TRUSTNEWS.ID,. - Pecah telor. Begitulah kondisi PT Bangun Banua, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, memungkasi tahun 2022 dengan meraih Number 1 The Most Trusted Company 2022-2023 dan The Indonesia Winner Awards Tahun 2022. Sebuah pengakuan bagi perusahaan yang sudah 35 tahun berdiri.
Bahkan di bulan April hingga Mei 2022, BUMD ini meraih "hujan" penghargaan. Sebut saja, Top BUMD Awards 2022 untuk katagori BUMD Aneka Usaha- Bintang 3 di April, kemudian Top No.1 Compleny Best Choice kategori Best Performance Enterprise Business Services of The Year 2022 dan iibca 2022 Indonesia Inspirasi best company award untuk katagori The Most Reputable Company of The Year pada Mei 2022.
Bukan tanpa alasan Bangun Banua dihujani penghargaan. Tercatat pada tahun 2021, BUMD ini seakan terbangun dari tidur panjangnya dengan menyumbang Rp1 miliar bagi kas daerah. Setelah sepanjang 2020, perusahaan melakukan perbaikan di semua sektor usahanya. Seperti memberikan polesan terhadap Hotel Batung Batulis di Banjarmasin dan Banjarbaru. Perbaikan kinerja ini menunjukkan kemajuan yang signifikan, hingga hidup kembali sebagai hotel yang layak dikunjungi.
Termasuk mengembangkan bisnis properti, BUMD pertama di Indonesia yang merambah pengembang perumahan, kuliner (cafe) dan pembangunan SPBU di Banjarbaru termasuk agen distribusi LPG 3 kg. Khusus agen pendistribusian, hanya ada 4 BUMD di Indonesia, yakni BUMD DKI Jakarta, BUMD Jawa Barat, BUMD Kalsel dan satu BUMD di Sumatera.
Bayu Budjang, Plt Direktur Utama PT Bangun Banua, mengungkap resepnya yakni Bangun Banua hanya punya aset dan punya keberanian melakukan terobosan serta membangun jaringan. "Dari dividen, kami jadikan modal kerja untuk melakukan perubahan, termasuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia, beberapa karyawan yang berprestasi dibiayai melanjutkan pendidikan bahkan ada yang S3," ujar Bayu Budjang menjawab TrustNews.
"Bangun Banua punya komitmen ikut serta mensejahterakan masyarakat dan turut berpartisipasi dalam pembangunan Ini tertuang dala visi misi kami," ungkapnya.
Dia mencontohkan, untuk mensejahterakan masyarakat, Bangun Banua bermitra dengan para petani di Kalsel dalam bentuk membeli hasil pertanian dan menjual hasil pertanian.
"Kami dilibatkan langsung dalam mengatasi inflasi daerah. Pelibatan ini membuat kami bisa mengelola agar harga pangan membuat masyarakat sejahtera. Kami seperti jembatan antara petani, pedagang, dan masyarakat. Kita juga jajaki di wilayah lain, kita kembangkan kolaborasi antar BUMD," paparnya.
Bayu Bujang bahkan mengatakan, sejak Oktober 2022, Bangun Banua sudah membentuk divisi pangan. Ini terkait dengan keterlibatan perusahaan sebagai Tim Penanganan Inflasi Daerah (TPID).
"Kita bersama Pemprov Kalsel, dinas pertanian, perdagangan, dan ada Bank Indonesia ada dalam TPID. Jadi semua stakeholder yang terlibat dalam pengendalian pangan di Kalsel," ujarnya.
Tugas Bangun Banua dalam TPID, menurutnya, melakukan pembelian gabah di petani karena harga beras lokal di Kalsel tergolong relatif tinggi.
"Kita perusahaan daerah yang diharapkan sebagai motor penggerak, dengan membeli gabah di petani dan kita olah menjadi beras, dan kita jual dengan harga terjangkau. Nah kenapa beras lokal mahal karena ada tengkulak, jadi ada agen yang membeli gabah murah tapi dijualnya mahal," ujarnya.
"Keberadaan kita justru menguntungkan petani, karena kita membeli gabah di atas harga gabah nasional. Dengan begitu petani tidak merasa dirugikan. Bahkan saat ini mereka banyak yang menjual gabah ke Bangun Banua," paparnya.
Bangun Banua tidak hanya berfokus pada beli dan jual beras semata, menurut Bayu Bujang, dalam menekan inflasi, pihaknya akan mengembangkan pembelian komoditas lain seperti bawang, daging dan lainnya dari luar pulau.
"Inflasi itu disebabkan harga bahan pokok mahal, kami hadir agar kebutuhan masyarakat yang tinggi bisa diakomodir dan mengatasi keterbatasan pangan di daerah," pungkasnya.