TRUSTNEWS.ID,. - PT Masdar Mitra Solar Radiance (MMSR) adalah Pengembang Solar PV yang merupakan perusahaan patungan antara perusahaan energi terbarukan yang berbasis di UEA, yakni Masdar, dan PT Mitrabara Adiperdana Tbk. Perusahaan ini menjanjikan sebagai solusi end-toend kepada klien komersial dan industri di Indonesia, dengan mengedepankan keahlian global, berbasis keandalan lokal bangsa.
MMSR sendiri merupakan salah satu pengembang Solar Photovoltaics (Solar PV) terkemuka di Indonesia. Kehadirannya bertujuan untuk memimpin pasar terutama melalui klien Komersial dan Industri (K&I), yang mampu menghadirkan menghadirkan proyek dengan standar global dan fleksibilitas komersial tingkat tinggi.
“Kalau dilihat dari masa depan, potensi market di Indonesia sangat besar sekali. Contoh konkritnya terkait dengan bauran energi, yang saat ini baru terealisasi sekitar 12% dari target 25% di tahun 2025. Ini berarti belum setengahnya. Dan untuk solar panel saja, potensinya bisa mencapai 200 kilo watt. Market potensi ritel di Indonesia juga sangat besar,” ujar Ilham Heru Prata, Business Development Manager MMSR kepada Trustnews.
Diakuinya, untuk menggarap market di Indonesia, MMSR butuh kepanjangan tangan atau kemitraan. Kemitraan juga memiliki peran yang sangat strategis terutama dalam memberikan dukungan teknis yang kuat dan akses pengadaan secara global.
Mitra strategis yang masuk dalam kriteria MMSR seperti dukungan teknis dan akses pengadaan tertuju pada Masdar, selaku holding dan salah satu perusahaan energi terbarukan terkemuka di dunia dan PT Mitrabara Adiperdana Tbk, konglomerasi energi publik Indonesia. Kedua Mitra perusahaan yang mumpuni ini memungkinkan MMSR untuk bisa memberikan pelayanan maksimal, melahirkan produk-produk yang inovatif, solutif dan andal (terpercaya). “Upaya maksimal ini sebagai wujud dukungan terhadap para klien kami dalam mencapai target keberlanjutan, mengurangi jejak karbon, dan meningkatkan efisiensi operasional,” terang Ilham meyakinkan.
Sebelumnya, Masdar, yang merupakan perusahaan energi terbarukan terkemuka dunia mengumumkan pembentukan joint venture (JV) dengan PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP). Keduanya membangun Kerja sama pengembangan dan penyediaan energi terbarukan yang menyasar pada segmen komersial & industri (C&I) dari pasar energi terbarukan di Indonesia yang tumbuh sangat pesat.
Ditambahkan Ilham, ketersediaan energi terbarukan di suatu negara akan menjadi salah satu pendorong utama keputusan investasi banyak perusahaan. Sayangnya, apabila dibandingkan dengan negara – negara tetangga sekitar, Indonesia masih harus banyak mengejar ketertinggalan untuk pengembangan sektor ini. Melalui Solar Radiance, Indonesia akan bisa mempercepat implementasi energi surya sebagai salah satu solusi energi terbarukannya.
Apalagi, sumber daya energi matahari di Indonesia sangat melimpah, dan masih banyak aspek yang dapat dikembangkan. Solar Radiance akan mendukung upaya diversifikasi energi para pelanggan komersial dan industri MMSR di Indonesia, serta memberikan kontribusi positif pada aksi mitigasi perubahan iklim. Ini lantaran pelanggan internasional dan domestik di Indonesia sesungguhnya membutuhkan penawaran energi terbarukan untuk memenuhi target pengurangan emisi mereka sendiri.
Dengan Pemerintah Indonesia menargetkan setidaknya 51 persen penambahan kapasitas listrik berasal dari sumber terbarukan pada 2030, segmen C&I diharapkan dapat menikmati pertumbuhan energi hijau yang sangat pesat. Usaha baru ini juga akan mendorong upaya Mitrabara untuk memperdalam penetrasi di sektor energi terbarukan. Pemerintah Indonesia sendiri sudah ada ada relaksasi untuk PLTS dari sektor-sektor renewable yang merupakan tuntutan dari Paris agreement,” tambah Ilham
Masdar sendiri sudah melakukan penetrasi pasar di Indonesia sejak tahun 2020, dengan membentuk perusahaan Joint Venture (JV) dengan PT PJBI, salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero), untuk mendukung proyek pengembangan pembangkit listrik Cirata Floating Photovoltaic. Ini merupakan proyek pertama pembangkit tenaga listrik dengan mempergunakan floating solar panel, dan sekaligus merupakan proyek terbesar di dunia. Masdar telah mencapai kesepakatan pada bulan Agustus 2021, dan targetnya memulai operasi komersial pada kuartal ke-4 tahun 2022.