TRUSTNEWS.ID,. - Di tengah lonjakan industri kayu Indonesia, MUTU International memulai perjalanannya pada Maret 1990. Berawal dari kebutuhan mendesak akan jaminan kualitas produk kayu, perusahaan ini kini menjelma menjadi salah satu pemain kunci di sektor Testing, Inspection, and Certification (TIC).
Dengan branding internasional yang kuat, MUTU International telah membawa standar global ke pasar lokal sekaligus memantapkan posisi Indonesia di panggung perdagangan dunia. Sebagaimana diketahui, menanjaknya industri kayu Indonesia membuka peluang besar bagi produk olahan seperti plywood dan kayu lapis. Hanya saja, tantangan kualitas dan perbedaan standar seringkali menjadi batu sandungan.
Pasar internasional seperti Jepang dan Amerika Serikat menginginkan produk berkualitas tinggi, tetapi banyak produk lokal yang seringkali memiliki standar berbeda dengan yang telah ditetapkan. Pembeli dari luar negeri bahkan harus mengirim perwakilan untuk memeriksa kualitas langsung di pabrik—proses yang mahal dan tidak efisien.
Melihat kebutuhan ini, MUTU International hadir dengan solusi inovatif. Perusahaan menawarkan layanan pengawasan kualitas independen, menjadi jembatan antara pembeli internasional dan produsen lokal. “Kami menawarkan kepercayaan dan kepastian. Daripada pembeli harus mengirim orang ke sini, kami yang memeriksa untuk mereka,” cerita Arifin Lambaga selaku Presiden Direktur PT Mutu Agung Lestari. Langkah pertama ini membawa hasil.
Dengan cepat, perusahaan mendapatkan kepercayaan dari pasar Jepang dan mulai memperluas jangkauan layanan ke pasar global lainnya.
Penggunaan “MUTU International” sebagai branding, bukan hanya strategi pemasaran. Perusahaan ini benar-benar beroperasi sebagai “pengantar” usaha usaha lokal untuk dapat menembus pasar global. MUTU International menjadi mitra resmi Japan Plywood Inspection Corporation untuk sertifikasi JAS. Untuk pasar Amerika Serikat, mereka memegang lisensi sertifikasi CARB dan EPA, yang wajib untuk produk kayu yang akan beredar di pasar tersebut.
Dalam menembus pasar global, MUTU International juga memiliki “keberanian” untuk menetapkan standar lebih tinggi dari yang diminta pasar. “Ketika Jepang mengizinkan toleransi ketebalan kayu hingga ±1 mm, kami menawarkan toleransi ±0,5 mm. Hasilnya? Produk kami tidak hanya diterima, tetapi juga menjadi acuan kualitas bagi pasar internasional,” ungkapnya.
MUTU International juga aktif mempromosikan potensi kayu Indonesia ke pasar dunia. Dengan mengunjungi konvensi-konvensi internasional. Hal ini dilakukan untuk membuka jalur kemitraan, sekaligus memperkenalkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan kayu global yang berkualitas tinggi.
“Di pasar Jepang, misalnya, kayu lapis dengan emisi formaldehida rendah menjadi keharusan, terutama untuk proyek-proyek pemerintah seperti sekolah dan fasilitas publik. Kami memastikan bahwa produk Indonesia memenuhi standar tersebut,” jelasnya.
Dengan fokus pada inovasi dan kolaborasi, MUTU International terus memperluas layanan mereka di luar sektor kayu. Mereka berkomitmen untuk menjadi perusahaan TIC terkemuka yang tidak hanya berakar di Indonesia tetapi juga diakui di seluruh dunia.
Seiring meningkatnya kebutuhan global akan standar kualitas, keberadaan MUTU International membuktikan bahwa perusahaan lokal dapat menjadi pemain besar di pasar internasional. Dari Indonesia untuk dunia. “MUTU menunjukkan bahwa kualitas tidak memiliki batas geografis,” pungkasnya.