Jakarta - Perum BULOG yang selama ini diberi penugasan sebagai off taker dengan menyerap hasil panen petani siap mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional melalui pembangunan proyek food estate oleh pemerintah seluas 165 ribu hektare di Kalimantan Tengah.
Untuk mendukung hal tersebut BULOG kini telah bergegas melakukan pembebasan lahan guna membangun gudang penyimpanan beras. Selain Gudang, rencananya BULOG juga akan membangun rice milling plan di sekitar lokasi tersebut
BULOG telah mempersiapkan pembangunan tersebut di Kabupaten Pulang Pisau, dimana ada 48 ribu hektare lahan di daerah tersebut yang telah aktif memproduksi 4 ton setara beras per hektare setiap tahunnya. Direktur Utama Perum BULOG, Budi Waseso mentargetkan pembangunan gudang dan rice milling ini segera selesai agar dapat digunakan pada bulan Oktober 2020 s.d Maret 2021.
"Dari 165 ribu hektare luas proyek food estate yang direncanakan, ada 48 ribu hektare sawah di Pulang Pisau yang sudah produksi. Artinya produksi akan banyak, belum daerah-daerah lain yang sekarang mulai tanam, artinya akan menjadi sumber swasembada pangan baru di Indonesia," kata Budi Waseso.
Mantan Kepala BNN itu menambahkan bahwa BULOG sudah sering dilibatkan dalam pengerjaan proyek hilirisasi pangan. Nantinya pembuatan gudang baru ini akan lebih difokuskan untuk penyimpanan pangan dalam bentuk gabah sehingga bisa lebih awet dan siap giling menggunakan fasilitas rice milling BULOG.
“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah dalam mewujudkan lumbung pangan di Kalimantan Tengah, nantinya BULOG sebagai bagian dari BUMN Cluster Pangan akan menggarap hilirisasi atau sebagai off taker”, ujar Budi Waseso.
Potensi lahan food estate yang cukup luas ini memberikan harapan baru untuk swasembada pangan di Indonesia serta dapat menjadi jawaban atas peringatan dari lembaga pangan dunia FAO yang menyebutkan adanya potensi krisis pangan akibat kekeringan. Saat ini ada 1,4 juta ton beras yang dikelolah oleh BULOG dan cukup untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.