di wilayah Kota Surakarta," ujaenya menjawab Trustnews.
Adapun upaya yang dilakukan Bank Solo, lanjutnya, dalam membantu geliat ekonomi yakni dengan produk Kredit Melati yang diberikan khusus kepada pelaku usaha mikro di Kota Surakarta yaitu para pedagang di pasar tradisional dan pelaku usaha mikro perdagangan/jasa/industri perumahan.
"Kredit dengan bunga 0,33% per bulan dengan plafond pinjaman sampai dengan 5 juta dapat dimintakan jaminan atau sampai 50 juta dengan jaminan, jangka waktu pinjaman maksimum 2 tahun. Kredit Melati merupakan program kredit dalam rangka melawan rentenir,” terangnya.
Kemudian, Kredit Berseri diberikan khusus kepada masyarakat yang ber KTP dan berdomisili di kota Surakarta atau yang melakukan kegiatan di pasar-pasar tradisional di kota Surakarta. Bunga yang dikenakan kepada nasabah sebesar 0,67 % per bulan dengan plafond pinjaman maksimum 50 juta dan jangka waktu kredit maksimum 3 tahun.
"Sampai dengan bulan Juli 2022 total kredit sebesar Rp115.267 juta dengan segmen nasabah Pegawai dilingkungan Pemkot Surakarta, pedagang di pasar-pasar tradisional dan pelaku UMKM," ungkapnya.
Bank Solo telah melakukan pembenahan-pembenahan dan membuat sejumlah inovasi-inovasi khususnya di bidang keuangan mikro, salah satunya dengan perkembangan produk baru, penggunaan teknologi informasi yang memadai dan kemitraan strategis.
“Di bidang human capital, kami menerapkan KPI bagi seluruh karyawan. Sejak diterapkan KPI sebagai salah satu dasar dalam penggajian karyawan dan peningkatan karier maka pertumbuhan dana pihak ke 3 meningkat dengan siqnifikan,” ujarnya.
"Penilaian KPI Bank Solo meliputi: Prestasi (Pencapaian target), Dedikasi, Tanggung jawab, Loyalitas dan Integritas. Kesemuanya dikwantitatifkan dan dinilai secara transparan," pungkasnya.
(tn/san)