trustnews.id

Kontribusi Karantina Pertanian, Dalam Efisiensi Nle Di Pelabuhan Tanjung Emas

TRUSTNEWS.ID,. - Perbaikan Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem, NLE) menjadi prioritas dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang diamanatkan melalui Intruksi Presiden RI No. 5 tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang salah satu lokus yang dipilih sebagai salah satu aksi dalam percepatan perba-ikan NLE di 14 pelabuhan laut Indonesia.

Karantina Pertanian Semarang berkontribusi efisiensi layanan melalui penerapan Single Submission Quarantine Customs (SSm QC) yang diluncurkan sejak September 2020. SSm QC memberikan kemudahan dan efisiensi pelayanan di Pelabuhan Tanjung Emas yang berbasis pada single layanan kepabeanan dan karantina melalui portal Indonesia Nasional Single Window (INSW).

Implementasi SSm QC memberikan kontribusi terhadap efisiensi NLE Pelabuhan Tanjung Emas secara keseluruhan. SSm QC dapat menekan waktu tunggu (dwelling time) yang sebelum penerapan SSm QC mencapai 6,14 hari terus menurun menjadi 4,71 hari dan saat ini menjadi 2,86 hari atau lebih kecil dari target nasional sebesar 3,23 hari. Pencapaian ini diapresiasi oleh Tim Stranas PK yang menempatkan Pelabuhan Tanjung Emas dengan Rapot Hijau. Tercatat nilai efisiensi biaya setelah implemnatasi SSm QC sebesar 21,39% dengan efisiensi biaya sebesar 21,96%.

Efisiensi pelayanan Pelabuhan Tanjung Emas tidak terlepas dari komitmen Karantina Pertanian Semarang yang terus menerus berkomitmen menjaga kualitas dan kredibiltas layanan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu berbasis efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan anti penyuapan dengan m,engedapnkan Kesehatan dan keselamatan kerja. Benefit implementasi SSm QC dalam pelayanan Karantina Pertanian Semarang memberikan kontribusi terhadap efektifitas dalam proses bisnis, efisiensi waktu layanan dan biaya di Pelabuhan, dan menekan tingkat risiko.

(san)