trustnews.id

Upaya Perumda Air Minum Kota Magelang Meraih Peluang Bisnis
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Kemarau panjang yang melanda pada 2024 mempengaruhi ketersediaan dan kualitas air tanah di Kota Magelang. Hal ini menimbulkan tantangan baru sekaligus peluang bagi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda Air Minum) Kota Magelang untuk meningkatkan jangkauan layanan air bersihnya.

Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Magelang, Bambang Pulunggono, menyampaikan keyakinannya terhadap kinerja perusahaan yang dipimpinnya dalam menghadapi tantangan ini serta upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Bambang menjelaskan, masyarakat Kota Magelang saat ini mengalami penurunan kualitas dan kuantitas air tanah akibat kemarau yang berkepanjangan. Banyak warga yang mengandalkan air tanah melalui sumur mengalami kesulitan, sehingga mereka mulai beralih menggunakan layanan air bersih dari Perumda Air Minum Kota Magelang.

“Ini menjadi peluang bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan 4 asas utama, yaitu kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan keterjangkauan,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya kepada Trustnews.

Dirinya juga menekankan bahwa Perumda Air Minum Kota Magelang senantiasa berkomitmen mendukung target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024 yang mengupayakan 100% akses air bersih di Indonesia.

Menurutnya, akses layak air bersih yang paling memenuhi persyaratan adalah akses perpipaan dengan pengawasan kualitas yang intensif. Untuk mewujudkan target ini, Pemerintah Kota Magelang juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) di bidang air minum. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Dengan adanya dukungan DAK, kami optimis dapat terus meningkatkan kehandalan layanan air bersih di Kota Magelang. Kami berharap masyarakat semakin yakin bahwa PDAM adalah pilihan utama yang terpercaya,” jelas Bambang.

Selain menangkap peluang, Bambang juga menyoroti fokus Perumda Air Minum Kota Magelang dalam mengurangi kehilangan air yang masih tergolong tinggi. Hingga September 2024, tingkat kehilangan air tercatat sebesar 52%. Menurut Bambang, penurunan angka ini akan berdampak signifikan pada berbagai aspek. “Penurunan kehilangan air tidak hanya meningkatkan pasokan volume air bagi konsumen, tetapi juga berdampak pada peningkatan tekanan air di jaringan perpipaan, menjaga kualitas air dari hulu hingga hilir, serta meningkatkan pendapatan perusahaan,” ungkap Bambang.