TRUSTNEWS.ID,. - Menurunnya pasokan gas (feed gas) merupakan tantangan terbesar yang sedang dan akan dihadapi oleh PT Badak NGL. Bahkan, PT Arun LNG yang merupakan “saudara kembar” PT Badak NGL telah terlebih dahulu mengakhiri operasinya pada 2014. Arun LNG bertransformasi menjadi terminal penerima LNG sehubungan dengan menurunnya gas feed secara signifikan.
Hal ini menjadi pembelajaran PT Badak NGL untuk menyusun langkah strategis perusahaan agar tetap mempertahankan aset paling berharga yaitu kemampuan dan pengalaman insan PT Badak NGL dalam mengoperasikan dan memelihara kilang LNG.
Jika skenario terburuk terjadi yaitu berhentinya operasi pencairan gas alam di Bontang, maka dampak sosial dan ekonomi yang timbul akan signifikan. Ditinjau dari aspek sejarah, kemajuan Kota Bontang saat ini tidak terlepas dari keberadaan perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Bontang, termasuk Badak LNG.
Yuli Gunawan, Senior Manager Corporate Communication & General Support, mengatakan, PT Badak NGL menyadari penuh tantangan ini dan sudah mengambil ancang-ancang sejak dini agar Perusahaan memiliki diversifikasi usaha sehingga kompetensi inti PT Badak NGL dalam mengelola kilang LNG tetap lestari.
'Kita sedang dalam proses transformasi, jadi tidak hanya bergantung pada core bisnis yang mencairkan gas alam yang di-supply Pertamina Hulu Energi dan ENI. Kita sedang bertransformasi untuk menjual pengetahuan dan keahlian terkait kilang LNG," ujar Yuli Gunawan menjawab TrustNews.
"Perusahaan yang mampu dan berpengalaman mengelola serta memelihara kilang LNG dengan standar keselamatan dan kinerja tinggi tidak terlalu banyak di seluruh dunia," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, PT Badak NGL dan PT Arun dibangunnya hampir bersamaan. Cadangan gas Arun sudah habis. PT Badak NGL masih beroperasi dan puncaknya pada 2001 dengan angka produksi 22,5 juta metrik ton per tahun, dan setelah itu terus menurun.
"Apa yang terjadi di Arun tentu menjadi pelajaran penting buat kita untuk mengambil exit plan, karena suatu hari nanti cadangan gas akan habis. Kalau kita tetap bertahan, PT Badak NGL akan tutup dan mati," ungkapnya.
"Kembali kita punya pengalaman hampir 48 tahun mengelola kilang dan LNG dan berkontribusi besar di industri gas internasional sehingga dikenal sebagai perusahaan operating organization professional, terpercaya, dan dapat diandalkan," tambahnya.
"Jadi kita jual pengalaman dan keahlian terkait kilang LNG untuk perusahaan di 4 benua. Kita pernah membantu di Norwegia dan terakhir kita membantu di Amerika Serikat," paparnya.
Kinerja perusahaan yang bermarkas di Kawasan Bontang, Kalimantan Timur ini sudah tidak diragukan lagi dalam mengelolah bisnis pemurnian gas ini. Serta pula Badak LNG ini juga sangat “cakap” sekali dalam membangun Social Responsibility-nya (CSR) dalam membangun pemberdayaan masyarakat di sekitar operasionalnya.
Tentunya bagi Badak LNG pemberdayaan masyarakat di sekitar operasional sudah tak terbantahkan lagi. Perusahaan ini terus menyabet Propoer emas 12 kali berturut-turut, lantas juga pula sekitar 120 perusahaan langsung belajar kepada Badak LNG dalam membangun keberhasilan program CSR bagi perusahaan se-Indonesia ini mendapatkan pembelajaran dari “empunya” Badak LNG yang sukses dalam membangun People, Planet dan Profit (3P) dalam pengembangan masyarakat.
Brandmark Badak LNG ini sangatlah menjadikan inspirasi besar bagi perusahaan dalam pengembangan yang sistematis dan terintegrasi untuk diterapkan di perusahaan masing-masing.
Dalam rangka menjamin kelangsungan bisnis perusahaan, tentunya Badak LNG sebagai perusahaan yang dengan tata kelola (GCG) yang sangat mumpuni ini dengan skor GCG pada tahun 2020 dengan capaian 92,91%.
Dalam rangka pengembangan bisnis ke masa depannya hingga tahun 2030 era transformasi bisnisnya, dengan membangun LNG Academy, mengembangkan bisnis expertise based dan regasifikasi (transformasi bisnis LNG & LPG Hub).
"Kami sudah berpengalaman selama Badak LNG ini berdiri pada tahun 1974 dan mungkin di Dunia kita termasuk sangat yang terbaik. Para expertise lokal yang dimiliki Badak LNG ini sudah tidak diragukan lagi, perusahaan pemurnian gas ini sudah diakui oleh perusahaan sejenis di luar negeri," pungkasnya.