
PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional melalui peluncuran program Electrifying Agriculture di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Program ini difokuskan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya bagi Kelompok Tani Karya Mukti Seluma. Hasilnya terbukti signifikan: frekuensi panen meningkat dari dua kali menjadi tiga kali dalam setahun, dengan produksi padi melonjak dari 88 ton menjadi 110 ton per tahun. Tak hanya itu, efisiensi biaya operasional juga meningkat drastis, dari semula Rp54 juta menjadi hanya Rp17 juta per tahun—penghematan hingga 70%.
Dampak lainnya adalah peningkatan pendapatan petani yang signifikan: dari Rp616 juta menjadi Rp807 juta per tahun.
Peresmian program dilakukan oleh PLN UID S2JB bersama Pemerintah Kabupaten Seluma dan Kodim Seluma, serta disaksikan secara virtual oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Korem 041 Garuda Mas Bengkulu, bertempat di salah satu lokasi pompa irigasi di Desa Sari Mulyo.
Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM, menyambut baik kehadiran program ini karena terbukti memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami menyambut baik program ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan di Bengkulu. Dengan adanya listrik masuk sawah, produktivitas petani kami meningkat, dan taraf hidup mereka ikut naik,” ujar Teddy.
Senior Manager Komunikasi dan Kepuasan Pelanggan (KKU) PLN UID S2JB, Wahyudi, menegaskan bahwa Electrifying Agriculture adalah bentuk komitmen nyata PLN dalam mendukung pertanian modern melalui elektrifikasi.
“Dengan irigasi berbasis listrik, petani bisa memangkas biaya operasional dan meningkatkan efisiensi kerja, yang akhirnya berdampak pada hasil panen yang lebih tinggi,” jelas Wahyudi.
General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, juga menekankan pentingnya sinergi multipihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.
“Electrifying Agriculture adalah bentuk nyata kontribusi PLN dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara PLN, TNI, dan pemerintah daerah untuk mewujudkan listrik masuk sawah diharapkan mampu mendorong produktivitas petani dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Sugianto—seorang penyuluh pertanian di Kecamatan Sukaraja—mengaku sangat terbantu dengan program ini.
“Dulu kami sangat bergantung pada curah hujan, apalagi saat El Niño melanda Bengkulu. Sekarang, dengan bantuan pompa listrik dan peralatan dari PLN, sawah kami tetap terairi meskipun musim kemarau. Hasil panen meningkat dan kehidupan kami jadi lebih baik,” ungkap Sugianto.
Dengan program Electrifying Agriculture, PLN tidak hanya menghadirkan inovasi di sektor pertanian, tetapi juga membawa dampak nyata terhadap ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani di Bengkulu.