TRUSTNEWS.ID,. - Ketika mendengar kata "asuransi," banyak orang langsung tahu itu tentang melindungi diri atau barang berharga dari risiko. Tapi begitu disebut "pialang asuransi," banyak yang mungkin berpikir, "Apa mereka ada hubungan keluarga dengan pialang saham? Mungkin saudara kembarnya pialang saham?" Siapa yang tahu!
Meskipun keduanya sama-sama disebut "pialang" dan berfungsi sebagai perantara, pekerjaan mereka berbeda jauh! Pialang asuransi adalah pelindung Anda dari risiko, sedangkan pialang saham adalah teman yang mengajak Anda meraup untung dan menjelajahi grafik saham. Keduanya bagai dua sisi dari koin yang sama, tetapi dengan karakter yang sangat berbeda.
Dalam kalimat yang mudah dipahami, pialang asuransi merupakan pemandu di dunia yang penuh resiko, membantu memilih asuransi kesehatan, asuransi mobil, atau bahkan asuransi jiwa.
Sebagai pemandu tentu ingin memastikan bahwa orang-orang yang dipandunya benar-benar terlindungi, bagai batu mulai yang perlu disimpan dalam kotak kaca anti peluru. Namun jangan buru- buru berpikir bahwa pialang asuransi penjual polis semata. Tapi juga pelindung yang siap membantu Anda mengambil keputusan cerdas dalam hidup.
Kalau pakai kalimat yang serius, seorang pialang asuransi lebih berpihak kepada tertanggung, berbeda dengan agen yang lebih mendukung penanggung. Hal ini memberi rasa aman bagi nasabah saat menghadapi masalah atau klaim.
Menurut Nurwidi Purboyo, Direktur Utama PT Binasentra Purna, pialang asuransi itu ibarat sahabat setia yang selalu ada untuk kita, terutama saat menghadapi klaim asuransi. Berbeda dengan agen asuransi yang lebih mendukung pihak penanggung, pialang lebih berpihak pada nasabah.
"Peran pialang seperti teman saat kita beli rumah, baik tunai atau kredit. Kalau beli langsung dari pengembang, mungkin kita seperti jalan sendiri. Tapi dengan bantuan pialang asuransi, rasanya ada yang mendampingi kita di setiap langkah, bikin hati lebih tenang," ujar Nurwidi Purboyo memberi gambaran kepada TrustNews.
Dalam dunia bisnis asuransi yang kompetitif, PT Binasentra Purna berhasil membuktikan diri sebagai pemain tangguh dengan berbagai lini usaha. Dari 11 bisnis yang dikelola, satu yang menjadi primadona adalah mortgage insurance- asuransi yang erat kaitannya dengan sektor perumahan.
Di sektor perumahan, perusahaan asuransi yang komposisi sahamnya dimiliki Dana Pensiun BTN, Yayasan Kesejahteraan Pegawai Bank Tabungan Negara (YKP-BTN), PT Bina Yasa Putra Batara, PT Pesona Adi Batara, PT Binayasa karya pratama dan PT Wisma Ramayana, ini mengurus berbagai macam risiko, mulai dari asuransi kebakaran hingga gempa bumi.
"Kita didorong pemegang saham untuk berkembang di luar pasar captive. Artinya? Mereka siap keluar dari 'zona aman' mereka dan menantang pasar yang lebih luas. Ini seperti keluar dari kolam renang pribadi dan langsung terjun ke lautan penuh tantangan," paparnya.
Untuk siap bersaing di pasar bebas, Binasentra tak main-main. Transformasi besar-besaran - Nurwidi menyebutnya transformasi jilid 1. Sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk mempersiapkan diri bersaing di pasaryang semakin kompetitif.
"Ada empat pilar utama yang menjadi landasan transformasi ini. Pialang asuransi itu ibarat sahabat setia yang selalu ada untuk kita, terutama saat menghadapi klaim asuransi."
