TRUSTNEWS.ID,. — Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan perhatian khusus masalah kesehatan pada pekerja Perempuan di Indonesia. Beberapa kegiatan telah dilakukan Kemenaker untuk meningkatkan kesehatan para pekerja perempuan di tanah air.
“Kami telah melakukan beberapa program aksi kesehatan bagi tenaga kerja perempuan, seperti pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) sebagai metode deteksi dini kanker serviks pada tenaga kerja perempuan,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.
Karena itu, Ida Fauziyah mendorong para pekerja perempuan untuk melakukan pemeriksaan IVA tes untuk mencegah kanker serviks atau kanker rahim. Sebab, kanker serviks dan kanker payudara menjadi penyumbang kematian cukup besar di Indonesia.
“Dengan pemeriksaan IVA tes bisa dilakukan deteksi secara dini terjadinya kanker serviks sehingga para pekerja perempuan bisa sehat dan produktivitas akan naik,” katanya. Lebih lanjut Ida Fauziyah menyatakan, para pekerja perempuan yang sudah mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan atau program JKN dan BPJS Ketenagakerjaan berhak mendapatkan pelayanan IVA tes. Pemeriksaan IVA tes sebaiknya dilakukan secara rutin setiap tahun, tanpa membebani perusahaan sehingga bila ada gejala bisa dilakukan penanganan sejak dini.
“Kami juga mendorong BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan mensosialisasikan pentingnya pekerja perempuan sejak dini melakukan IVA tes,” katanya.
Bagi pekerja perempuan yang belum menjadi peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah meminta perusahaan segera mendaftarkan sebagai perlindungan kesehatan kepada pekerja. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul yang memfasilitasi pelaksanaan pemeriksaan IVA tes bagi pekerja perempuan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, sejak 2015 hingga 2024, OASE Kabinet Indonesia Maju dan Kemnaker telah bekerja sama dengan 14 perusahaan yang melibatkan 20.440 pekerja perempuan untuk memperkuat program deteksi dini kanker serviks termasuk PT Sri Rezeki Isman, Tbk di Surakarta, dan PT Bina Busana Internusa di Semarang.
Ida Fauziyah menegaskan bahwa kanker serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang ditemukan di Indonesia setelah kanker payudara. “Kanker serviks yang paling banyak ditemukan di tanah air,” katanya.
Berdasarkan Data dari The International Agency for Research on Cancer (IARC) menunjukkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 408.661 kasus baru dan 242.988 kematian akibat kanker di Indonesia. IARC juga memprediksi peningkatan sebesar 77% kasus kanker pada tahun 2050.
"Untuk mengurangi jumlah penderita kanker serviks, pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang mencakup empat pilar utama: layanan vaksinasi, skrining, dan pengelolaan kasus; edukasi, pelatihan, dan penyuluhan; kemajuan teknologi dan monitoring; serta pengelolaan dan pembuatan kebijakan," ungkapnya.
Karena itu lanjutnya, sangat penting melakukan pemeriksaan IVA secara teratur bagi perempuan yang telah aktif secara seksual. Skrining rutin dapat mengidentifikasi perubahan pada serviks sebelum menjadi kanker, sehingga memungkinkan penanganan dini dan meningkatkan peluang kesembuhan hingga 100%.
"Pemeriksaan IVA merupakan bagian dari upaya lebih luas dalam keselamatan dan kesehatan kerja (K3), di mana peran aktif pengusaha dan kerjasama dengan pemerintah sangatlah penting dalam mengurangi risiko kanker serviks pada pekerja perempuan di Indonesia," tambahnya.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk., juga menambahkan bahwa perusahaan mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Kemnaker dan OASE Kabinet Indonesia Maju, serta berharap bahwa kerjasama ini dapat meningkatkan perlindungan bagi tenaga kerja perempuan.
"Sebagai perusahaan yang peduli terhadap kesehatan karyawan, kami memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi para perempuan, khususnya tenaga kerja perempuan di Indonesia," katanya.
Sebelumnya, pemeriksaan IVA juga dilakukan di PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Pemeriksaan ini diikuti sebanyak 500 pekerja perempuan dengan jadwal yang dibuat secara terpisah agar tidak terjadi kerumunan dikarenakan situasi pandemi Covid-19. Pemeriksaan dilakukan tim medis dari Direktorat Bina Pengujian K3.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesehatan Kerja, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Kemnaker, Direktur Bina Pengujian K3 dan Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat menyambut baik program Kementerian Ketenagakerjaan peningkatan kesehatan untuk para pekerja perempuan dalam mencegah kanker serviks.
“Kami mengucapkan terima kasih dengan diberikannya kesempatan kepada seluruh karyawan perempuan yang ada di perusahaan untuk melakukan pemeriksaan IVA”, ujarnya.
David menambahkan mendukung dengan apa yang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Maju (OASE) dalam membantu pencegahan dan deteksi dini kanker serviks pada para pekerja perempuan.,
“Karena sangat membantu apabila terdeteksi lebih dini akan lebih baik dalam pengobatan atau penyembuhan,” katanya.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Kemnaker juga bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak di Tempat Kerja.
"Melalui kegiatan ini, kita akan memahami pentingnya fasilitas kesejahteraan pekerja sebagai upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi pekerja, yang secara lebih luas akan berdampak pada ketahanan keluarga pekerja dan pencegahan stunting di Indonesia," katanya.
Ida Fauziyah mengatakan kolaborasi sinergis antara Kemnaker dan BKKBN ini bertujuan untuk mewujudkan kesehatan pekerja dan keluarganya, sehingga mereka tidak merasa risau atas kondisi kesehatannya.
"Pekerja yang sehat dan kuat akan bekerja secara lebih produktif, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan," katanya.
Ida menjelaskan penyediaan fasilitas kesejahteraan, termasuk salah satunya fasilitas layanan KB merupakan implementasi amanat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Penyediaan fasilitas kesejahteraan tersebut berkaitan dengan pemenuhan hak pekerja perempuan untuk dapat meningkatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAK).
Sementara itu, Dirjen PHI dan Jamsos Indah Anggoro Putri mengatakan pelaksanaan Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja di pusatkan di Djarum Oasis Kretek Factory Kudus dengan pertimbangan perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan dengan mayoritas pekerja perempuan dan mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan.
Adapun sasaran pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS) dengan jenis pelayanan KB Ulangan, ganti cara dan pelayanan KB Baru termasuk KB Pasca Persalinan. Ia menambahkan kegiatan Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja baru pertama kali ini dilaksanakan.
Namun sebagai awal pembuka rangkaian kegiatan, pada tanggal 3 Mei 2024 lalu telah dilakukan kegiatan pelayanan KB bagi 100 orang pekerja akseptor KB di Provinsi Jambi. Selanjutnya, pada akhir bulan Mei 2024 ini juga akan diselenggarakan kegiatan serupa di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.