Perkembangan sektor keuangan di Bengkulu pada triwulan I tahun 2022 secara umum mengalami pertumbuhan positif dari berbagai sektor keuangan. Dari jejaringan jasa keuangan 15 bank konvensional, 4 bank syariah, 5 BPR dan 3 BPR syariah, ada 69 Industri Keuangan Non Bank (IKNB) serta pasar modal terdapat 1 perwakilan PT Bursa Efek Indonesia, 12 gerai investasi dan 8 bank agen penyalur.
Tren bank konvensional tumbuh positif, yaitu meningkat 6,29% (yoy) dan meningkat 2,19% (ytd). Peningkatan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah kredit dan/atau pembiayaan yang disalurkan kepada pihak ketiga, yaitu meningkat 7,17% (yoy) dan meningkat 0,99% (ytd). Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga secara umum masih menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan posisi yang sama pada tahun sebelumnya (Februari 2021) yaitu tumbuh 12,86%.
Peningkatan sektor pembiayaan mendorong tumbuhnya perusahaan asuransi di Bengkulu. Salah satu perusahaan penjaminan yakni PT Askrindo (Asuransi Kredit Indonesia). Brendy Soekarno, Kepala Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Cabang Bengkulu, mengatakan asuransi hadir sebagai salah satu bentuk pengendalian risiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan transfer risiko.
“Askrindo mempunyai beberapa manfaat antara lain memberikan rasa aman dan perlindungan, memberikan kepastian, sarana menabung, meminimalisasi risiko kerugian dan lain lain. Tipe asuransi mempunyai tiga tipe, antara lain asuransi umum (general insurance), asuransi umum individu dan asuransi umum bisnis,” ujarnya.
Menurut dia, program penjaminan kredit yang penyelenggaraannya dilakukan Askrindo merupakan upaya strategis pemerintah dalam asuransi atau penjaminan. Sehingga tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi bangsa.
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1971, Askrindo juga mengemban misi dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna menunjang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Askrindo juga berperan dalam pemberdayaan UMKM melalui penjaminan atas kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM," ujarnya.
Sebab itulah, Askrindo Bengkulu, lanjutnya, menawarkan produk produk asuransi kerugian dengan door to door ke pelaku usaha yang ada di Bengkulu, mulai dari usaha perdagangan sampai dengan SPBU, bahkan untuk segment ritel khusus asuransi kecelakaan diri askrindo juga telah meluncurkan Aplikasi Digiask untuk mempermudah masyarakat dalam pembelian jasa asuransi kecelakaan diri.
"Optimisme dengan berakhirnya pandemi, bisnis kedepan khususnya untuk bidang asuransi dan penjaminan akan lebih meningkat, melihat dari telah selesainya PPKM sehingga pelaku usaha mulai banyak yang tumbuh di tahun 2023," pungkasnya.