trustnews.id

Targetkan Peningkatan Trafik Angkasa Pura I Kedepankan Program Transformasi
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Program Transformasi tersebut terdiri dari tiga pilar utama, yakni Business Turnaround, Organization and Culture, dan Financial Restructuring, serta 1 pilar sebagai key enabler yaitu digitalisasi.

“Untuk pergerakan penumpang pesawat udara, di tahun 2023 PT Angkasa Pura I menargetkan untuk melayani sebanyak 68 juta penumpang, atau tumbuh sebesar 30% dibandingkan dengan realisasi jumlah pergerakan penumpang di 15 bandara selama tahun 2022 yang mencapai 52 juta penumpang,” tegas Faik Fahmi kepada Trustnews dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, lanjut Direktur Layanan PT Garuda Indonesia (Persero) pada 2012- 2014 itu, untuk pergerakan pesawat udara, Angkasa Pura I menargetkan untuk bisa melayani sebanyak 638 ribu pergerakan di tahun 2023, atau tumbuh 16% dibandingkan dengan realisasi jumlah pergerakan pesawat udara di 15 bandara selama tahun 2022 yang mencapai 552 ribu pergerakan. Sedangkan untuk pergerakan kargo, Angkasa Pura I menargetkan untuk melayani sebanyak 503 ribu ton kargo di tahun 2023, atau tumbuh sebesar 8% dibandingkan dengan realisasi pergerakan kargo di 15 bandara selama tahun 2022 yang mencapai 464 ribu ton kargo.

Di sisi lain, perusahaan pelopor dalam penyelenggaraan bandar udara niaga di Indonesia itu juga terus meningkatkan pelayanan terbaiknya. Satu di antaranya melaksanakan optimalisasi jam operasional bandara untuk mendukung kelancaran pelayanan dan seamless operation di bandara. Bandara dengan trafik tinggi seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kini menerapkan jam operasional yang lebih panjang setiap harinya.

Bahkan, dalam mendukung penyelenggaraan event-event besar kenegaraan seperti KTT G20 di Bali, serta Kejuaraan Dunia Superbike dan MotoGP di Lombok, Angkasa Pura I turut melakukan pengembangan infrastruktur bandara. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai pintu gerbang utama bagi para delegasi KTT G20 melakukan beautifikasi terminal serta membangun Gedung VIP baru yang dipergunakan untuk melayani para tamu negara. Sedangkan untuk Bandara Internasional Lombok, Angkasa Pura I melakukan pengembangan terminal penumpang, infrastruktur sisi udara dengan memperpanjang runway, serta pengembangan area terminal kargo.

“Yang terbaru, Angkasa Pura I bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dalam optimalisasi aset di eks-Bandara Selaparang Mataram untuk penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Motocross atau Motocross World Championship (MXGP) yang akan dilaksanakan pada 2 Juli mendatang,” sergah Faik Fahmi.

Diakuinya, semua program yang diketengahkan AP I sepenuhnya mengandalkan talenta sumber daya manusia (SDM) sebagai ujung tombak dalam upaya memenuhi komitmen Perusahaan dalam memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa bandara.

Dalam upayanya untuk membentuk SDM yang unggul dan berorientasi kepada pelayanan, Angkasa Pura I mengimplementasikan strategi pengembangan kemampuan dan kapabilitas SDM dengan melaksanakan implementasi talent management melalui program pelatihan berdasar kebutuhan saat ini dan di masa mendatang kepada SDM pelayanan (Customer Service Officer dan Aviation Security Officer). Selain itu juga mengedepankan program pelaksanaan asesmen kompetensi untuk jabatan manajerial dan analisis kebutuhan pelatihan berdasar hasil asesmen kompetensi.

Yang membanggakan, upaya-upaya tersebut membuahkan hasil maksimal. Di antaranya terbukti ketika AP I mengantisipasi tingginya animo warga masyarakat untuk Mudik Lebaran 2023 melalui moda transportasi udara.

Waktu itu kesiapan yang dilakukan AP I mencakup kesiapan personel, operasional Posko Terpadu Monitoring Angkutan Lebaran di 15 bandara, infrastruktur bandara, aspek keselamatan dan keamanan di bandara, jam operasional bandara, serta kesiapan layanan. Untuk kesiapan personel, Angkasa Pura I dan instansi stakeholder komunitas bandara menyiapkan 4.680 personel yang terdiri atas 4.254 personel dari Angkasa Pura I dan 426 personel eksternal dari TNI dan Polri.

Selain itu juga menyiapkan Posko Terpadu Monitoring Angkutan Lebaran (Posko Lebaran) di 15 bandara yang beroperasi mulai 14 April (H-8 Lebaran) hingga 2 Mei (H+9 Lebaran). Selanjutnya juga memastikan infrastruktur bandara yang berkaitan dengan keselamatan dan operasional penerbangan seperti runway, taxiway, apron, serta infrastruktur sisi udara lain untuk dapat beroperasi secara optimal.

API juga memastikan SOP terkait keselamatan dan keamanan bandara seperti Airport Emergency Plan (AEP), Airport Disaster Management Plan (ADMP), dan SOP lain dijalankan secara maksimal. “Selama periode Angkutan Lebaran, bandara-bandara Angkasa Pura I stand by operasi dalam 24 jam untuk bisa memastikan kualitas layanan optimal kepada pengguna jasa bandara,” tambah Faik Fahmi menegaskan.