trustnews.id

4 Pilar Dan 3 Program Kerja Badan Geologi
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Badan Geologi berupaya terus mendukung pembangunan nasional, terutama pada pengungkapan berbagai potensi sumber daya geologi, mengedepankan upaya perlindungan terhadap rakyat Indonesia dengan mengurangi risiko kebencanaan geologi.

Selain itu, Badan Geologi juga memberikan saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan tata ruang dan menyediakan berbagai informasi geologi yang diperlukan untuk pembangunan dan masyarakat.

“Sesuai amanah dari Menteri ESDM, kami fokus dalam ekplorasi sumber daya mineral (lithium, grafit dan mineral kritis lainnya yang juga menjadi bagian dari mineral strategis nasional),” ujar Muhammad Wafid, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM kepada TrustNews.

“Kami juga diamanahkan melakukan mitigasi dan membangun sistem berbasis digital terkait masalah kebencanaan agar jika terjadi bencana tidak menimbulkan korban jiwa. Selain eksplorasi di daratan, kegiatan survey keprospekan sumber daya alam Khususnya submarine untuk mengetahui potensi laut Indonesia seperti apa juga menjadi amanah Bapak Menteri untuk dilaksanakan,” tambahnya

Bila amanah tersebut diformulasikan, lanjutnya, terdapat empat pilar pembangunan bidang geologi yakni, GeoHazards, GeoResources, Geo-Environment dan Geo-Services. Untuk pencarian mineral kritis masuk dalam pilar GeoResources dan sepanjang 2023, Badan Geologi telah berperan dalam menetapkan dan mengidentifikasi 47 komoditas mineral kritis dan strategis di Indonesia. Di antara mineral kritis dan strategis yang sedang dan terus dilakukan penyelidikan oleh Badan Geologi adalah lithium dan boron.

Untuk diketahui, Boron adalah komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan energi alternative untuk kendaraan listrik, boron juga bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) magnet, dan bahan baku untuk Pyrex.

“Penyelidikan mineral lithium menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar lithium dan boron yang cukup menjanjikan dan boron di beberapa daerah, diantaranya adalah di Bledug Kuwu, dan Mamuju,” ujarnya.

Adapun Geo-Hazards dititikberatkan kepada percepatan informasi bencana dan peringatan dini bencana geologi. Salah satu kegiatan Badan Geologi di 2023 adalah memodernisasi dan mengembangkan sistem pemantauan gunung api sebanyak 1063 unit, melaksanakan Pemetaan Geologi Gunung Api sebanyak 116 peta, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api sebanyak 111 peta, Pemetaan KRB Gempa bumi sebanyak 51 peta, Pemetaan KRB Tsunami sebanyak 58 peta dan Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak 12 peta, Peta Penurunan Muka Tanah sebanyak 16 peta, Peta Zona Kerentanan Likuifaksi sebanyak 12 peta.

Selain peta, lanjutnya, Badan Geologi telah melakukan pemasangan Landslide Early Warning System 11 unit, Pengembangan Pos Pengamat Gunungapi sebanyak 19 unit, Peringatan Dini Bencana Geologi sebanyak 9 rekomendasi, Tanggap Darurat Bencana Geologi sebanyak 69 Kegiatan, Penyebaran Informasi/Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di 35 wilayah, dan kegiatan Pasca Bencana Geologi sebanyak 42 rekomendasi, Survei Geologi dan Geofisika Wilayah Pesisir dan Pantai Pandeglang, Banten, dan Survei Mitigasi Geologi Kelautan di Donggala, Palu.

Pada pilar Geo-Environment terpaut perizinan air tanah, penataan ruang dan konservasi, tahun 2023 Badan Geologi telah melakukan sosialisasi perizinan air tanah secara luring (offline) di 19 lokasi, yaitu Jakarta, Surabaya, Bali, dan lain-lain. Adapun Geo-Services untuk 2024 terfokus pada tiga hal. Pertama, peningkatan pelayanan berupa modernisasi sarana prasarana, pengembangan sistem informasi, dan percepatan layanan. Kedua, penyediaan data dasar geologi dengan peran Badan Geologi sebagai walidata 13 IGT Kebijakan Satu Peta.

Ketiga, menjawab isu strategis (RPJMN dan Amanat UU) berupa penyelidikan untuk Pengembangan EBT/green energy, ketahanan bencana, dan perubahan iklim, pengelolaan air tanah, dan konservasi geologi dan pemberdayaan masyarakat.

“Saya berharap Badan Geologi menjadi referensi bukan hanya nasional, tapi internasional terkait kegeologian atau kondisi keunikan geologi Indonesia,” ujarnya.

“Geologi Indonesia ini sangat kompleks, ada Sundaland, Paparan Sahul, kompleksnya struktur daerah Indonesia bagian timur, bentuk-bentuk pulau Indonesia yang unik, di timur (sekitaran ring of fire) muncul kedalam laut yang sangat dalam di Banda. Kekompleksitasan itu harus dikuasai oleh ahli geologi Indonesia yang nantinya akan menjadi referensi dunia,” pungkasnya.