trustnews.id

Jangan Khawatir Stok Beras Aman

Jangan Khawatir Stok Beras Aman

NASIONAL Senin, 15 Juli 2024 - 11:55 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID,. - Sebagaimana diketahui, merujuk pada prognosa neraca pangan nasional periode Januari hingga Desember 2024 yang telah disusun oleh Badan Pangan Nasional, kebutuhan beras Indonesia mencapai 31,2 juta ton.

BULOG memastikan akan terus melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengendalikan harga beras sehingga dapat menjaga stabilitas di pasaran. Berikut wawancara Majalah TrustNews dengan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.

Apa saja langkah yang dilakukan BULOG dalam menjaga stabilitas pangan dalam menghadapi fenomena perubahan iklim?

BULOG tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah terutama dalam menyikapi risiko dampak perubahan iklim yang ekstrim.

Beberapa langkah yang dilaksanakan BULOG dalam menjaga stabilitas pangan, pertama menjaga stok pangan yang cukup sehingga pemerintah bisa melakukan intervensi pasar lebih mudah dan cepat baik melalui penyerapan produksi gabah dalam negeri dan melakukan impor secara bertahap dan terukur, sesuai mandat pemerintah.

Kedua, menyalurkan bantuan pangan sesuai penugasan kepada 22 juta keluarga penerima bantuan pangan sehingga sejumlah keluarga tersebut akan mengurangi permintaan beras ke pasarnya.

Ketiga, melaksanakan penyaluran beras bersubsidi pada harga terjangkau (Program SPHP) dengan menambah jumlah titik penyaluran (mengurangi antrian) dan menambah jumlah (mengurangi peluang/ potensi panic buying) karena stok yang cukup.

Keempat, bekerjasama dengan Pemda melaksanakan Gerakan Pasar Murah dan BULOG SIAGA  sehingga beras dan pangan pada harga terjangkau dapat diakses masyarakat di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau.

Kelima, BULOG terus melakukan monitoring posisi stok beras di sentra-sentra panen padi sehingga bisa melakukan intervensi lebih cepat bila diperlukan.

Bagaimana dengan stok beras?

Pasokan beras cukup. Tidak usah khawatir.

Tidak usah khawatir?

Tidak usah khawatir. BULOG selalu memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terpenuhi. Saat ini BULOG memiliki CBP tertinggi dibandingkan sejak tahun 2020, yaitu 1,85 juta ton, di mana 535.000 ton berasal dari penyerapan gabah dalam negeri.  Stok untuk 6 bulan ke depan aman.

BULOG menyerap hasil panen petani?

BULOG pasti akan mengutamakan penyerapan gabah dalam negeri. Saat ini kami telah menyerap 535.000 ton setara beras atau 1.050.000 setara gabah dari penyerapan dalam negeri.

Dampak secara ekonomi dengan terserapnya beras BULOG?

Dengan terserapnya beras BULOG baik melalui program Bantuan Pangan Beras maupun distribusi beras SPHP yang efektif dapat menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi dari perspektif konsumen.

Bagaimana dengan optimalisasi aset bulog untuk mendongkrak kinerja BULOG?

Sudah lebih dari 10-15 tahun terakhir BULOG bersama BUMN lain dipesankan untuk melakukan optimasi dari aset-asetnya. Dan, sekarang kita sudah bisa manfaatkan ini dengan lebih baik, BULOG memiliki 10 ribu titik aset di seluruh Indonesia dan yang bisa  dioptimalkan sekitar 3.000 lebih.

Aset-aset tersebut berupa gudang hingga tempat penjemuran gabah. Aset seperti ex-gudang juga ada yang sudah kami sewakan untuk menjadi pusat kuliner gaya hidup seperti D’GAT 55 yang baru kami resmikan 2 minggu lalu.

Inovasi  Bisnis yang dilakukan?

Kami baru saja meluncurkan logo baru yang mencerminkan transformasi yang kami lakukan dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.

Logo baru ini mencerminkan 4 visi kami yaitu kepercayaan (trust), kepemimpinan (food supply chain leader), pelayanan terbaik (excellent services), dan kesejahteraan masyarakat (society welfare). Kami percaya dapat menjaga komitmen kami kepada semua stakeholder dengan semangat “delivering goodness” atau “Mengantarkan Kebaikan”.

Apa tantangan yang dihadapi BULOG saat ini? 

Saat ini, banyak negara di dunia, termasuk Indonesia, mengalami masalah yang sangat serius dalam hal produksi. Perum BULOG tidak dapat menyerap gabah secara optimal, bila memang produksinya juga terbatas.

Keterbatasan pasokan karena produksi yang belum banyak, sempat terjadi di awal tahun (akibat El Nino, ketersediaan pupuk, produktivitas stagnan cenderung turun), ketersediaan pasokan di pelaku usaha perberasan, serta tingginya permintaan di momen-momen tertentu.