trustnews.id

Tingkatkan SDM Pertanian Wujudkan Ketahanan Pangan
Dok, Istimewa

TRUSTNEWS.ID,. - Keberhasilan sektor pertanian tak lepas dari peran aktif sumber daya manusia (SDM) pertanian sebagai tonggak utama penggerak pembangunan sektor pertanian. Mulai dari petani, petani millenial, penyuluh pertanian, P4S serta stakeholder lainnya. 

Muhammad Amin, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) BPPSDMP, mengatakan, pusat pelatihan pertanian memiliki fungsi untuk melakukan pelatihan baik yang bersifat aparatur dan non aparatur guna meningkatkan kapasitas SDM untuk mewujudkan ketahanan pangan. 

"Apapun yang dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan, harus di mulai dari SDM, Maka kami berperan dalam rangka melakukan pelatihan SDM untuk mendorong pengetahuan dan keterampilan kepada petani atau penyuluh," ujar Muhammad Amin menjawab TrustNews. 

Menurutnya, tuntutan peningkatan kualitas dan kemampuan SDM pertanian melalui pelatihan aparatur dan non aparatur (penyuluh, petani, pendidik) lingkup kementerian pertanian baik pusat maupun daerah. 

"Program pelatihan ASN diarahkan pada manajemen pertanian. Pengembangkan kompetensi SDM melalui program peningkatan Aparatur ASN berupa pemberian beasiswa tugas belajar yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program pembinaan ASN," ujarnya. 

Adapun program pelatihan non ASN (petani), lanjutnya, lebih ke masalah teknis pertanian. Dia menyebut Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh. Melalui program ini, Kementerian Pertanian Indonesia berharap dapat mencetak tenaga-tenaga terlatih yang mampu menggerakan pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri, dan modern. 

Dengan demikian, diharapkan pertanian Indonesia dapat lebih produktif, efisien, dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia. 

"Materi-materi yang diberikan saat Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh pun bervariasi mulai dari peningkatan produktivitas dan manajemen pengelolaan usaha tani termasuk di dalamnya smart farming low cost precision farming, genta organik, antisipasi perubahan iklim" ujarnya 

"Ditambah dengan materi seputar KUR untuk memudahkan akses KUR yang digandeng dengan program YESS, Duta Petani Milenial dan Petani Andalan" tambahnya. 

Hasil pelatihan sejak 2020 ini pun sudah dapat dirasakan oleh petani, yaitu sebanyak 546.469 orang Petani Milenial yang dibina Kementan, dan 140.158 orang lulusan dapat mengakses KUR sebanyak dengan jumlah akad senilai Rp. 6.570.382.877.462. (Rp 6,5T). 

Tidak hanya itu, total peserta yang dilatih pada pelatihan sejuta petani dan penyuluh (Purnawidya) sebanyak 6.724.637 peserta, dan 671.090 orang lulusan dapat mengakses KUR dengan jumlah akad Rp. 40.685.482.184.462 (Rp 40 T). 

Pelatihan sejuta petani dan penyuluh, menurutnya, dapat memiliki dampak positif yang signifikan. Mulai dari meningkatkan keterampilan dan pengetahuan petani dengan cara membantu para petani untuk mempelajari teknik baru dan pengetahuan dalam mengelola pertanian mereka. 

Kemudian meningkatkan produktivitas pertanian sehingga petani dapat menggunakan teknologi yang lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka. 

"Pelatihan juga dapat membantu petani dalam memahami teknik yang lebih baik dalam mengelola tanah dan memproduksi makanan yang lebih sehat dan aman," ucapnya. Pelatihan dapat membantu petani untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. 

"Ini dapat membantu meningkatkan keberlanjutan pertanian dan memastikan bahwa lahan pertanian dapat digunakan untuk jangka panjang, " tuturnya. 

"Dengan peningkatan produktivitas dan pendapatan dari pertanian, para petani dapat memperbaiki kondisi ekonomi mereka dan mengurangi kemiskinan," jelasnya. 

Dalam pandangannya, pelatihan dan pendampingan harus terus menerus dilakukan. Ini terkait dengan ketersediaan pangan sekitar 273 juta jiwa. 

"Apalagi kewenangan kita bagaimana pangan tersedia dengan meningkatkan kualitas petani. Termasuk mendukung program strategis Kementan agar pangan tersedia, meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor melalui pertanian. Dengan langkah strategis dalam rangka memitigasi perubahan lingkungan yang ada" pungkasnya.