TRUSTNEWS.ID,. - Balai Besar Pelatihan Pertanian Batangkaluku akan menghadapi isu kedaulatan pangan dengan menyediakan pelatihan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM unggul di sektor pertanian.
Pelatihan ini dapat berupa pelatihan keterampilan teknis kepada petani dan calon petani, seperti teknik pertanian modern, manajemen sumberdaya alam, dan teknologi pertanian terkini, termasuk memperbanyak petani milenial.
Untuk menggenjot dan memperbanyak petani milenial, diperlukan program-program yang menarik dan relevan seperti menyelenggarakan pelatihan bagi milenial yang ingin terlibat dalam pertanian, terutama yang terkait dengan teknologi pertanian terbaru.
"Pelatihan ini dapat berupa kursus singkat, lokakarya, dan program sertifikasi dalam teknik pertanian modern," ujar Muhammad Sidiq, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkuluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kepada TrustNews.
'Melalui pelatihan petani milenial dapat didorong untuk menggunakan teknologi pertanian terkini seperti aplikasi pertanian, sensor, dan perangkat berbasis IoT (Internet of Things) yang dapat membantu dalam manajemen pertanian yang lebih efisien,' paparnya.
"Selain itu Pelatihan tersebut juga bisa membantu memfasilitasi mentorship antara petani milenial dengan petani berpengalaman untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman," tambahnya.
Dalam pandangan Sidiq, upaya mendorong lahirnya SDM pertanian di tengah masyarakat urban dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan pertanian perkotaan dan program edukasi pertanian di sekolah-sekolah yang dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembaga riset.
Tujuan urban farming untuk memperkuat ketahanan pangan suatu kawasan dan memiliki multiplier effect on economya, lebih tepatnya mengentaskan masalah ekonomi dan ketahanan pangan untuk gakin. Peran masyarakat dan kelembagaan selaku pengelola utama merupakan kunci dalam berkembangnya urban farming yg optimal.
Konsep pertanian urban farming semakin tepat dengan menerapkan zero waste agriculture yang dirancang untuk para petani agar memanfaatkan pengolahan lahan pertanian sekaligus peternakan tanpa limbah. Selain untuk menekan pencemaran lingkungan, juga limbah dapat dikelola menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah ekonomis.
'BBPP Batangkaluku selama ini juga aktif dalam menerima kunjungan dari sekolah-sekolah, mulai dari TK sampai dengan SMA yang merupakan salah satu sarana juga untuk memperkenalkan sekaligus memberikan pengetahuan dasar mengenai pertanian perkotaan kepada generasi muda," ungkapnya.
"Cara lainnya adalah melalui partisipasi pada ajang pameran yang diadakan di kota untuk memperkenalkan produk pertanian dan menarik minat masyarakat akan pertanian," jelasnya.
Pengenalan sejak dini dan pelibatan kaum muda dalam smart farming, menurutnya, pada gilirannya akan mengubah pola pikir terhadap pertanian. Sehingga keberadaan smart farming dirasakan manfaatnya secara langsung oleh pelaku.
"Nilai-nilai yang kuat tertanam ini, seiring dengan waktu kelak akan mengakar pada masyarakat dan terus akan berkembang dari generasi ke generasi selanjutnya dengan berbagai penyempurnaan. Pada akhirnya nilai-nilai tersebut terwujud dan tercipta menjadi peradaban baru dari sumberdaya manusia yang terpacu untuk lebih baik dan lebih unggul," urainya.
Baginya, revolusi industri 4.0 membawa dampak positif pada berbagai sektor termasuk sektor pertanian. Namun, kontribusi inovasi dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia masih sangat kecil.
Namun harus diakui, mengubah paradigma pembangunan pertanian yang bertumpu pada teknologi pertanian berbasis inovasi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Dia mencontohkan, mewujudkan SDM yang berbasis riset, BBPP Batangkaluku memerlukan kolaborasi dengan universitas dan institusi riset serta memberikan dukungan untuk penelitian pertanian.
"BBPP Batangkaluku selama ini sudah aktif dan menjalin kerjasama dengan beberapa universitas dalam hal pelaksanaan penelitian bagi mahasiswanya," ungkapnya.
"Adapun prioritas kedepan BBPP Batangkaluku dapat meliputi peningkatan akses ke teknologi pertanian yang terkini, pengembangan model pertanian berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas pelatihan pertanian baik bagi petani, penyuluh dan insan pertanian lainnya," pungkasnya.