trustnews.id

Peran BPR BKK Kendal Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat Bawah
Dok, Trustnews/Istimewa
Bank Perkreditan Rakyat

Peran BPR BKK Kendal Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Masyarakat Bawah

NASIONAL Jumat, 14 Oktober 2022 - 09:14 WIB Hasan

TRUSTNEWS.ID - PT. BPR BKK Kendal (Perseroda) bersiap lakukan mitigasi risiko peningkatan inflasi dan ekspektasi inflasi yang disebabkan kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi harga pangan yang bergejolak.

"Adanya kenaikan BBM nonsubsidi pasti ada imbasnya, harapan kami mungkin ke depan peran pemerintah lebih ditekan pada masyarakat yang terdampak secara langsung dalam bentuk bantuan tunak langsung (BLT)," ujar Ahmad Mundolin, Direktur Utama PT BPR BKK Kendal (Perseroda) kepada Trustnews.

"Kita juga berharap ada program relaksasi yang diperpanjang. Sehingga perbankan bisa bernafas dulu. Kalau tidak diperpanjang, pasti kolektibilitasnya akan menyesuaikan POJK lama yang akan menimbulkan NPL (Non Performing Loan) tinggi," tambahnya.

Harapan diperpanjang program relaksasi, lanjutnya, agar BPR berperan lebih baik dan besar maka aturannya tidak disamakan seperti bank umum. Karena masyarakat yang dilayani BPR BKK umumnya tidak bisa mengakses bank umum.

"Kelebihan kita (BPR BKK) karena cabangnya ada di kecamatan, jadi masyarakat tidak sulit untuk kesana. Meskipun bunga kami lebih tinggi dari bank umum, tapi sisi positifnya lebih banyak dan membantu masyarakat," ujarnya.

BPR BKK Kendal, lanjutnya, berfokus pada UMKM dengan terus meningkatkan pemberian modal kerja dari waktu ke waktu. Termasuk pemberian kebijakan kepada UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.

"Pemberian modal UMKM kita tingkatkan dari Rp750 juta menjadi Rp1 miliar. Terus kebijakan terhadap UMKM terdampak pandemi masih berjalan. Sedangkan UMKM yang sudah bisa tumbuh paska pandemi kita bimbing," paparnya.

Pun dalam upaya mensukseskan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, lanjutnya, BPR BKK Kendal turut berperan dengan bantuan RSLH (rumah sederhana layak huni) pada mereka yang kurang mampu.

"Kita berikan 3 rumah untuk 3 keluarga masing-masing Rp17.500.000. Kita juga support program pemerintah dengan membantu UMKM, dalam program ABRI masuk desa, buka pasar murah, dst. Lalu di program pajak, karena labanya selalu tumbuh, maka pajak kita juga bertambah," ungkapnya.

Menurutnya, BPR BKK Kendal menyebutkan, aset pada 2021 sebesar Rp 362,30 miliar ditargetkan naik menjadi Rp 378,53 miliar atau naik 4,5%. Untuk laba, pada 2022 diyakini pula meningkat Rp 1,5 miliar (16,2%) atau sekitar Rp 10,72 miliar dibanding pada 2021 sekitar Rp 9,22 miliar.

Terkait Non-Performing Loans (NPL) atau kredit macet, ia mengakui angkanya belum memuaskan. Dikatakan, sebesar 70% nasabah adalah pelaku UMKM, yang terdampak pandemi sehingga rasio NPL masih di atas 5%.

“Diakui, angka itu memang masih diatas aturan bank yang sehat tapi diharapkan pada tahun ini persentasenya dapat turun,” pungkasnya.

(tn/san)