Nurwidi Purboyo Direktur Utama PT Binasentra Purna
Pertama, Fokus pada Sumber Daya Manusia (SDM). Pilar pertama adalah penekanan pada sumber daya manusia. Nurwidi meyakini bahwa tanpa tim yang solid dan terampil, teknologi secanggih apapun tidak akan berarti. Oleh karena itu, perusahaan berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan SDM, memastikan bahwa setiap karyawan memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berinovasi.
Kedua, Adopsi Teknologi Terbaru. Di zaman digital saat ini, teknologi memainkan peran kunci dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan. PT Binasentra Purna memanfaatkan teknologi terbaru untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan akurat. Dengan memanfaatkan alat dan sistem digital, perusahaan berusaha untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mempercepat proses bisnis.
Ketiga, Penyederhanaan Proses Bisnis. Pilar ketiga berfokus pada proses bisnis yang lebih ramping dan efisien. Dengan merampingkan birokrasi yang tidak perlu, PT Binasentra Purna berupaya untuk menciptakan alur kerja yang lebih efektif. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memudahkan tim dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Keempat, Kebijakan Pendukung. Agar semua transformasi ini dapat berjalan lancar, kebijakan yang mendukung menjadi sangat penting. PT Binasentra Purna menerapkan kebijakan yang memastikan bahwa setiap langkah yang diambil selaras dengan tujuan perusahaan. Dengan adanya kebijakan yang jelas, tim dapat bekerja dengan lebih fokus dan terarah.
"PT Binasentra Purna memanfaatkan teknologi terbaru untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan akurat. Dengan memanfaatkan alat dan sistem digital, perusahaan berusaha untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan mempercepat proses bisnis."
"Melalui keempat pilar utama-SDM, teknologi, proses bisnis, dan kebijakan pendukung-PT Binasentra Purna berusaha untuk membangun fondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan di pasar global. Transformasi ini bukan sekadar perubahan, tetapi merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Dengan fokus yang tepat dan komitmen yang tinggi," paparnya.
"Kita sudah bertekad untuk berbe- nah di luar pasar captive. Hasilnya? Alhamdulillah, lumayan signifikan," tambahnya.
Dengan segala pencapaian, Nurwidi mengakui tahun 2024 menjadi tahun yang menantang bagi PT Binasentra Purna, dengan lebih dari 240 ribu akuisisi kepesertaan asuransi. Pada tahun yang sama, Direktur Utama Nurwidi Purboyo mengungkapkan bahwa sekitar 10.000 klaim yang dapat ditangani dengan baik.
Meskipun perusahaan berupaya keras untuk memenuhi harapan tertanggung, masih terdapat sejumlah kasus yang belum teratasi, yang menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pihak-pihak terkait.
Dia menjelaskan bahwa tidak semua klaim dapat dipenuhi sepenuhnya. Ia mengakui bahwa beberapa tertanggung merasa kepentingan mereka tidak sepenuhnya terpenuhi, dan harapan mereka mungkin tidak tercapai 100%.
Dalam proses penyelesaian klaim, PT Binasentra Purna tetap berkomitmen untuk berpihak kepada tertanggung, namun harus tetap menjaga keseimbangan dengan kepentingan asuransi itu sendiri.
"Kejujuran dan keadilan adalah kunci. Kami tidak bisa membela tertanggung secara sembarangan. Jika ada pelanggaran, kami harus bersikaptegas. Jika tidak, kepercayaan dari pihak asuransi akan hilang," jelasnya.
"Klaim yang tidak sesuai dengan ketentuan, seperti pengajuan yang melebihi batas waktu yang telah ditetapkan, dapat berpotensi ditolak," ungkapnya.
Namun, Nurwidi menggaransi, PT Binasentra Purna tetap berupaya untuk memperjuangkan setiap klaim yang berhak, dengan melakukan yang terbaik.