TRUSTNEWS.ID - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat Pada triwulan III 2022, perekonomian Kaltara tumbuh cukup tinggi 5,39 persen (yoy) dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,91 persen (yoy). Kondisi ini sejalan dengan nasional yang juga tumbuh lebih tinggi sebesar 5,72 persen (yoy) dibandingkan periode sebe-lumnya 5,44 persen (yoy).
Tedy Arief Budiman, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltara, mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini tentu perlu disyukuri ditengah bayang-bayang per-ekonomian global 2023 yang diperkirakan tidak sebaik periode sebelumnya akibat ketegangan geopolitik yang masih berkelanjutan sehingga memicu fragmentasi ekonomi, perdagangan, dan investasi, serta dampak pengetatan kebijakan mo-neter yang agresif di berbagai negara di dunia.
"Dampak rambatan tersebut diperkirakan akan juga berpengaruh pada negara emerging market (EM) termasuk Indonesia. Sementara itu, tekanan inflasi global masih tinggi seiring berlanjutnya gangguan rantai pasokan di tengah pulihnya permintaan domestik di beberapa negara pasca Covid-19," ujar Tedy Arief Budiman kepada TrustNews.
Ketidakpastian di pasar keuangan global yang meningkat mendorong aliran keluar investasi portofolio dari aset berisiko termasuk di emerging market (EM), sehingga memberikan tekanan pelemahan nilai tukar di berbagai negara, termasuk Indonesia," tambahnya.
Di tingkat nasional, lanjutnya, Bank Indonesia bersinergi dengan pemerintah melalui penguatan koordinasi kebijakan moneter dan fiskal agar dapat terus mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi, antara lain melalui pembahasan asumsi makro dalam penyusunan APBN dan pembahasan asesmen ekonomi terkini.
"Sebagaimana visi BI menjadi Bank Sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional dan terbaik di antara negara emerging market untuk Indonesia Maju, Bank Indonesia senantiasa berupaya memberikan yang terbaik untuk merespon berbagai tantangan baik dari global maupun domestik," ujarnya.
"BI melalui bauran kebijakan yang menjaga stabilitas (pro stability) dan mendukung pertumbuhan ekonomi (pro growth) agar BI dapat terus berkontribusi maksimal untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi," paparnya.
Untuk itu, KPw BI Prov. Kaltara senantiasa mendorong pemulihan ekonomi agar dapat berjalan. Pembahasan bersama pemerintah daerah terkait asumsi makro ekonomi daerah serta memberikan masukan dan rekomendasi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) khususnya sektor-sektor yang dapat diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk percepatan pemulihan ekonomi.
Tantangan tekanan inflasi yang pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebagai dampak "Kami menyadari bahwa investasi merupakan salah satu kunci utama dan memiliki efek pengganda untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara. KPw BI Provinsi Kaltara berusaha mendorong masuknya investasi ke Kaltara melalui sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah daerah," ungkapnya.
"Bersama pemerintah daerah dilakukan pemetaan potensi-potensi ekonomi di wilayah Kaltara yang berupa proyekproyek clean and clear, sehingga siap ditawarkan (ready to offer) kepada calon investor. Kami juga senantiasa siap menghubungkan potensi-potensi Kalimantan Utara yang ready to offer tersebut dengan calon investor di luar negeri melalui Kantor-kantor Perwakilan Bank Indonesia di luar negeri," paparnya.
Selain itu, sinergi dan kolaborasi untuk peningkatan investasi ini semakin diperkuat dengan kegiatan diskusi dan seminar dengan topik yang relevan. Diantaranya pada tahun ini KPw BI Provinsi Kaltara melaksanakan kegiatan Green Economy Webinar Series yang antara lain membahas mengenai potensi Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan.
"Kami mempertemukan berbagai pihak terkait, baik dari pusat maupun daerah untuk membahas mengenai potensi dan tantangan dari pembangunan KIHI. Melalui kegiatan tersebut, harapannya juga dapat memberikan exposure tidak hanya KIHI, tetapi Kalimantan Utara secara keseluruhan kepada para calon investor," pungkasnya.
(tn/san)