trustnews.id

Jejak Sunan Nyamplungan di Karimunjawa
Dok, Istimewa

Jejak Sunan Nyamplungan di Karimunjawa

NASIONAL Jumat, 10 Mei 2024 - 06:40 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID,. - Meski terpisah dari daratan Jawa, Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu taman nasional yang masuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sebagian besar kawasan konservasi ini terdiri atas perairan dan sebagian kecil daratan yang terdiri atas gugusan pulau-pulau.

Sebagai kawasan kepulauan, kegiatan dan destinasi wisata yang bisa dikunjungi di taman nasional ini juga sangat beragam. Mulai dari wisata di wilayah daratan yang mencakup pantai dan daerah perairan, ternyata di belakangnya juga tersimpan cerita berbungkus religi yang menarik disimak wisatawan.

Jejak religi yang layak ditelusuri di Taman Nasional Karimunjawa, terkait keberadaan Sunan Muria ketika menyebarkan Agama Islam di Tanah Jawa.

Menurut masyarakat yang tinggal di kawasan ini, Keberadaan Taman Nasional Karimunjawa sudah hadir ketika salah satu tokoh Walisongo itu tinggal di kawasan ini.

Menurut cerita beredar Sunan Muria memiliki seorang anak bernama Syekh Amir Hasan, yang juga murid dari Sunan Kudus. Syekh Amir Hasan dikenal sebagai Sunan Nyamplungan. Dia sempat ‘diasingkan’ di Karimunjawa, karena sejak remaja dikenal sebagai pribadi yang nakal. Sikap ini dilakukan tentunya untuk membentuk watak atau pribadi positif Sang Sunan. 

Meskipun diasingkan, banyak peninggalan positif yang terlahir dari ‘pengembaraan’ Sunan Nyamplungan di kepulauan ini. Dirinya mewariskan nilai-nilai kerukunan dan keharmonisan antarsuku yang lestari hingga sekarang. Bahkan di wilayah ini ada Dukuh Nyamplungan dengan nama Desa Karimunjawa, sebagai salah satu bentuk kecintaan masyarakat setempat terhadap Sang Sunan. 

Di Makam Sunan Nyamplungan yang dikeramatkan juga cukup menarik. Ada puluhan anak tangga yang harus ditapaki satu persatu agar bisa sampai di pemakaman yang dikepung pepohonan kawasan Balai Taman Nasional (BTN) Karimunjawa tersebut. 

Sekilas, makam tersebut lebih panjang dari ukuran lazimnya. Biasanya makam warga hanya sepanjang 2 meteran. Namun makam ini panjangnya sekitar 4 meter dengan lebar 2,5 meter. 

Menurut cerita turun-temurun yang berkembang di Karimunjawa, akivitas syiar Syekh Amir Hasan dilakukan dengan damai dan teduh sehingga menarik minat warga untuk memeluk agama Islam. Itu terbukti, penduduk Karimunjawa era abad 15 atau 16 hingga sekarang secara turun-temurun mayoritas beragama Islam.

Sunan Nyamplungan jadi tokoh panutan warga. Hingga sekarang kalau warga mau punya hajat pasti ziarah ke makam. Mendoakan dan istilahnya juga "minta restu" karena Sunan Nyamplungan memang dianggap tokoh masyarakat. 

Ada enam suku yang menghuni Kepulauan Karimunjawa. Yakni Suku Bugis, Madura, Jawa, Buton, Bajo dan Mandar. Mereka mengelompok di berbagai titik yang berbeda. Seperti Suku Bugis dengan rumah panggungnya di Batulawang, Suku Madura tinggal di kawasan Legon Bajak Kemojan, lalu Suku Buton di Desa Karimunjawa dan lain sebagainya. 

Syekh Amir Hasan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. Dirinya dikenal sangat bijak saat mengatur masyarakat, sehingga tidak muncul konflik baik antarsuku maupun antarpribadi di Karimunjawa. Dan warisan itu lestari hingga sekarang. Tidak ada konflik di Karimunjawa sampai hari ini.