TRUSTNEWS.ID,. -
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) berkomitmen untuk mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk di Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Hal ini sejalan dengan komitmen Sampoerna dalam menciptakan nilai tambah bagi Indonesia melalui inovasi dan inisiatif keberlanjutan di bidang sosial-ekonomi, lingkungan, dan tata kelola sebagai kontribusi nyata bagi seluruh pemangku kepentingan terkait yang tecermin dalam Falsafah Tiga Tangan Sampoerna, yaitu karyawan dan mitra usaha, konsumen dewasa, serta masyarakat luas.
"Berakar dari falsafah tiga tangan, Sampoerna secara konsisten membantu mengembangkan UMKM di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” ujar Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ishak Danuningrat, menjawab TrustNews.
Lebih lanjut dijelaskannya, Sampoerna, melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yaitu program pembinaan dan pengembangan di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, turut mendukung pembangunan pusat UMKM Hetero Space di berbagai Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, antara lain Semarang, Solo, dan Banyumas, serta terlibat dalam program “Hetero for Start-up”.
Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi perusahaan rintisan. Sejak tahun 2020 hingga kini, program ini telah menjangkau 10.000 peserta dari provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya," ucapnya.
"Beberapa pelaku UMKM binaan dalam program SETC kami telah berhasil meningkatkan omzet serta membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar," tambahnya.
Selain itu, bersama dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan mitra tanggung jawab sosial perusahaan Perkumpulan Imajinasi Penaja Mula (Impala), Sampoerna juga turut mengambil bagian dalam upaya melestarikan Batik Lasem melalui pendampingan bagi 100 pembatik dari Lasem, Rembang.
"Salah satu fokus program ini ialah melakukan pembinaan terhadap para pembatik untuk dapat menciptakan motif dan warna yang khas, serta memfasilitasi para pembatik tersebut untuk mengikuti pagelaran busana batik di Semarang," ujarnya.
Pendampingan juga dilakukan terhadap 100 pembatik di Kabupaten Magelang, khususnya di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur, melalui kolaborasi dengan Balai Latihan Kerja Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah.
Tak hanya itu, Sampoerna juga turut serta memberikan pelatihan bagi sekitar 300 pelaku UKM di Blora dan Solo Raya untuk memperoleh Nomor Induk Berusaha.
Sebagai informasi, Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) merupakan bentuk tanggung jawab sosial sekaligus komitmen keberlanjutan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kami berupa pusat pelatihan kewirausahaan terpadu. Melalui SETC, Sampoerna mendukung upaya pemerintah mengakselerasi pertumbuhan ekonomi melalui komitmen berkelanjutan terhadap pemberdayaan dan pembangunan kapabilitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia.
Sejak beroperasi pada tahun 2007, SETC memberikan pelatihan meliputi hard skill maupun soft skill di bidang budidaya pertanian, peternakan, dan keterampilan lainnya. Selain pelatihan, SETC juga memfasilitasi riset terapan, pendampingan dan jejaring pasar, konsultasi usaha, serta jejaring UMKM.
SETC juga memiliki ruang pelatihan dan pertemuan, laboratorium kultur jaringan, area untuk ternak, perikanan dan penelitian, serta penginapan. Dalam perjalanannya selama 15 tahun, SETC telah mendukung peningkatan kapasitas untuk lebih dari 60.000 peserta pelatihan dari seluruh penjuru Indonesia.
Setahun kemudian, tepatnya 2008, HM Sampoerna Tbk. memulai program Sampoerna Retail Community (SRC) dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing peritel tradisional/toko kelontong.
Melalui SRC, Sampoerna memberikan edukasi dan akses ke berbagai program peningkatan, pengembangan, dan keberlanjutan usaha toko kelontong. Dengan memanfaatkan teknologi dan perkembangan transformasi digital yang semakin dinamis. SRC kini berkembang menjadi ekosistem digital, yang mencakup pasar B2B2C, yang menghubungkan grosir, toko SRC, dan konsumen. Sejak dimulai pada tahun 2008 dengan 57 anggota, kini SRC telah menjadi komunitas ritel terbesar di Indonesia dengan lebih dari 160.000 anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. SRC juga menjadi pusat aktivitas komunitas setempat.
Melalui Pojok Lokal, SRC juga turut mendukung UMKM di wilayah mereka masing-masing. Pojok Lokal adalah Sebuah rak khusus didedikasikan bagi pelaku UMKM di sekitar Toko Kelontong SRC untuk menjual produk usaha mereka. Beragam varian produk UMKM dapat ditemukan di Pojok Lokal, mulai dari makanan ringan, kerajinan tangan dan berbagai macam produk khas lokal lainnya.
"Sampoerna berharap, berbagai inisiatif di atas ini dapat turut menggerakkan perekonomian di Jawa Tengah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," pungkasnya.