trustnews.id

BPR Mitra Daya Mandiri Jaga Ceruk Pasar Tawarkan Kemudahan

TRUSTNEWS.ID,. - Ceruk pasar di segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta ritel akan terus digali BPR Mitra Daya Mandiri (MDM). Terlebih, segmen ini memiliki potensi yang masih sangat besar dan mulai bangkit dari tekanan pandemi. 

Effi Budiherniwan Emor, Direktur Utama BPR Mitra Daya Mandiri, mengungkapkan secara umum ada dua isu utama di BPR, pertama cost of fund-nya lebih besar. Kedua, secara volume kredit yang disalurkan memang terlihat banyak, walaupun secara volume nilainya kecil-kecil. "Di kita itu total kredit yang disalurkan sekitar Rp1 miliar, tapi untuk 30 pengusaha. Akan berbeda nilai kredit Rp1 miliar untuk 1 orang pengusaha. Dari sini bisa dibayangkan, bagaimana kita dengan sumber daya manusia yang terbatas mengelola begitu banyak nasabah," ungkap Effi Budiherniwan Emor kepada TrustNews. 

Hanya saja, besaran kredit yang diberikan tadi, lanjutnya, memberikan pengaruh pada sisi lancar atau tidaknya debitur dalam membayar angsurannya (non performing loan/NPL). Konsekuensinya semakin tinggi NPL bank, semakin melemahkan operasional bank. 

"Bahasa mudahnya status bank tersebut jadi tidak sehat karena NPL-nya tinggi. Kalau di kita NPL bisa terjaga karena nilai kredit yang diberikan antara Rp25 juta sampai Rp100 juta. Kalaupun terjadi fluktuasi tidak terlalu memberikan pengaruh, sehingga Net Interest Margin (NIM) kita di industri BPR paling tinggi," ujarnya. 

"Karena ceruk pasar yang ada itu kita pelihara dengan baik dan ini tidak terlalu disentuh oleh bank umum. Kemudian tidak sensitif terhadap suku bunga," tambahnya.

BPR asal Kota Bogor, Jawa Barat ini terbukti mampu menjaga kinerja di tengah berbagai tantangan dan dinamika yang dihadapi industri perbankan. Apalagi mengingat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, BPR ini membukukan kenaikan kredit sebesar 8,13% year on year (yoy), atau menjadi Rp87,98 miliar.

Penyaluran kredit dilakukan dengan prudent. Ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non perfoming loan/NPL yang terjaga di level sangat rendah, yakni 0,58%, salah satu yang terbaik di kelompok BPR. Ekspansi kredit ditopang likuiditas yang kuat, di mana dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,96% dari RP64,66 miliar menjadi Rp71,10 miliar. Loan to deposite ratio (LDR) mampu dioptimalkan, terjaga di posisi 88,53%. 

Untuk memperkuat pondasi BPR Mitra Daya Mandiri, para pemegang saham pun menambah suntikan modal. Modal intinya tercatat meningkat 19,00%, dari Rp16,51 miliar menjadi Rp19,65 miliar. Ini mendongkrak rasio kecukupan modal atau CAR, dari 20,95% menjadi 23,77%. 

Sepanjang tahun 2021, BPR Mitra Daya Mandiri mencatatkan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 6,08%, atau menjadi Rp27,12 miliar. Hal ini tidak lepas dari kenaikan pendapatan bunga 3,23% dari Rp33,47 miliar menjadi Rp34,55 miliar. Di lain sisi, beban bunga berhasil ditekan menjadi Rp7,42 miliar, atau turun 5,96% secara tahunan. Alhasil, di penghujung tahun 2021, BPR Mitra Daya Mandiri menikmati laba sebesar Rp5,84 miliar, atau meningkat 11,04%. 

Dari sisi rentabilitas, BPR ini memang terbilang oke. Lihat saja rasio Return On Aset (ROA) dan Return On Equity (ROE) yang masing-masing 7,08% dan 79,09%. Angka tersebut menjadi salah satu yang tertinggi di industri BPR. 

Bisnis yang tumbuh solid turut mendongkrak total aset BPR Mitra Daya Mandiri, yang mencapai Rp112,11 miliar, atau naik 5,97% di akhir 2021. 

Bahkan, selama tahun 2020 di masa pandemi BPR Mitra Daya Mandiri masih menunjukan kinerja positif yang ditandai dengan pertumbuhan profit sebesar 11,8% atau menjadi sebesar Rp.6,857 Miliar dan Modal Inti tumbuh 28,2 persen menjadi sebesar Rp 13,9 Miliar dan pinjaman yang diberikan atau Kredit yang diberikan tumbuh 0.83 persen menjadi sebesar Rp. 84,5 Miliar, dengan NPL Netto sebesar 1.29 persen lebih kecil dari yg di persyaratkan oleh OJK 5 persen. 

"Kita menawarkan kecepatan proses. Kalau BPR lain bisa satu jam cair, mengapa kita tidak menawarkan yang lebih cepat lagi dalam proses pencairan kredit," ujarnya. 

"Ini pernah kita lakukan dan tercatat BPR MDM pelopor kerja sama dengan Alfamart di 2017. Dimana para nasabah kita bisa melakukan pembayaran angsurannya melalui Alfamart. Terobosan-terobosan ini yang diperlukan dalam memudahkan dan memanjakan nasabah," pungkasnya.